April, PPP godok nama cawapres Jokowi bersama ulama
Merdeka.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, akan menggelar musyawarah nasional (Munas) untuk menggolkan nama calon wakil presiden yang akan disodorkan kepada Joko Widodo. Rencananya munas ini akan diselenggarakan pada bulan April mendatang.
Romahurmuziy mengungkapkan, nama-nama yang akan muncul nanti merupakan hasil masukan dari ulama. "Bulan April nanti kami akan menggelar munas alim ulama. Dan di situ kami akan mendengar masukan dan perintah dari seluruh ulama PPP, majelis syariah di seluruh Indonesia," katanya saat ditemui di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (8/3).
Dia tak mau besar kepala meski namanya masuk dalam bursa pencalonan cawapres pendamping Joko Widodo. Sebab, pria yang akrab disama Romi ini memilih menunggu kepastian para ulama.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
"Kita belum tahu siapa yang akan didorong para ulama atau apa yang akan dikriteriakan para ulama, atau para ulama menyerahkan keputusan pada Pak Jokowi," ucapnya.
Romi mengaku, di internal PPP sama sekali belum membahas nama yang akan disodorkan. Dia menuturkan PPP baru menggodok lima kriteria yang pantas mendampingi Jokowi.
"Kita belum bicara nama, kita bicara kebutuhan Pak Jokowi. Ada 5 kebutuhan yang kami lihat," tandasnya.
Pertama adalah satu visi menjaga NKRI. Lalu disukai oleh kaum milenial lantaran 39 persen pada Pilpres nanti didominasi pemilih usia di bawah 40. Kriteria berikutnya, cawapres Jokowi mampu menjawab tantangan era digital. Keempat, tentunya mempunyai elektabilitas mumpuni. Terakhir, tokoh ini cocok dan nyaman bersama Jokowi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaGibran meminta awak media untuk bertanya kepada yang mengusulkan.
Baca SelengkapnyaPSI kembali berembuk untuk menentukan sikap akan mendukung siapa di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNama bacawapres Ganjar akan diumumkan pada Rabu (18/10) pukul 10.00 WIB di DPP PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menilai nama Ridwan Kamil hanya kebetulan muncul. Namun belum ada keputusan terkait sosok cawapres pendamping Ganjar.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca SelengkapnyaKoalisi pendukung berambisi untuk bisa menang dalam satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPDIP dan partai koalisi menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan nama cawapres.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaNama cawapres Ganjar saat ini masih berada di keranjang Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSekretaris Kabinet Pramono Anung belum mengajukan cuti ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah terdaftar resmi mengikuti Pilgub Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya