Anggota Komisi III sebut pemerintah tak transparan rekrut hakim MK
Merdeka.com - Anggota DPR Komisi III Syaiful menjelaskan, pemerintah harus sejak dini membahas cara merekrut Hakim Konstitusi. Sebab, sudah dua Hakim Konstitusi ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena diduga menerima suap.
"MK harus membuka diri karena ini bukan tamparan pertama. Terlepas dari benar salahnya Patrialis, saya enggak ngomentarin perkara, tapi tamparan kedua ini mengingatkan kita untuk beracara yang baik demi cita-cita sebagai negara hukum?" ujarnya di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (28/1).
Kata Syaiful, selama tiga lembaga yakni pemerintah, Mahkamah Agung (MA), dan DPR berdiri sendiri maka tak diungkit hal serupa bisa saja terjadi kembali. Dalam hal ini, ia mencontohkan negara Jepang dan Amerika dalam menjaring calon-calon Hakim Konstitusi secara terbuka dan transparan.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang ditangkap KPK tahun 2022? Awalnya Terbit dihukum 9 tahun penjara dan Iskandar divonis 7 tahun. Kasus ini berawal saat Terbit ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 18 Januari 2022 dan menyita barang bukti berupa uang tunai Rp786 juta.
"(Jepang) Sejak dari mahasiswa PT merekomendasikan siapa yang bisa menjadi jaksa, siapa yang jadi hakim. Lalu negara mendepositokan uang sekian banyak agar tidak neko-neko lagi dalam proses keputusan perkara," katanya.
"Kita kalau nonton TV Amerika tentang rekrutmen hakim agung itu sangat terbuka, mempersilakan seluruh warga negara di dalam maupun luar negeri untuk memasukkan komplain tertulis kepada kongres terhadap calon. Sangat terbuka. Jadi calon hakim agung itu terbuka untuk dikritik dan dikomplain oleh setiap warga negara lebih jauh kalau korporasi-korporasi asing yang bekerja di Amerika itu terlibat tindak pidana, tindak yang merusak ekologi dan merampas hak-hak local tribal itu bisa dituntut di sana. Konstitusi mereka menjamin itu," bebernya.
Dengan terbuka dan juga transparan, lanjutnya, pemerintah akan lebih terpantau oleh masyarakat juga dalam mencari calon hakim. "Walaupun sekarang sudah empat kali amandemen bahwa amandemen inilah persoalan hulu yang mempengaruhi proses hukum kita," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan teregistrasi dengan LP/B/356/XI/2023/SPKT /BARESKRIM POLRI pada Rabu, 8 November 2023.
Baca SelengkapnyaAnwar Usman diperiksa terkait dugaan pelanggaran etik soal putusan syarat capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR RI, Rabu (28/8), sepakat tidak menyetujui 12 nama yang direkomendasikan KY
Baca SelengkapnyaPolri mulai diselidiki laporan bocornya RPH gugatan batas usia Capres-Cawapres oleh hakim MK.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara KY, Mukti Fajar Nur Dewata mengatakan, surat tersebut nantinya akan dibawa ke rapat pleno untuk menentukan sikap kelembagaan KY.
Baca SelengkapnyaAdies Kadir meminta jajaran kepolisian melakukan pengusutan atas adanya kebocoran materi itu.
Baca SelengkapnyaMenurut Sahroni, tiga hakim tersebut telah menjatuhkan vonis yang tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung (Kejagung) mendalami pemberi suap terhadap tiga hakim PN Surabaya.
Baca SelengkapnyaKomisi Yudisial mengulas persoalan etik yang bersinggungan dengan dugaan tindak pidana dengan Kejagung,
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku terkejut terkait dengan kasus yang melibatkan tiga hakim PN Surabaya atas kasus Ronald Tannur.
Baca SelengkapnyaKeputusan itu diambil setelah fraksi di Komisi III menyampaikan pandangannya atas adanya kesalahan mekanisme seleksi calon hakim agung dan hakim ad hoc 2024.
Baca SelengkapnyaAboe berharap, tidak ada lagi jaksa yang bermain dan terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi.
Baca Selengkapnya