Andi Arief Bicara 'Setan Gundul', Gerindra Sebut Demokrat 1/2 Hati di Koalisi
Merdeka.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief kembali menyebut istilah baru yang menganggu koalisinya bersama Gerindra, Berkarya, PKS dan PAN. Dia menyebut dengan istilah 'setan gundul' di tengah perjalanan koalisi Prabowo.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai Andi berkhayal soal adanya pembisik Prabowo yang disebutnya 'setan gundul'.
"Siapa yang koalisi sama setan gundul? Enggak ada itu. Mungkin Andi Arief lagi ngelindur kali ya," kata Arief saat dikonfirmasi, Senin (6/5).
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Apa yang dikatakan santri kepada Prabowo? 'Prabowo papa Gemoy, Prabowo papa Gemoy,' santriwan saling bersautan.
-
Siapa ajudan Prabowo yang jadi sorotan? Teddy adalah ajudan pribadi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
-
Apa yang diributkan soal ajudan Prabowo? Salah satunya karena polemik sang ajudan Mayor Teddy yang berada dalam barisan tim kampanye Prabowo saat debat capres perdana.
-
Siapa ajudan Prabowo yang sedang jadi sorotan? Rizky Irmansyah, ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki tubuh yang tinggi tegap dan diisukan memiliki masalah dengan Nikita Mirzani
-
Siapa yang memberikan nasihat kepada Prabowo? Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren Cipasung, KH Koko Komarudin Ruhiat salah satu di antaranya yang memberikan nasihat kepada Prabowo.
Dia juga menyebut Demokrat hanya setengah hati berada di koalisi. Padahal sudah banyak dapat keuntungan sejak bergabung ke koalisi Prabowo.
"Yang pasti kita koalisi sama PKS, PAN, Berkarya dan 1/2 hati dengan Partai Demokrat, yang cuma nanggok untung saja," jelas Arief.
Lebih lanjut, Arief menilai Demokrat seharusnya berterima kasih diajak berkoalisi di Pilpres 2019. Dia mengklaim gabungnya Demokrat ke koalisi telah menyelamatkan partai berlambang bintang mercy itu bisa ikut Pemilu 2024.
"Sudah untung kita ajak koalisi, kalau enggak hangus tuh Demokrat di Pemilu 2024. Enggak bisa ikut Pemilu," pungkasnya.
Sebelumnya, Andi menuliskan, dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Namun, lanjutnya, dalam perjalanan muncul elemen 'setan gundul' yang tidak rasional dan mendominasi.
"Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kicau Andi dalam akun twitternya @AndiArief__, Senin (6/5).
Andi mengatakan, Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan rakyat. "Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok 'setan gundul', Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yang tidak khianati rakyat," tuturnya.
Baginya, gerakan rakyat itu hancur lebur karena 'setan gundul' memberi info sesat 02 menang 62 persen. "Tidak ada people power berbasis hoaks," kata Andi yang mundur sebagai Wasekjen Demokrat itu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengucapkan kalimat 'ndasmu etik' menyindir Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaGerindra memastikan Prabowo tidak merasa khawatir dengan munculnya wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kans Cawapres itu seperti apa yang pernah disampaikan oleh Puan Maharani beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaDemokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.
Baca SelengkapnyaGerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Prabowo mengingatkan para ketua umum parpol untuk berhati-hati sebab banyak kader Gerindra disusupkan ke berbagai parpol.
Baca SelengkapnyaSkenario duet Ganjar-Anies pertama kali dilontarkan PDIP
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Ahmad Ali juga sudah menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPolitikus Demokrat Andi Arief diangkat sebagai sebagai Komisaris Independen PLN.
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, justru Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang menunjukkan kemampuannya.
Baca Selengkapnya