Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota Banggar Soal Merger BJB-Bank Banten: Pemda Jangan Pasrah Saja

Anggota Banggar Soal Merger BJB-Bank Banten: Pemda Jangan Pasrah Saja mulyadi gerindra. ©2019 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Pemprov Jabar ingin menggabungkan Bank Jawa Barat (BJB) dengan Bank Banten. Hal ini dilakukan disebut atas perintah pemerintah pusat.

Anggota Banggar DPR RI, Mulyadi protes dengan upaya penyelamatan Bank Banten dengan mengorbankan BJB.

Mulyadi menegaskan, aset pemerintah daerah harus dijaga. Jangan sampai hanya karena perintah pemerintah pusat, pemerintah daerah manut saja.

"Kita harus jaga aset masyarakat Jabar, jangan karena kebijakan pusat, lalu kita pasrah, punten," jelas Mulyadi saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/6).

Mulyadi mendesak, DPRD Jabar meminta kajian sebagai dampak positif dan negatif akuisisi Bank Jabar dengan Bank Banten.

Terlebih lagi, lanjut Politikus Gerindra tersebut, BJB merupakan perusahaan terbuka. Segala kebijakan harus berdasarkan keputusan pemegang saham. Meskipun Mulyadi mengakui, mayoritas pemegang saham BJB adalah Pemprov Jabar.

"Pemegang saham mayoritas kan pemprov, belum lagi sudah TBK, ada aturan jika corporate action tbk bernilai material perlu persetujuan pemegang saham," tegas Mulyadi yang merupakan anggota DPR Dapil Kabupaten Bogor tersebut.

Di sisi lain, Anggota Dewan Pembina Gerindra ini juga mendorong agar dewan daerah menjaga dan perkuat seluruh sumber daya yang dimiliki daerah. Sehingga menjadi benteng ketahanan sosial ekonomi yang tangguh, dimana pada akhirnya mampu menjaga masyarakat melewati musibah ini dengan selamat.

"Terutama atas saham di Bank Milik Daerah, pastikan bisa menjalankan fungsinya secara maksimal, bentuk business plan yang berpihak pada kemajuan daerah dan kawal jangan melakukan corporate action yang ujungnya akan merugikan. Bahkan membahayakan kondisi bank daerah tersebut. Seperti mengambil alih saham perusahaan lain yang kondisi keuangannya sakit," jelas pria kelahiran Jonggol, Bogor tersebut.

Proses Merger

Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan perintah Presiden Jokowi untuk membantu penyelamatan PT Bank Banten Tbk dengan menggabungkan dengan BJB masih berproses.

Saat ini, tahapannya masuk pada due diligence atau uji tuntas. Menurut dia, proses due diligence perlu dilakukan secara detil mengingat PT Bank Banten dalam kondisi yang pailit. Secara prinsip ekonomi, pembelian bank yang sedang dalam kondisi tidak baik akan jauh lebih murah, namun tetap tidak sesederhana itu.

"(Penggabungan Bank Banten dan Bank BJB) Sedang proses due diligence, jadi apakah secara profesional bisa atau tidak. Kalau bisa pentahapannya seperti apa (sedang dikaji). Tapi, niat baiknya sudah ditunjukan. Kami ingin menolong sesama bank daerah.Sudah diarahkan pak Presiden," kata dia saat ditemui di Kabupaten Bandung Barat, Minggu (14/6).

"Pailit, kan harganya murah. Tapi, membeli bank tidak sesederhana itu. Ada kajian. Itu akan mengatur berapa harganya, mengundang risiko atau tidak. Tapi selama ini proses sedang dilakukan," imbuhnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konsolidasi ke Daerah, Puan Minta Aparat Netral di Pilkada Jateng
Konsolidasi ke Daerah, Puan Minta Aparat Netral di Pilkada Jateng

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan tentang konsolidasi 3 pilar partai.

Baca Selengkapnya
Ini Pesan Khusus Dedi Mulyadi ke Bima Arya yang Mundur dari Pencalonan Pilgub Jabar
Ini Pesan Khusus Dedi Mulyadi ke Bima Arya yang Mundur dari Pencalonan Pilgub Jabar

Dedi Mulyadi mendapat dukung dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca Selengkapnya
Soal Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Manut Keputusan Gerindra
Soal Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Manut Keputusan Gerindra

Dedi sesumbar, menjelang Pilgub atau Pilkada serentak tahun 2024, cukup banyak tokoh, komunitas dan kelompok masyarakat yang memberikan dukungan untuknya.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Bicara Suara Jateng Pasca Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Puan Maharani Bicara Suara Jateng Pasca Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Puan mengaku tidak khawatir dengan perolehan suara PDIP di Jateng.

Baca Selengkapnya