Apa jadinya Anas Urbaningrum tanpa hak politik?
Merdeka.com - Mahkamah Agung (MA) memberatkan vonis terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dari tujuh tahun menjadi empat belas tahun. Bukan hanya itu saja, MA bahkan memenuhi tuntutan Jaksa KPK yang meminta agar hak politik Anas Urbaningrum dicabut.
Vonis ini dinilai sebagai akhir perjalanan karir politik Anas Urbaningrum yang dibangun sejak menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Karir politik Anas sempat cemerlang di Partai Demokrat, namun hancur seketika usai ditetapkan menjadi tersangka penerima gratifikasi terkait proyek Hambalang, Bogor, 22 Februari 2013 oleh KPK.
Ibarat seekor ikan di daratan, Anas dengan karir politik yang dibelenggu. Padahal jika tak tersangkut korupsi, bukan tidak mungkin Anas yang jadi orang nomor satu di partai penguasa, menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 lalu.
-
Kapan Anas Urbaningrum menyatakan pendapatnya tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Apa yang menurut Anas Urbaningrum tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Siapa yang Anas Urbaningrum sebutkan sebagai bacapres? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Mengapa Anas Urbaningrum menilai tudingan penjegalan capres tidak tepat? “Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya,“ ucap Anas.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
-
Bagaimana Anas Urbaningrum menilai proses pencapresan saat ini? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
Pengamat Politik dari LIPI Firman Noor mengatakan, tanpa harus hakim mencabut hak politik saja sebetulnya karir Anas sudah hancur. Menurut dia, vonis 14 tahun sudah sangat berat bagi seorang politisi yang terjerat kasus korupsi seperti Anas.
"Tanpa itu (cabut hak politik) pun sudah cukup berat karena pencitraan beliau sudah mendongkrak di penjara. Karena kasus korupsi jelas sulit ketimbang dipenjara karena melawan rezim atau perjuangkan hak rakyat, kelompok minoritas. Itu jauh terhormat," kata Firman saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (10/6).
Firman menyebut jika perjalanan politik Anas Urbaningrum sudah selesai. Politisi yang tersangkut korupsi, lanjut dia, sangat sulit untuk moncer kembali di politik.
"Kalau kasus korupsi kriminal agak berat, terkait korupsi memang paling berat, pemulihannya sangat lama, saya yakin orang tidak akan mudah lupa, malahan akan mudah diserang akhirnya oleh lawan politik nanti. Artinya tanpa hak politik dicabut karir politik Anas sudah selesai," terang dia.
Bagaimana perjalanan karir politik Anas? (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca Selengkapnya"Jadi saya tegaskan, saya melihat tidak ada bacapres yang dijegal secara tidak wajar di luar jalur politik," kataAnas.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Anas menjadi ketua umum bakal dilakukan dalam Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) PKN pada Jumat, 14 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Resmi Diangkat jadi Ketua Umum PKN
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa.
Baca SelengkapnyaAnies buka-bukaan seluruh partai di Indonesia saat ini tersandera oleh pemegang kekuasaan.
Baca SelengkapnyaAnas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak menjawab dengan lugas ketika ditanya soal Susi.
Baca SelengkapnyaPerkara ini diajukan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia bernama Brahma Aryana yang diwakili kuasa hukumnya Viktor Santoso Tandiasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rencana membuat partai atau ormas tidak lama akan dilakukannya dengan melihat dinamika gerakan perubakan semakin hari semakin besar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenghitung Peluang Susi Pudjiastuti jadi Cawapres Anies Baswedan
Baca Selengkapnya