Andi Widjajanto akui timses Jokowi sempat lirik Samad jadi cawapres
Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang juga mantan tim sukses Jokowi-JK menyatakan, tidak mungkin ada pertemuan antara elite PDIP dengan Ketua KPK Abraham Samad sewaktu penetapan cawapres Jokowi. Menurut Andi, pertemuan dengan Samad guna menetapkan cawapres Jokowi kala itu tidak dimungkinkan untuk dilakukan.
Namun demikian, diakui Andi, nama Abraham Samad memang masuk dalam radar sebagai salah satu yang diusulkan sebagai cawapres Jokowi. Nama Samad bersaing dengan JK untuk diduetkan dengan capres Jokowi.
"Di tim memang dipertimbangkan nama Abraham sebagai cawapres," kata Andi kepada wartawan di Istana Bogor, Kamis (22/1).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu Presiden JAPINDA? Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang Jokowi ajak ke pertandingan? Jokowi membawa dua cucunya menonton pertandingan tersebut.Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di lokasi pukul 19.28 WIB bersama kedua cucunya, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
-
Kenapa Jokowi ikut Ganjar kampanye? 'Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,' kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
Lebih lanjut, Andi menceritakan, dalam prosesnya tim mengalami kesulitan melakukan evaluasi terhadap Abraham. Termasuk melakukan pertemuan dengan Abraham Samad yang notabene sebagai Ketua KPK.
Samad sebagai ketua KPK, tegas Andi, tidak bisa sembarangan bertemu dengan pihak ketiga. Apalagi pihak tersebut berkaitan dengan partai politik dan calon presiden.
"Karena ada etika kelembagaan itu kami tidak bisa bertemu, mewawancara beliau. Karena itu evaluasi terhambat," jelasnya.
Diketahui, langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menetapkan Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai tersangka bikin marah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini secara blak-blakkan membuka rahasia internal mereka untuk membuka borok Ketua KPK Abraham Samad.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku punya alasan yang membuatnya terpaksa membeberkan rahasia internal partainya. Apalagi, Samad secara terang-terangan membantah isi cerita 'rumah kaca' dan menyebutnya sebagai fitnah.
"Tugas saya adalah untuk memberikan kebenaran ketika bapak Abraham Samad mengatakan bahwa cerita di dalam 'rumah kaca' adalah fitnah," aku Hasto dalam keterangan persnya di eks Posko Pemenangan Jokowi-JK, Jl Cemara No. 19, Jakarta, Kamis (22/1).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pekan jelang pencoblosan Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil menemui Prabowo dan Jokowi dalam kesempatan terpisah, tetapi dalam waktu berdekatan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP, Denny Cagur menilai tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPDIP mendorong Andika Perkasa di Jateng bukan untuk menunjukkan rivalitas dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) ataupun dengan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKehadiran Jokowi diyakini menjadi magnet tersendiri dan nantinya bisa mendongkrak suara palson nomor urut dua itu.
Baca SelengkapnyaSudaryono memutuskan tidak maju Pilkada Jateng usai dilantik sebagai Wamentan
Baca SelengkapnyaAndra Soni-Dimyati Natakusumah, menyebut beberapa kali nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kans Cawapres itu seperti apa yang pernah disampaikan oleh Puan Maharani beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, MH Said Abdullah, mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan bila Jokowi turun gunung berkampanye.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu, (14/6) lalu.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang terlibat kampanye.
Baca SelengkapnyaTerkait dukungan untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
Baca Selengkapnya