Anies-Sandi 'preteli' pendukung Ahok-Djarot
Merdeka.com - Ratusan orang yang mengklaim merupakan bagian dari kader NasDem di Jakarta Timur mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Mereka memilih membelot dari keputusan partai yang mendukung Basuki T Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI 2017.
Bendahara Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Nasdem di Kramat Jati, Wiwik Budiwiyanti, mengatakan setidaknya 10 kecamatan di Jakarta Timur tingkat DPC NasDem menyatakan dukungannya terhadap Anies-Sandi. Alasannya simple, mereka ingin memilih pemimin yang sopan, jujur dan tidak arogan.
"NasDem dari 10 kecamatan Jakarta Timur," kata Wiwik kepada wartawan di Jalan Panglima Polim IX, Jakarta Selatan, Selasa (27/12).
-
Kapan PDIP dan PKB sepakat mendukung Anies? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Apa yang dilakukan PKB terkait dukungan Anies? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
-
Kenapa PKB mempertimbangkan untuk mendukung Anies? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
Pembelotan pendukung dari partai politik pendukung Ahok-Djarot bukan kali ini saja. Beberapa waktu lalu, sejumlah orang yang mengklaim sebagai kader PDIP, juga menyatakan mendukung Anies-Sandiaga. Sebabnya, mereka lebih loyal kepada Boy Sadikin yang juga keluar dari PDIP dan memilih menjadi anggota tim pemenangan Anies-Sandiaga.
Sebuah rumah di Jalan Duri Raya Nomor 6, Duri Kepa, Jakarta Barat menjadi saksi membelotnya sejumlah kader PDIP DKI Jakarta dari instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mereka secara tegas menolak instruksi Mega untuk mendukung Ahok-Djarot.
Kader-kader PDIP itu secara simbolis melepaskan seragam hitam bergambar banteng moncong putih, lalu mengenakan kemeja putih dengan tulisan Anies-Sandiaga. M. Ranto adalah bekas Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kebon Jeruk. Dia menceritakan, kondisi PDIP saat ini yang terpecah belah. Terlebih, setelah Boy Sadikin yang dulu menjabat Ketua DPD PDIP DKI Jakarta lebih dulu memilih keluar dari PDIP dan menyeberang dengan mendukung Anies-Sandiaga. Padahal, katanya, sosok Boy dapat menjaga keutuhan PDIP.
Boy yang menjadi salah satu alasan mereka hengkang dari PDIP mengaku tak pernah mengajak. Menurut dia, hal itu keinginan pribadi mereka yang tak ingin mendukung Ahok-Djarot.
"Saya kan tidak mengajak, ini permintaan dari kawan-kawan. Karena mereka sebenarnya sudah lama, saya bilang mereka harus berani terima resiko seperti diberhentikan dari pengurus," ujar Boy di Jalan Duri Raya No. 6, Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu (3/12).
Sementara itu, Cawagub Sandiaga Uno merasa terhormat ketika ratusan kader NasDem DKI menyatakan dukungan kepada dirinya dan Anies Baswedan.
"Suatu kehormatan, kita dapat suntikan vitamin yang super kuat dari teman-teman NasDem," ucap Sandiaga kepada awak media di Posko Pemenangan Anies Sandi, jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (27/12).
Menurutnya, suara masyarakat di Jakarta Timur sangatlah penting. Sebab, Jakarta Timur merupakan salah satu lumbung suara terbesar di DKI Jakarta. "NasDem partai yang kuat, Jakarta Timur sendiri merupakan lumbung suara yang penting. Target, lumbung suara terbesar," lanjutnya.
Dirinya mengaku sangat menghargai para kader-kader Partai NasDem yang merestorasi sehingga para kader tersebut memilih dirinya. "Teman-teman NasDem ini juga merestorasi kembali, mereka akan mengorganisasikan, berjuang bersama-sama. Kita menghargai itu," tegas Sandiaga Uno.
Menanggapi hal itu, DPW NasDem DKI Jakarta, Bestari Barus menegaskan, NasDem sebagai Parpol pendukung bersikap jelas, tegas dan all out dalam Pilkada DKI dan tidak bergeser sedikitpun dalam mendukung Ahok-Djarot. Menurut dia, seluruh struktur pengurus dan kader partai wajib melaksanakan perintah partai sebagai amanah dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan sepenuhnya.
"Struktur dan kader yang tidak melaksanakan perintah Partai akan diberikan sanksi organisasi yang tegas, termasuk pemberhentian sebagai anggota," kata Bestari dalam keterangan persnya, Selasa (27/12).
Bestari mengatakan, orang yang mendeklarasikan diri mendukung Anies-Sandi sudah dipecat. Sehingga tidak berhak untuk mengantasnamakan NasDem lagi. "Dengan demikian tindakan sebagian orang tersebut adalah tindakan pribadi saja," kata dia.
Dalam kesempatan ini, Bestari pun meminta agar Anies-Sandi tidak memecah belah partai NasDem. "Saudara Anies dan saudara Sandi agar menjunjung etika politik dengan tidak melakukan gerakan yang memecah belah Partai Politik," kata dia.
Dia menegaskan, kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh pribadi itu bukanlah menjadi tanggung jawab NasDem secara institusi. Dia pun akan mempersiapkan tindakan hukum kepada para oknum yang menggunakan nama NasDem tanpa izin dan juga kepada fasilitatornya terkait penyalahgunaan nama partai NasDem.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya tertarik mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kata Anies, obrolan PDIP masih membahas apa-apa yang menjadi masalah Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski batal maju bersama PDIP, para relawan tetap setia bersama Anies
Baca SelengkapnyaDua partai parlemen PKS dan PDIP ancang-ancang bakal mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPadahal, sempat muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan diusung oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaKemarin PDI Perjuangan mengusung Airin yang merupakan kader Golkar.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai keputusan menduetkan Anies-Cak Imin adalah pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang sudah diteken NasDem, PKS, dan Demokrat
Baca SelengkapnyaKader Partai Demokrat di Kabupaten Cianjur bergerak menurukan baliho bergambar Capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPetinggi PDIP menilai Anies paling cocok berpasangan dengan kader PDIP di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan Anies Baswedan berpeluang diusung di Pilkada Jakarta 2024 apabila menjadi kader PDIP.
Baca SelengkapnyaPolitikus Gerindra, Maruarar Sirait mengucapkan terima kasih kepada Anies Baswedan yang mendukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya