Anggota DPR tak pernah kapok minta fasilitas untuk urusan pribadi
Merdeka.com - Beredar salinan faksimili surat permintaan fasilitas untuk putri Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, ke KBRI Washington DC melalui KJRI New York. Dalam surat dengan kop Setjen DPR dan bernomor 27/KSAP/DPR RI/VI/ 2016 itu dikirimkan tanggal 10 Juni 2016 untuk putri Fadli Zon yang bernama Shafa Sabila Fadli.
Di mana dalam surat tersebut juga mencantumkan permintaan untuk putri Fadli Zon yaitu untuk dijemput dan didampingi selama sebulan di New York.
Menanggapi hal tersebut, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Lucius Karus mengatakan, kalau hal ini merupakan kesalahan pribadi yang tidak pantas dicontohkan oleh para anggota lainnya. Namun, hal tersebut tidak luput dari kebiasaan institusi yang melakukan pembiaran.
-
Apa yang Firli gugat? Dalam gugatannya Firli tidak terima menyandang status tersangka dalam kasus dugaan pemerasaan.
-
Siapa yang bantu anak selesaikan PR? Mason mengakui, 'Secara pribadi, saya juga tidak terlalu ahli dalam matematika, tetapi meskipun demikian, saya menanggapi untuk membantu.'
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Kenapa Firli digugat? Ia pun menggugat Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto. Dalam gugatan ini, pemohonnya adalah Ketua KPK Firli Bahuri yang diwakilkan oleh penasihat hukumnya, Ian Iskandar dan kawan-kawan.
-
Siapa yang ingin menjadi saksi meringankan Firli Bahuri? Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyatakan siap menjadi saksi meringankan bagi Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri dalam kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL.
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
"Saya mencatat kejadian ini setahun sudah tiga kali. Sepertinya sudah tradisi di institusi kita karena tidak disadari masih berani lakukan simpangan di saat simpangan mudah dilakukan oleh publik. Seharusnya kita kerja untuk masyarakat, apalagi media kini sudah terbuka lebar dalam menyajikan berita dan informasi soal para anggota kita. Ini salah pribadi, sehingga kalau undang-undang harus ditegakkan," ujar Lucius Karus ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (28/6).
Di dalam DPR sendiri, kata Lucius, ada namanya Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Namun menurutnya MKD kini dikuasai oleh orang-orang partai politik (Parpol) yang mempunyai keinginan golongan juga pribadi. Seharusnya, MKD bisa menjaring para anggota DPR dari pribadi yang buruk.
"Lembaga itu harusnya kuat dan jauh dari orang-orang berperilaku buruk, namun susah untuk dijaring orang-orang bermental buruk atau perilaku buruk sehingga menjadi pejabat publik. Ini harus hilang, dan di DPR kode etik kurang di MKD masih dikuasai parpol di mana yang bekerja itu, sehingga nantinya pelanggaran itu hilang begitu saja," ujarnya.
"Seharusnya MKD menjadi seleksi sehingga ke depan persoalan ini tidak terjadi kembali. Dan MKD harus bertindak tegas dan kita harus mendorong untuk lebih baik," harapannya.
Bahkan, kata dia, jabatan yang tinggi sering dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, bahkan sering dilakukan. Sehingga hal seperti ini akan memperburuk citra DPR di masyarakat.
"Mental seperti ini yang terus dilakukan, mental ini tidak pernah kapok untuk mengulangi hal yang buruk," tegasnya.
Meskipun Fadli Zon bersedia mengganti kerugian atas hal tersebut, Lucius mengharapkan ada hukuman yang tegas dari MKD guna memberikan efek jera.
"Kalau persoalan ini kita lihat dulu hukumannya. Kalau kata Fadli dia katanya tidak tahu menahu, tapi itu harus dibuktikan. Misalnya terbukti harus dihukum dengan tegas agar ke depan tidak akan terulang seperti ini kembali di DPR," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fadli juga dikenal sebagai penulis dan editor yang aktif menerbitkan karya-karya di bidang politik dan sosial kebudayaan.
Baca SelengkapnyaAditya Zoni, adik Ammar Zoni ternyata siap memberikan bantuan finansial untuk membiayai kehidupan kedua keponakan dari kakaknya.
Baca Selengkapnya"Mba Puan sebagai Ketua DPR tidak pernah menutup mata dengan apapun enggak pernah," Adian Napitupulu
Baca SelengkapnyaMenurut dia, ketidakhadirannya pada rapat paripurna dapat dimaklumi
Baca SelengkapnyaAlfika Risma adik Dini Sera Afrianti berharap DPR bisa memberi keadilan untuk keluarga.
Baca SelengkapnyaKetua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.
Baca SelengkapnyaTidak masuk akal hakim memvonis bebas Tannur yang merupakan anak mantan anggota DPR
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menerima audiensi keluarga korban penganiayaan Dini Sera Afrianti oleh Gregorius Ronald Tannur, yang kini divonis bebas, Senin (29/7).
Baca SelengkapnyaCurahan hati adik korban pembunuhan di depan anggota Komisi III DPR RI menuai sorotan.
Baca SelengkapnyaAdapun biaya restitusi yang diajukan melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban sebesar Rp 120 miliar.
Baca SelengkapnyaAdapun pada hari ini, tiga kader PAN memenuhi panggilan Bawaslu Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR RI nonaktif, Edward Tannur akhirnya bicara langsung terhadap kasus penganiayaan berat berujung kematian yang dilakukan anaknya, Gregorius
Baca Selengkapnya