Apa motif Menkum HAM gantung nasib Golkar?
Merdeka.com - Menkum HAM Yasonna Laoly mencabut SK Golkar kepengurusan Agung Laksono hasil munas Ancol. Hal ini sesuai dengan putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan gugatan yang dilakukan oleh Aburizal Bakrie (Ical). Namun, Menkum HAM hingga kini belum menerbitkan SK yang mengakui kepengurusan munas Bali.
Per bulan Januari ini, kepengurusan Golkar tercatat vakum karena masa kepengurusan hasil Munas Riau 2009 telah berakhir. Kubu Ical menegaskan, mereka merupakan pengurus yang sah berdasarkan putusan MA, sementara kubu Agung ngotot tidak ada pengurus.
Konflik pun kembali muncul, dan menjadi pertanyaan, apa motif Menteri Yasonna menggantung nasib Golkar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Mengapa Partai Golkar eksis hingga sekarang? Partai Golongan Karya (Golkar) salah satu partai tertua yang tetap eksis hingga kini, keberhasilannya tidak lepas dari soliditas kader hingga simpatisan untuk terus tampil dalam setiap Pemilu sejak 1971.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai Menkum HAM Yasonna Laoly sudah tidak punya wewenang lagi terhadap nasib Partai Golkar. Yang lebih berhak menentukan arah ke depan partai lambang beringin adalah internal partai itu sendiri, dengan cara melakukan musyawarah nasional.
"Ya Menkum HAM sudah tidak ada lah urusan lagi dengan Partai Golkar. Ini semata-mata persoalan Golkar. Sekarang ini yang harus dilakukan internal Golkar harus segera adakan Munas, biar enggak ada kekosongan kepemimpinan," kata Ray saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (2/1).
Disinggung apakah ada kepentingan Menkum HAM terhadap keputusan dicabutnya SK Golkar kepengurusan Agung Laksono yang terkesan lambat, Ray menduga hal tersebut demi keikutsertaan Golkar dalam Pilkada serentak agar terkesan solid, sehingga para kadernya bisa ikut bertarung di Pemilihan kepala Daerah 9 Desember 2015.
"Bisa jadi lambatnya dicabutnya SK Golkar kepengurusan Agung Laksono demi ikut serta kader Golkar maju di Pilkada serentak. Biar terkesan solid," bebernya.
Lanjut Ray, dengan dicabutnya SK Golkar kepengurusan Agung Laksono justru menjadi peluang untuk Golkar mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) bagi dua kubu yang berseteru agar sama-sama bersatu sehingga tidak ada kekosongan kepemimpinan dan kepengurusan.
"Ini menjadi pintu (peluang) bersatu bagi kedua kubu (Agung dan Ical) untuk bersama-sama mengadakan Munas. Sehingga nantinya ada pengakuan dari negara dan disahkan kembali oleh Menkum HAM. Kalau sama-sama keras, ya hancur," tegasnya.
Jadi, masih kata Ray, kalau dua kubu ini masih tetap berseteru dalam kepengurusan di tubuh Golkar maka dampaknya pada kerugian dan kekacauan administrasi partai, dana bantuan negara untuk partai, dan terkendalanya pengesahan kader Golkar yang menjabat sebagai anggota maupun pimpinan DPR.
"Kalau dua kubu itu nggak bisa kompromi, akibat administrasi tidak bisa dilayani, contohnya, pergantian Wakil Ketua DPR dari Golkar tidak bisa, karena harus ada tanda tangan pimpinan partai yang sah. Negara juga bingung siapa yang nerima duit dari negara untuk partai, karena kepengurusan partai dapat jatah uang. Hanya Munas yang bisa menyelamatkan kerugian partai Golkar," papar Ray.
Perbedaan pandangan sistem kepemimpinan dua kubu tersebut, menurut Ray menjadi batu sandungan terbentuknya kepanitiaan Munas yang baru, jangan sampai masuk ke ranah gugatan hukum lagi yang tidak berujung.
"Agung Laksono inginnya segera Munas, tapi Ical maunya kepengurusan dia diperpanjang, kan masa berlakunya sudah habis, seharusnya mereka berdua bentuk kepanitiaan Munas sama-sama agar ada kepengurusan yang baru. Saya melihatnya di kemenkum HAM ini semata-mata persoalan internal Golkar. Pertanyaannya apakah Golkar kubu Agung dan kubu Ical mau bersatu melalui rapimnas, kalau tidak, ya mereka yang rugi sendiri," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka lebih memilih untuk tidak berbicara soal itu lantaran dirinya tidak mau lagi mencampuri urusan internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengaku mempunyai empat alasan mundur dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca Selengkapnya