Anies calon terkuat Cawapres versi survei, Gerindra sebut 'Masih jauh'
Merdeka.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam kandidat paling kuat sebagai calon Wakil Presiden versi survei Indo Barometer. Meski elektabilitas Anies tinggi, Partai Gerindra sejauh ini tak kepincut menjadikannya sebagai Cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan pembahasan soal cawapres ideal bagi Prabowo masih terlalu dini. Saat ini, Partai Gerindra masih fokus berkonsolidasi menyiapkan verifikasi sebagai peserta Pemilu 2019.
"Belum ada pembicaraan begitu, saya kira masih jauh," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12).
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
Menurutnya, keputusan soal cawapres Prabowo tidak bisa diputuskan sendiri. Gerindra harus melihat keputusan dengan partai koalisi dan persyaratan lainnya.
Menurut hasil survei dari lembaga yang sama, elektabilitas Presiden Joko Widodo tetap yang tertinggi dengan 34,9 persen di atas Prabowo Subianto yang mendapatkan 12,1 persen suara.
Fadli menilai wajar jika Prabowo masih berada di bawah Jokowi dalam survei tersebut. Hal ini karena Prabowo belum resmi menjadi calon Presiden.
"Ya namanya kandidat dan Pak Prabowo belum menjadi kandidat ya biasa tetapi kalau kita lihat hampir semua survei Prabowo ada di dua besar dan yang lain masih jauh di bawah itu," terangnya.
Metode survei soal elektabilitas calon presiden yang dipakai Indo Barometer dikritik. Fadli menganggap metode survei sangat kuno dan tidak bisa merepresentasikan realitas sebenarnya karena sampel survei hanya 1.200, jauh dibanding jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai 261 juta.
"Jadi juga metodologi survei harus kita evaluasi, ini kan metodologi kuno ya. metode konvensional. Bayangkan 1200 orang mau merefleksikan pandangan atau persepsi 261 juta orang," tandas dia.
Wakil Ketua DPR ini menyebut metode survei saat ini juga harus memperhatikan kemajuan teknologi seperti suara netizen di media sosial. Untuk itu, dia mengklaim banyak hasil survei yang keliru.
Contohnya, hasil survei soal elektabilitas Basuki T Purnama di Pilgub DKI Jakarta. Banyak lembaga survei yang mengunggulkan Ahok, tetapi akhirnya hal tersebut meleset.
"Kalau dulu mungkin bisa menggambarkan tapi kalau sekarang medsos digital setiap orang punya akses terhadap mobile phonenya. Sehingga dan mereka aktif di medsos menurut saya harus evaluasi total karena banyak sekali survei ini yang gagal," tambahnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer, Anies masuk bursa calon Wakil Presiden (cawapres) di Pilpres 2019. Anies mendapatkan persentase suara tertinggi dengan 10,5 persen.
Setelah Anies, nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 9,6 persen, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan 9,6 persen dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 9,6 persen.
Lalu dilanjutkan dengan posisi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 5,4 persen, Presiden PKS Sohibul Iman 3,8 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 3,3 persen, mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko 2,8 persen. Kemudian Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 2,3 persen, AA Gym 2,1 persen, Menko PMK Puan Maharani 2 persen, Kapolri Jenderal Tito Karnavian 1,8 persen. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu untuk calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak khawatir mengenai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lainnya
Baca SelengkapnyaTercatat, Anies Baswedan berada di peringkat teratas disegala simulasi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan Anies Baswedan masih menduduki posisi terkuat untuk diusung untuk maju Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Ganjar dan Anies berpasangan ada tetapi sangat kecil.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTiga nama tersebut saling kejar dalam survei elektabilitas sejumlah lembaga polster. Khususnya, Ganjar dan Prabowo yang selisihnya tak sampai 10 persen.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap tenang, santun, dan jaga diri.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, hasil survei hari ini belum menunjukkan kondisi ril pencoblosan 14 Februari nanti.
Baca Selengkapnya