Anies Jadi Capres Pilihan Anak Muda, NasDem Ingatkan Pemimpin Dilihat dari Kinerja
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduduki urutan pertama calon presiden pilihan anak muda, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Anies mendapatkan persentase tertinggi yaitu 15,2 persen. Disusul Ganjar Pranowo 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen.
Sementara itu, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.
Survei ini dirilis pada hari Minggu, 21 Maret kemarin dan dilakukan pada 4-10 Maret 2021. Usia responden antara 17-21 tahun berjumlah 1.200 responden, menggunakan kontak telepon dengan asumsi metode simple random sampling.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kapan Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
Di mana ukuran sampel 1.200 responden, memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Paloh berpesan kepada generasi Z bahwa yang terpenting dari seorang pemimpin adalah kinerjanya. Dia berharap, anak muda tidak mudah percaya dengan janji-janji manis belaka yang keluar dari mulut sang pemimpin tersebut.
"Jangan lihat pemimpin dari outlooknya saja. Jangan lihat dari tata bicara/perkataan saja. Perkataan dan implementasi itu harus sesuai. Yang terpenting kinerjanya," kata Nova saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/3).
Politisi dari fraksi NasDem itu kemudian menyinggung draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022 yang direvisi, sehingga berbeda dengan RPJMD yang diajukan Anies saat awal menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Anak muda harus melihat rekam jejak pemimpin tersebut. Apa saja yang sudah beliau lakukan. Apakah program-program beliau (Anies) sudah sesuai target RPJMD?" tanya Nova
Salah satu perubahan dalam draf RPJMD yang diajukan Anies ke DPRD pada pekan lalu yakni terkait program Rumah DP Nol Rupiah. Yang mana awalnya batas minimal penghasilan bagi warga yang mau membeli rumah tersebut minimal Rp7 juta, kini menjadi Rp14,8 juta.
Bukan hanya itu, Nova juga menyinggung program normalisasi sungai yang dihapus dalam RPJMD. Dia sangat menyayangkan hal itu karena menurutnya, program normalisasi pada masa kepemimpinan Ahok sudah terbukti mengurangi titik banjir di Jakarta.
"Masalah rumah DP Nol Rupiah. Batasan penghasilan awalnya Rp7 juta, lalu naik jadi Rp14re juta, lalu masalah normalisasi sungai, NCICD yang belum selesai sampai sekarang," bebernya.
Sebagai informasi NCICD atau National Capital Integrated Coastal Development merupakan proyek tanggul laut raksasa di wilayah pesisir Jakarta yang berfungsi untuk menahan banjir rob.
"Kita tahu, beliau orang cerdas, tapi kinerjanya tidak fokus. Padahal target RPJMD harus sesuai, apakah disesuaikan dengan masalah banjir dan sampah?" tanya Nova.
Sebelum menyelesaikan masa jabatannya yang tinggal satu tahun lagi, Nova mengingatkan Anies mengenai masalah banjir dan sampah di DKI Jakarta yang menurutnya merupakan masalah prioritas. Dia berharap, Anies tidak bisa menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menangani banjir secara bijak. harus segera dituntaskan. Seperti yang diketahui Pemprov DKI Jakarta mendapatkan alokasi pinjaman PEN 2020 sebesar Rp 3,2 triliun dan sekitar Rp1 triliun dimanfaatkan untuk penanganan banjir.
"Soal banjir, DKI dapat bantuan dari dana pemerintah pusat, jadi kita memang kekurangan dana dan seharusnya segera dituntaskan masalah-masalah seperti banjir, sampah, dan kemacetan," ungkapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak khawatir mengenai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lainnya
Baca SelengkapnyaTercatat, Anies Baswedan berada di peringkat teratas disegala simulasi.
Baca SelengkapnyaKala itu, Anies berada di urutan terendah dalam survei. Akan tetapi, Anies justru terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia merilis nama-nama yang paling tinggi elektabilitasnya di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, hasil survei keluar sebelum para calon resmi mendaftar.
Baca Selengkapnya