Anies Baswedan kritik pengelolaan pendidikan di DKI Jakarta
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Anies Baswedan sempat menyoroti masih rendahnya tingkat pendidikan di ibu kota. Padahal anggaran yang cukup besar, di mana satu siswa mendapatkan anggaran mencapai Rp 6 juta pertahun.
Anies mengatakan, pengelolaan pendidikan di Jakarta masih belum maksimal. Terbukti dengan masih kalahnya kualitas pendidikan ibu kota dengan Yogyakarta yang notabenenya anggarannya lebih rendah.
"DKI beri subsidi pendidikan 6 juta per anak, Yogyakarta hanya 500 ribu, tapi pendidikannya lebih maju," katanya di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9).
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Di mana Anies Baswedan bersekolah? Berikut riwayat pendidikan Anies BaswedanTK Masjid SyuhadaSD Laboratori YogyakartaSMPN 5 YogyakartaSMAN 2 YogyakartaStudi Asia di Universitas Shopia, Tokyo, Jepang (1993)S1 Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta (1995)S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (1998)S3 di Northern Illinois University, Amerika Serikat (2004)
-
Apa yang Anies janjikan ke mahasiswa Jambi? 'Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,' tutupnya.
-
Kapan Anies Baswedan menjadi Rektor? Pada 15 Mei 2007, Anies secara resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
-
Kenapa Anies lebih fokus pada jalan dan kelas rusak? Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan.
Mantan Rektor Paramadina ini mengungkapkan, pengelolaan pendidikan di Jakarta tidak hanya mengacu terhadap pembangunan fisik. Namun, nilai-nilai non-fisik seperti budaya juga harus tumbuh secara simultan dengan adanya infrastruktur. "Kita ingin Jakarta harus sama dengan kota Metropolitan dunia, hari ini belum terjadi," tegasnya.
Anies menambahkan, akan kembali menerapkan keharusan orangtua mengantarkan anak ke sekolah. Tentu ini akan direalisasikan jika dirinya mendapat kepercayaan Gubernur DKI Jakarta.
"Para ibu antarkan anak ke sekolah. Guru baik. Kita ini menuju Jakarta lebih baik," tutup mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dalam APBD DKI 2016 sebesar Rp 2,5 triliun untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP). Di mana program peninggalan Joko Widodo ini masih terus dilanjutkan oleh Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
KJP merupakan program Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan subsidi pendidikan. Namun, dana ini tidak hanya diberikan sebagai uang gedung atau masuk sekolah, tetapi juga dapat digunakan untuk membeli buku dan perlengkapan lainnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang berkualitas, bukan kurikulum yang diotak-atik.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Untuk pendidikan itu jangan dipandang sebagai biaya, tapi dipandang sebagai investasi," kata Anies
Baca SelengkapnyaAnies mempertanyakan komitmen pemerintah menjadikan pembangunan manusia sebagai prioritas.
Baca SelengkapnyaUntuk pembangunan Jawa Timur bagian selatan, Anies akan melanjutkan program pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaAnies menyampaikan, para pendukung AMIN merupakan orang-orang yang menginginkan adanya perubahan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Anies berjanji memberikan penghargaan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja.
Baca SelengkapnyaCak Imin menjanjikan hal itu terlebih karena latar belakang keluarganya dan keluarga Anies sama-sama pendidik.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan bersilaturahmi dengan para ulama di Hotel Abadi Suite, Kamis (14/12) sore.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaSelain partai politik, Anies mengaku juga sudah ada dorongan kuat dari sejumlah elemen masyarakat yang menginginkannya kembali maju sebagai gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPadahal, dia menilai guru berperan penting karena membantu negara membangun kualitas manusia.
Baca Selengkapnya