Anies Baswedan akui kenal Buni Yani, tapi tak dekat

Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah mengenal Buni Yani yang mengunggah video pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama terkait surah Al Maidah ayat 51 saat pidato di Kepulauan Seribu. Anies menegaskan, dirinya mengenal Buni Yani hanya sebatas wajah, tanpa kenal dekat.

"Saya tahu, kenal, tapi bukan kenal dekat. Saya hanya tahu muka, kalau nama saya enggak tahu. Pas lihat fotonya saya tahu," kata Anies di Kampung Rawa Lele, Jakarta Barat, Senin (7/11).

Anies mengatakan, dirinya memang pernah tinggal di kota yang sama saat menimba ilmu di Amerika Serikat. Menurut Anies, pertemuan dia dan Buni terjadi dalam acara halal bi halal warga Indonesia yang pernah sekolah di Amerika Serikat.

Pada pertemuan itu, lanjut Anies, dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Foto ini kini menjadi viral di media sosial.

"Dan banyak sekali yang hadir, salah satunya dia. Tidak ada kegiatan bersama-sama (berdua). Jadi statusnya ada hadirin, pertemuan, sahabat," ujar Anies.

Menurut Anies, pada acara halal bi halal tersebut Buni Yani merupakan peserta undangan. Sehingga Anies dengan tegas membantah apabila dikatakan kenal dekat dengan Buni Yani.

"Yang seperti anda lihat saya juga foto dengan banyak orang. Kemudian foto bareng itu dipelintir," tandas Anies.

Diketahui, nama Buni Yani tengah menjadi sorotan usai dirinya menerjemahkan video Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang salah satunya menyinggung soal surah Al Maidah saat pidato di Kepulauan Seribu. Video yang diunggah dan diterjemahkan Buni Yani itu Ahok dianggap organisasi masyarakat menistakan agama hingga dipolisikan.

Buntut pelaporan itu ratusan ribu massa ormas Islam melakukan aksi damai di sejumlah ruas Jakarta menuntut kasus dugaan penistaan agama dilakukan Ahok diusut tuntas kepolisian. Kepolisian sendiri menyatakan akan mengusut tuntas kasus tersebut dalam dua pekan.

Terpisah, Buni Yani sendiri mengakui ada kesalahan saat mentranskrip pernyataan Ahok saat di Kepulauan Seribu. Kesalahan yang dimaksud adalah tidak adanya kata 'pakai' saat menerjemahkan pidato Ahok tersebut dan mengunggahnya ke media sosial.