Apakah Ada Persamaan Politik Genderuwo dan Sontoloyo?
Merdeka.com - Belakangan, jagat politik dikejutkan dengan ucapan Jokowi yang menyebut banyak politikus Sontoloyo. Sontak saja ucapan yang keluar dari mulut presiden itu menuai pro kontra.
Namun belum juga reda soal politikus sontoloyo, capres nomor urut 01 itu kembali mengeluarkan ucapan yang membuat heboh, yaitu politik genderuwo. Beragam komentar kembali ramai. Lalu apakah maksud politik genderuwo dan sontoloyo yang diucapkan Jokowi? Berikut penjelasannya:
Soal Politikus Sontoloyo
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Bagaimana Prabowo menanggapi nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Ucapan Presiden Jokowi mengenai politikus sontoloyo mengundang beragam reaksi dari berbagai pihak. Jokowi kemudian menjelaskan maksud dari politikus sontoloyo tersebut.
Dia mengatakan politikus acap kali menggunakan cara-cara tidak beretika dan tak beradab saat berkontestasi di pemilu. Cara tidak beradab yang dimaksud adalah menggunakan isu SARA, mengadu domba, fitnah, dan menebar kebencian.
Padahal, pendiri bangsa Indonesia tidak pernah mengajarkan tentang adu domba dan saling memecah belah rakyat dalam merebut kekuasaan. "Di mulai dari urusan politik yang sebetulnya setiap lima tahun pasti ada. Dipakailah cara cara politik adu domba, cara cara politik memfitnah, cara cara politik memecah belah hanya untuk merebut sebuah kursi, sebuah kekuasaan," kata Jokowi.
Ingatkan politikus agar berpolitik secara sehat
Jokowi menyindir politikus sontoloyo saat membagikan 5.000 sertifikat tanah untuk warga di Lapangan Bola Ahmad Yani. Ucapan tersebut bertujuan mengingatkan para politikus agar menggunakan cara-cara sehat saat berkontestasi di Pemilu 2019.
Jokowi menginginkan, kontestasi politik diwarnai adu gagasan dan program. Bukan justru saling mengadu domba, memecah belah, dan menebar kebencian. Jokowi menyarankan agar warga memperhatikan betul mana politikus yang baik dan yang tidak. "Jangan sampai dibawa oleh politikus-politikus hanya untuk kepentingan sesaat," ujar Jokowi.
Ini Penjelasan Politik Genderuwo
Politik genderuwo yang dimaksud oleh Presiden Jokowi yakni, cara politikus melakukan politik tidak beretika dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran, dan propaganda ketakutan. Tidak hanya membuat takut, politikus semacam itu juga ingin memunculkan situasi ketidakpastian.
"Membuat ketakutan. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti, politik genderuwo," kata Jokowi.
Anak Muda Tak Takut Politik Genderuwo
Presiden Jokowi menyayangkan masih ada sejumlah pihak di dalam negeri yang malah membuat takut anak-anak muda Indonesia. Jokowi mengatakan hal seperti harusnya tidak dibenarkan. Semua masyarakat wajib menciptakan suasana penuh harapan bagi anak-anak muda penerus bangsa. Sehingga anak-anak muda memiliki keberanian dan kreativitas dalam memajukan bangsa dan negara.
"Bukan narasi yang menakut-nakuti, bukan politik genderuwo yang menebarkan ketakutan. Dan anak-anak muda yang pasti tidak pernah takut terhadap itu. Saya meyakini itu," kata Jokowi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres nomor urut , Prabowo Subianto kembali menyinggung pernyataannya yang menggunakan kata "goblok" beberapa waktu lalu. Dia mengaku bicara apa adanya.
Baca SelengkapnyaSuswono dilaporkan ke Bawaslu oleh Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit.
Baca SelengkapnyaBawaslu akan memanggil kembali calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Suswono pada Kamis siang.
Baca SelengkapnyaDalam segmen kedua ini, para capres menjawab berbagai pertanyaan panelis.
Baca SelengkapnyaPernyataan Suswono tersebut yang menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda menganggur. Suswono mengibaratkan seperti Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaSuswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
Baca SelengkapnyaDalam debat, Prabowo tampil dengan jati dirinya berbeda dari yang biasa dikenal.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyinggung hilirisasi yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaApabila Suswono tidak hadir, maka sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada, Bawaslu DKI Jakarta akan melakukan pemanggilan kembali.
Baca SelengkapnyaPram, saapaan akrabnya, mengaku twit tersebut tidak bermaksud menyinggung dan hanya bermaksud candaan.
Baca SelengkapnyaPramono menyebut bahwa jalan politiknya ialah riang gembira. Dia tidak ingin 'menari-nari' di tempat yang tidak perlu
Baca Selengkapnya