Anies didorong maju Pilpres, Presiden PKS ingatkan citra buruk Jokowi
Merdeka.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, muncul sebagai salah satu kandidat calon Wakil Presiden untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019. Hal ini tak dibantah oleh Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS).
Presiden PKS Sohibul Iman, mengatakan, nama mantan Rektor Universitas Paramadina itu muncul dari Gerindra, lantaran ada aspirasi para kader partai berlambang burung tersebut. Bahkan, dia mengungkapkan Gerindra minta persetujuan partainya.
Sohibul pun menjelaskan, menghormati hal tersebut. Tapi, sampai sekarang, di antara 9 nama Cawapres dari PKS, tidak ada nama Anies.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
"Nama Anies Baswedan muncul dari Gerindra. Katanya ada aspirasi dari kader-kader Gerindra untuk menjadikan AB (Anies Baswedan) sebagai Cawapres. Gerindra minta persetujuan PKS. Sampai saat ini di PKS sendiri di antara 9 nama itu, tidak ada AB. Sebagai aspirasi dari Gerindra tentu kami menghormatinya," ungkap Sohibul, Selasa (22/5).
Meski menghormati, dia menuturkan, harus dipikirkan secara matang soal Anies mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 mendatang. "Tapi kan harus ditimbang secara matang," ungkap Sohibul.
Lewat Majelis Syuro
Dia pun menjelaskan, apa saja untung ruginya mantan Menteri Pendidikan itu menjadi Cawapres. Pasalnya, masih kata Sohibul, sejak awal PKS sudah memandatkan Anies sebagai Gubernur DKI 5 tahun.
"AB (Anies Baswedan) sejak awal kita mandatkan untuk jadi Gubernur DKI selama 5 tahun. Ingat waktu Jokowi loncat dari Gubernur DKI ke Capres, kan citranya buruk. Apakah kita akan melakukan hal yang sama? Yang kena imbas citra buruk bukan hanya AB secara pribadi, tapi PKS dan Gerindra sebagai pengusung juga kena getahnya," jelas Sohibul.
Yang kedua, lanjut dia, PKS memiliki mekanisme tersendiri. Dimana jika Anies ingin diusung dan masuk daftar Cawapres dari partainya, maka harus melewati keputusan Musyawarah Majelis Syuro.
"Ada mekanisme tersendiri di PKS yang harus dilalui, jika AB ingin masuk dalam daftar Capres-Cawapres usungan PKS. Yaitu, melalui keputusan Musyawarah Majelis Syuro. Bisakah AB meyakinkan 66 anggota MS PKS," tutup Sohibul.
Sementara itu, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris, memandang, peluang Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi calon Wakil Presiden untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019, tergantung dari kerelaan PKS.
Dia pun menilai, partai yang dipimpin oleh Sohibul Iman itu sampai sekarang tak ikhlas jika Anies yang menjadi Cawapres. Karena itu, perbicangan dengan Gerindra masih berjalan alot. "Kayaknya sampai sekarang tidak atau belum ikhlas. Makanya alot," ungkap Syamsuddin.
Dia pun mengungkapkan, Prabowo memang tak mau jika Cawapresnya berasal dari PKS. Salah satu penyebabnya elektabiltas dari partai tersebut dinilai masih kecil.
"Prabowo kayaknya, maunya, bukan dari PKS. karena peluang elektabiltasnya mungkin dinilai kecil. Tapi problemnya tanpa PKS, suara Gerindra enggak cukup untuk usung Prabowo," jelas Syamsuddin.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Julianto, menyebut nama Anies memang sering dibicarakan menjadi Cawapres Prabowo. Namun, menurut dia, kedua belah pihak belum mengerucut akan sosok Anies.
"Belum kok. Karena kan proses musyawarahnya masih terus dilakukan," jelas Ferry.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP memasukkan nama Anies ke dalam daftar bakal calon Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaJubir PKS mengatakan Anies Baswedan tidak berutang kepada Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPesan itu ditulis Anies sehari setelah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnies direkomendasikan telah didukung maju Pilgub Jakarta 2024 oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Anies Baswedan berpeluang besar untuk menang jika maju pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAnies merupakan lawan politik yang dianggap sebagai antitesis Jokowi dan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPosisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Baca SelengkapnyaNama mantan calon presiden Anies Baswedan masih menjadi daya tarik di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPKB DKI Jakarta resmi mencalonkan Anies Baswedan untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengutarakan hal itu dalam debat perdana calon presiden di KPU, Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaMardani pastikan hubungan PKS dengan Anies tetap terjalin dengan baik, walau sudah berbeda haluan politik.
Baca SelengkapnyaAnies mengapresiasi langkah berani DPW PKB DKI Jakarta mengusungnya maju sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya