Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota Banggar DPR: Alihkan Duit Infrastruktur Untuk Melawan Corona

Anggota Banggar DPR: Alihkan Duit Infrastruktur Untuk Melawan Corona mulyadi gerindra. ©2019 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Anggota Banggar DPR RI dari Fraksi Gerindra, Mulyadi menilai, virus Corona Covid-19 berdampak terhadap seluruh sendi kehidupan bangsa. Salah satunya masalah ekonomi Indonesia yang perlu segera dicarikan solusi.

Dia mencontohkan, bursa saham terus merosot, nilai tukar rupiah terus melemah, real sektor melambat. Selanjutnya, harga-harga bergerak naik, kegiatan sekolah, ibadah dan semua aktifitas harus menyesuaikan untuk mengurangi dampak penyebaran virus.

"Dan ini terus meningkat dengan semakin banyak warga negara yang jadi korban langsung harus dirawat bahkan yang meninggal dunia. Dimana rasio meninggalnya korban sangat besar di bandingkan bangsa lain," kata Mulyadi yang juga Anggota Dewan Pembina Gerindra ini kepada merdeka.com, Jumat (20/3).

Orang lain juga bertanya?

Pakar Pasar Modal ini juga meminta, Pemerintah untuk duduk bersama dgn Pimpinan Lembaga Negara, khususnya DPR untuk memberikan kewenangan lebih luas guna mengatasi situasi saat ini. Terutama, lanjut dia, legitimasi dalam bentuk persetujuan anggaran yang dikonsentrasikan untuk mengatasi Covid-19 termasuk dampak lainnya.

"Misal dengan mengalokasikan anggaran infrastruktur dan sektor lainnya untuk dialihkan pada penanganan wabah dan dampaknya, terutama untuk infrastruktur kesehatan, program dan SDMnya," jelas Anggota Komisi V DPR tersebut.

Mulyadi juga mengusulkan, konsentrasi Pemerintah saat ini harus bergerak cepat dengan dukungan anggaran yang maksimal atas persetujuan DPR. Menjalankan program koordinasi dan mencari solusi terbaik untuk keluar dari masalah ini, terutama kesiapan SDM.

"Bisa saja mengerahkan mahasiswa mahasiswa kedokteran tahun terakhir, akademi kebidanan yang akan selesai masa pendidikannya dan pengadaan alat perlindungan diri untuk masyarakat dari bahaya penyebaran virus ini,seperti masker,ventilator dan sebagainya," tambah Mulyadi lagi.

Dia mengajak semua pihak berdoa bersama, agar musibah ini segera berlalu. Dia juga mengajak seluruh pihak percayakan sepenuhnya pada pemerintah untuk mengatasi musibah ini.

"Hal lain, ke depan jangan lagi orang yang di luar kepentingan bicara masalah penanganan Covid 19. Sehingga masyarakat tidak bingung karena informasi dan pendapat yang tidak tepat," tutup dia.

Data Terkini Corona di Indonesia

Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada Senin (2/3). Pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.

Sejak hari itu, jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan akhirnya sembuh.

Setiap hari, Merdeka.com terus memantau perkembangan kasus virus Corona di Indonesia. Kami akan memperbaharui data terkini jumlah kasus virus Corona di Indonesia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan kasus positif secara signifikan. "Sekarang terlaporkan kasus positif ada 309," ujar Yuri di kantor BNPB, Kamis (19/3).

Penambahan terbanyak dari DKI Jakarta. Peningkatan 52 kasus positif Corona menjadi 210 di Jakarta. Di Banten juga ada penambahan 10 kasus menjadi 27 kasus. DIY terjadi penambahan dua kasus menjadi lima kasus. Di Jawa Barat terjadi penambahan dua kasus menjadi 26.Di Jawa Tengah terjadi penambahan empat kasus menjadi total 12 kasus. Jawa Timur penambahan satu kasus jadi total sembilan kasus. Di Kalimantan Barat tercatat dua kasus. Di Kalimantan Timur penambahan dua kasus jadi tiga kasus. Di Provinsi Bali satu kasus. Kepulauan Riau terjadi penambahan dua kasus sehingga total 3 orang.

Ada satu kasus di Sulawesi Utara. Sedangkan di Sumatera Utara terjadi penambahan satu kasus menjadi dua kasus. Di Sulawesi Tenggara ada tiga kasus dan di Sulawesi Selatan ada dua kasus. Lampung tetap satu kasus, Riau ada penambahan satu kasus menjadi dua kasus.

Dari jumlah itu, total kasus kematian 25 kasus. Dengan persentase kematian 8 persen dari total kasus. "Angka ini memang tinggi," kata Yuri.

Hingga hari ini,total keseluruhan menjadi 15 orang.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi

Disertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Presiden, Lingkaran Setan Kemiskinan akan Diputus
Gerindra: Prabowo Presiden, Lingkaran Setan Kemiskinan akan Diputus

Prabowo berkomitmen untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
AHY Singgung Pemerintah Soal Jaring Pengaman Sosial: Itu Hanya Solusi Jangka Pendek
AHY Singgung Pemerintah Soal Jaring Pengaman Sosial: Itu Hanya Solusi Jangka Pendek

AHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?

Dalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.

Baca Selengkapnya
Dampak Parah Polusi,  Bisa Kurangi Pendapatan Pekerja
Dampak Parah Polusi, Bisa Kurangi Pendapatan Pekerja

Tak hanya itu, polusi udara juga berpotensi mengurangi pendapatan pekerja.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding

okowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Pemerintah Akui Butuh Dukungan Modal Negara Maju Atasi Dampak Perubahan Iklim
Di ISF 2024, Pemerintah Akui Butuh Dukungan Modal Negara Maju Atasi Dampak Perubahan Iklim

Tanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.

Baca Selengkapnya
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia

Sri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.

Baca Selengkapnya
Puan Minta Pemerintah Selesaikan Krisis Air Bersih yang Masih Melanda di Sejumlah Daerah
Puan Minta Pemerintah Selesaikan Krisis Air Bersih yang Masih Melanda di Sejumlah Daerah

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam penyelesaian krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik

Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19

Baca Selengkapnya