Anies sebut tak ada mahar politik ke Gerindra saat maju Pilgub DKI
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut angkat bicara terkait dugaan mahar politik untuk mendapat rekomendasi calon kepala daerah yang diusung Partai Gerindra. Dugaan adanya mahar politik muncul setelah La Nyalla Mattaliti blak-blakan mengaku diminta kesanggupan menyediakan uang ratusan miliar oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto jika mau maju Pilgub Jatim.
Anies yang diusung Gerindra dalam Pilgub DKI 2017 menyatakan, tak ada mahar politik yang dibayarkan kepada partai pengusungnya. "Tidak ada mahar-maharan di kami," ujarnya di Balai Kota, Jumat (12/1) siang.
Saat maju di Pilkada DKI bersama Sandiaga Uno, Anies juga mengaku tak tak pernah membuat kontrak politik apapun dengan partai pengusungnya. Termasuk membahas mahar politik.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
"Sama sekali enggak ada. Bahkan bisa dibilang kemarin itu iuran," ujarnya.
Dengan pola iuran itu, dia menyebut semua orang terlibat. Sebab proses politik memang membutuhkan biaya.
"Bahwa proses politik membutuhkan biaya itu benar. Tapi bahwa calon, kami harus membayar itu enggak ada," pungkasnya.
Ditanya terkait pernyataan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Al Khaththath membeberkan peran dan jasanya dalam pemenangan Anies-Sandi dalam Pilkada Jakarta, Anies enggan berkomentar. Dia hanya menegaskan kembali bahwa tak ada mahar politik yang dibayarkan kepada partai pengusungnya.
Seperti diketahui, La Nyalla Mattaliti menggelar jumpa pers pada Kamis (11/1) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Dalam jumpa pers itu, ia mengaku dimintai sejumlah uang oleh Prabowo Subianto untuk penerbitan rekomendasi cagub Jatim.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menepis semua tudingan La Nyalla Mattalitti. Fadli menegaskan Prabowo tidak pernah meminta uang untuk kepentingan pribadi maupun partai kepada calon kepala daerah yang akan diusung.
"Saya kira kalau dari Pak Prabowo tidak ada ya itu, saya tidak pernah dengar dan juga menemukan bukti semacam itu ya," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1).
Fadli menuturkan, kalaupun ada permintaan dana, sesungguhnya hanya untuk kebutuhan logistik dan saksi bagi La Nyalla di Pilgub Jatim. Logistik yang dibutuhkan untuk transportasi serta saksi dalam jumlah banyak.
Anggaran cukup besar dibutuhkan karena luas wilayah dan jumlah kabupaten/kota serta penduduknya yang cukup besar di Jawa Timur.
"Belum lagi untuk saksi-saksi, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat besar, hitungan-hitungan itu pasti terkait dengan saksi, gerakan relawan. Jadi saya kira wajar, bukan untuk kepentingan pribadi, kepentingan partai, tapi kepentingan yang bersangkutan," tegas Fadli.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menyadari banyak masyarakat yang antusias saat mengetahui dirinya akan membentuk ormas dan partai politik.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta itu pun beranggapan semua upaya dia wara-wiri untuk bisa maju di Pilgub 2024 sebagai perjalanan spiritual.
Baca SelengkapnyaAnies belum bisa menyampaikan banyak hal terkait dirinya yang tidak mengikuti kontestasi pada 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan sempat menerima 10 buku usai bertemu para pimpinan PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengaku, tak ada tawaran dari Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran
Baca SelengkapnyaAnies mengklaim pada tahun 2018 pernah ditawarkan menjadi calon wakil presiden oleh Prabowo. Tetapi Anies menolak karena komit menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaBatalnya Anies maju di Pilgub Jabar karena memang tidak adanya permintaan secara khusus di sana.
Baca SelengkapnyaRencana itu disampaikan Anies kepadanya saat keduanya memenangkan Pilkada Jakarta 2017
Baca SelengkapnyaJuru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengungkapkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah memutuskan untuk tidak maju di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan ingin tetap netral dan tidak berpartai, sehingga tawaran PKS ditolak.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku bukan sebagai anggota partai politik (parpol) yang harus mengikuti aturan partai
Baca SelengkapnyaPDIP berharap Anies bisa menjadi komunikator untuk wilayah-wilayah yang memiliki basis masa yang kuat.
Baca Selengkapnya