Anis Matta: Perubahan Sosial Lebih Cepat Ketimbang Reformasi Politik
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai, selama 20 tahun terakhir perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat jauh lebih cepat dan besar ketimbang reformasi politik.
"Penyebabnya, kondisi struktural dengan bonus demografi lalu terbentuknya kelas menengah baru yang jumlahnya cukup banyak," kata Anis saat menjadi pembicara kunci pada diskusi virtual bertajuk ‘Demokrasi Indonesia di simpang jalan?’ Jumat (5/3).
Selain bonus demografi, salah satu pendiri Partai Keadilan yang kini bernama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menilai, tren pertumbuhan populasi urban serta infiltrasi global juga turut serta mempengaruhi.
-
Kenapa perubahan sosial terjadi secara cepat? Perubahan sosial secara cepat merujuk pada perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat atau tiba-tiba. Ini seringkali merupakan perubahan yang signifikan dan mendalam dalam masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
-
Bagaimana contoh perubahan sosial besar? Contoh perubahan sosial besar termasuk revolusi politik seperti Revolusi Prancis atau Revolusi Industri di Inggris yang mengubah secara mendasar sistem politik dan ekonomi suatu negara atau bahkan seluruh dunia.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Bagaimana sistem pemilu di Indonesia berubah dari waktu ke waktu? Sistem pemilu di Indonesia telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Pada awalnya, Indonesia menerapkan sistem pemilu proporsional tertutup pada tahun 1955 hingga tahun 2003. Dalam sistem ini, pemilih hanya memberikan suara untuk partai politik, dan kandidat-kandidat dari partai politik ditentukan oleh partai itu sendiri. Namun, pada tahun 2004, Indonesia mulai menerapkan sistem pemilu proporsional terbuka berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2003. Dalam sistem ini, pemilih dapat memberikan suara langsung untuk kandidat secara individual, dan perolehan suara untuk partai politik akan menentukan jumlah kursi yang mereka dapatkan di parlemen.
-
Kapan perubahan itu terjadi? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
-
Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial? Terdapat bentuk-bentuk perubahan sosial yang dapat dilakukan. Mulai dari perubahan sosial lambat, perubahan sosial cepat, perubahan sosial kecil, perubahan sosial besar, hingga yang direncanakan dan tidak direncanakan.
"Meski begitu, reformasi ketatanegaraan juga bisa menciptakan keseimbangan baru dan stabilitas politik Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia," ujar politisi kelahiran Bone, Sulawesi Selatan 7 Desember 1969 tersebut.
Dalam pembuka diskusi, Direktur Eksekutif Moya Institute, Hery Sucipto, memaparkan, tentang situasi demokrasi di Tanah Air yang kini terus berubah ditandai dengan fenomena banyaknya partai politik baru muncul.
"Oleh sebab itu sebetulnya turut memperkaya khasanah demokrasi di Indonesia dengan segala peristiwa politik terjadi, apalagi pada saat pandemi Covid-19 sekarang yang membuat jadi terbatas," ucap Hery.
Pembicara lainnya yang juga merupakan Wakil Ketua Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menilai, saat ini elite di Tanah Air tidak menunjukkan keseriusan berdemokrasi.
Menurut dia, kondisi tersebut terjadi akibat terlalu lamanya Indonesia dalam kungkungan sistem politik kerajaan sekaligus mengalami masa yang disebutnya kolonialisme imperialisme.
"Cita rasa, kebebasan melemah dan harus mengikuti maunya negara sedang terjadi di Indonesia," kata eks Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Demokrasi Mengikat dan Normatif
Sementara itu, pengamat politik sekaligus Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat mengatakan, proses demokrasi di Indonesia terlalu mengikat dan normatif karena menerapkan referensi dari barat.
"Jadinya demokrasi di Indonesia lebih dekat ke informasi untuk memengaruhi opini masyarakat," ujarnya.
Informasi yang disampaikan tersebut bertemu dengan realitas di tengah masyarakat yang pluralis dan religius. Terkadang hal itu bisa sinkron namun juga kerap berbenturan, ujar Komaruddin.
Pembicara lainnya, pakar politik internasional Imron Cotan mengatakan demokrasi seharusnya memberikan apa yang menjadi kepentingan rakyat.
"Saat ini Indonesia baru dalam eksperimen demokrasi. Harus hati-hati. Cita rasa demokrasi harus terus dilembagakan supaya tidak kembali masa lalu saat orde lama dan orde baru," kata dia.
Terakhir, ia mengingatkan jangan sampai menganggap demokrasi adalah jawaban dari semua masalah politik negara. Indonesia harus berada di tengah untuk terus melakukan moderasi. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anis Matta dikenal sebagai pemimpin Partai Gelora, Wakil Menlu RI, sekaligus tokoh visioner politik Indonesia yang berorientasi masa depan.
Baca SelengkapnyaPerubahan sosial dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres-cawapres akan digelar hari ini di Istora Senayan, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaAnies mengakui memang tidak mudah melakukan perubahan tersebut dan menghadapi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, pihaknya selalu berjuang bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, langkah membentuk ormas atau parpol harus disusun perlahan-lahan dan menunggu suasana politik tenang terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menceritakan tantangan menjadi Capres.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya Surya Paloh menyinggung semangat bangsa kita telah berubah dari kegotongroyongan jadi keangkuhan.
Baca SelengkapnyaPerubahan sosial budaya adalah fenomena yang selalu terjadi.
Baca SelengkapnyaPerubahan itu ditegaskan oleh Cak Imin, adalah nasib lebih baik dari sebelumnya yang menganggur menjadi bekerja.
Baca SelengkapnyaDari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca Selengkapnya