Aneka pembelaan Fadli Zon, mulai dari nombok sampai sindir Jokowi
Merdeka.com - Polemik pimpinan DPR Setya Novanto dan Fadli Zon muncul di jumpa pers bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih belum selesai. Usai pulang lawatan itu, Setya Novanto dan Fadli Zon langsung memberikan penjelasan terkait pertemuan dengan Trump.
Jawaban Setya Novanto dan Fadli pun beragam. Dari mulai ngaku nombok sampai sindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilontarkan Fadli.
Fadli pun bersikeras kalau bertemu Trump tidak ada kesalahan yang dilanggar. Bahkan, Fadli meminta pelapor dirinya dan Setya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar kembali mempelajari UU MD3.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Siapa yang Mahfud minta jangan dekat saat kampanye Pilpres 2024? Salah satunya adalah Gubernur Sumatra Utara yang dulu merupakan staf ahli atau Pangdam Sumut yang dulu Sesprinya di Kemenkopolhukam.
-
Siapa yang dilaporkan melanggar aturan Pilpres? Kubu pasangan Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar heran laporan dugaan pelanggaran pemilu terhadap Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka tidak diproses.
-
Bagaimana Fadel Islami berkampanye? Muzdalifah selalu mendukung Fadel dalam kampanye mereka.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Bagaimana KPU menjamin soal debat capres tidak bocor? '(Jamin kerahasiaan soal agar enggak bocor) Intinya semua tim pasangan calon sudah tahu temanya,' kata Hasyim.
Berikut aneka pembelaan Fadli Zon:
Fadli Zon sebut Prabowo tak masalah pimpinan DPR bertemu Trump
Sepulang dari Amerika Serikat, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengaku telah menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan menjelaskan pertemuannya dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Dirinya menyebut, Prabowo sangat mengerti mengenai kapasitasnya sebagai wakil ketua DPR, dan menilai tidak ada hal yang salah dari pertemuan tersebut."Saya kemarin juga sudah sampaikan langsung, dan beliau bilang tidak ada masalah," ujar Fadli dalam konferensi pers di DPR RI Senayan, Senin (14/9).Fadli keukeuh tindakannya bersama Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah anggota dewan lainnya bertemu Trump sama sekali tak melanggar konstitusi. Bahkan, dirinya mengingatkan pada sejumlah anggota DPR lainnya yang telah mengadukannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), agar belajar lagi mengenai isi dari Undang-undang MD3."Kalau ada yang bilang melanggar konstitusi, perlu belajar lagi. Harus belajar UU MD3," ujarnya.
Fadli Zon ngaku tak ada fee usai temui Donald Trump di AS
Wakil Ketua DPR Fadli Zon membantah pertemuannya dengan Donald Trump beberapa waktu lalu, mendapatkan sejumlah imbalan atau fee. Dia mengklaim, kehadirannya dengan salah satu investor kelas dunia itu demi kepentingan negara, dalam hal mencari investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia."Tidak ada yang namanya fee. Kita mendukung investor yang mau investasi di Indonesia," ujar Fadli di DPR RI Senayan, Senin (14/9).Fadli mengaku yakin, jika pertemuan dengan Donald Trump itu akan menguntungkan Indonesia, terutama di saat kondisi ekonomi negara sedang terpuruk seperti saat ini."Tidak ada fee atau amplop. Ini untuk kepentingan nasional dalam kondisi ekonomi seperti ini," jelasnya.Ketika ditanya mengenai bingkisan yang diberikan Donald Trump kepada pihaknya saat bertemu kemarin, Fadli mengaku sama sekali belum mengetahui apa isi bingkisan tersebut, dan di mana bingkisan-bingkisan itu disimpan saat ini."Sampai sekarang saja saya belum tahu bingkisannya di mana, katanya sih topi bertuliskan Trump," pungkasnya.
Fadli Zon mengaku harus nombok buat biaya kunker ke New York
Fadli menjabarkan bahwa biaya perjalanan dinas yang diterima anggota DPR dalam kunjungan ke Amerika Serikat kemarin, hanya dialokasikan untuk kegiatan "The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union" di New York, sejak tanggal 31 Agustus-2 September 2015.Selain itu, dirinya menyebut jika untuk keperluan lainnya dalam kunjungan ke AS itu, masing-masing anggota DPR yang ikut harus merogoh kocek sendiri untuk keperluan biaya hidup mereka selama di sana."Tanggal 3-9 September, ya saya nombok juga karena bayar hotel sendiri. Dan ini juga harus diaudit," pungkasnya.
Fadli bilang tak masalah bawa anak dan istri karena biaya sendiri
Wakil Ketua DPR Fadli Zon, membantah jika terdapat pemborosan anggaran dalam kunjungan kerja para anggota DPR ke Amerika Serikat, karena adanya tambahan delegasi yang diberangkatkan ke sana beberapa waktu lalu.Dirinya menyebut, sejumlah delegasi yang turut diberangkatkan pada kunjungan ke AS kemarin sudah sesuai kapasitas, dan masalah pendanaan bagi perjalanannya pun telah diaudit."Enggak ada (tambahan delegasi). Delegasi kan ada stafnya. Staf ABKSAP. Staf Kementerian Luar Negeri. Kalau anggota cuma itu, semua tercatat, semua diaudit kok," ujar Fadli di DPR RI Senayan, Senin (14/9).Fadli mengakui, memang ada sebagian anggota keluarga dari sejumlah delegasi, yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut. Namun, dirinya menilai bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena biaya yang dikeluarkan bagi rombongan keluarga para delegasi itu ditanggung sendiri oleh mereka."Ada yang bawa istri, tapi itu ditanggung pribadi. Sama seperti presiden bawa istri, menteri bawa istri, itu kan biasa. Kecuali bawa istri orang," pungkasnya.
Fadli minta anggaran dinas Jokowi diawasi
Polemik terkait pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan Donald Trump, makin hangat. Bahkan, sejumlah pihak mempermasalahkan pendanaan para anggota DPR, yang melakukan kunjungan ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu tersebut.Menanggapinya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta agar siapa pun yang mengkritisi masalah pendanaan bagi kunjungan DPR itu, seharusnya juga mengawasi anggaran yang digunakan oleh Presiden Jokowi, tiap kali rombongan kepresidenan melakukan kunjungan kerjanya."Biar fair, seharusnya awasi juga dong eksekutif. Berapa biaya rombongan Presiden, tim advance-nya. Coba bandingkan dengan DPR," ujar Fadli di DPR RI Senayan, Senin (14/9).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan amanat undang-undang yang mesti dijalankan.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak tahu apabila ada upaya mengalangi pertemuan antara Jokowi dengan Megawati.
Baca Selengkapnya"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Soal Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Presiden Tidak Mau Mengadu
Baca SelengkapnyaKedatangan Zulhas ditemani oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, serta 38 Ketua DPW PAN.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, bahwa usulannya tersebut disetujui oleh pihak yang hadir dalam rapat itu.
Baca SelengkapnyaJokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaZulhas mengaku, dirinya menelepon Presiden Jokowi dan meminta agar ketua dan sekretaris DPW PAN bertemu dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai permintaan maaf Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya wajar saja
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaBahlil mencontohkan ketika Jokowi dituduh memberikan bansos untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu capres.
Baca Selengkapnya