Aria Bima Sebut Kisruh Internal PDIP Hanya Dinamika, Tidak Perlu Dibesar-besarkan
Merdeka.com - Kisruh yang terjadi di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini masih belum menemui titik temu. Rivalitas antara pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto kian panas, setelah muncul istilah celeng alias babi hutan dan bebek.
Bambang menyebut Ganjar dan pendukungnya sebagai celeng. Sebaliknya pendukung Ganjar menyebut Bambang Wuryanto dan kelompoknya sebagai bebek. Banyak yang menilai konflik internal ini akan mengganggu kekompakan partai menjelang Pilpres 2024.
Politikus senior PDIP asal Solo, Aria Bima meminta semua pihak tidak membesar-besarkan polemik yang terjadi di internal partai penguasa itu. Ia meminta kader PDIP mempercayakan soal pencapresan kepada Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang menjadi sengketa dalam Pileg? Perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU untuk sengketa Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 akan disidangkan pekan depan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
"Persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan. Saya kira semua tetap sepakat kembali pada keputusan ketua umum untuk menentukan capresnya siapa," ujar Bima saat ditemui di The Sunan Hotel Solo, Kamis (14/10).
Anggota DPR RI Dapil V Jawa Tengah itu yakin jika Megawati yang merupakan putri proklamator Soekarno yang berpengalaman terhadap permasalahan bangsa, akan tahu bagaimana menentukan seorang calon presiden.
"Saya sangat yakin, ibu Mega ini putrinya seorang Bung Karno, dia tahu pasang surutnya republik ini dipimpin oleh seorang presiden, termasuk Pak Soeharto. Dan dia juga pernah menjadi presiden, dia juga tahu bagaimana Habibie, Gus Dur, SBY menjadi presiden. Dan dia menjadikan kadernya menjadi presiden, dan tahu berbagai persoalan bangsa. Tidak usah ragu-ragu lagi dengan Bu Mega. Dengan pengalaman itu, dia akan menentukan sesuatu yang terbaik buat bangsa ini," tandasnya.
Bima juga mengingatkan kepada kader partai agar tidak banyak bicara, seperti yang diperintahkan oleh Megawati. Ia menegaskan konflik yang terjadi di internal PDIP saat ini, menurutnya hanyalah sebuah dinamika yang biasa terjadi di partai dan tidak akan menimbulkan perpecahan.
"Jadi sekarang tidak perlu banyak bicara soal kriteria maupun calon yang sudah ada. Diserahkan saja kepada bu Mega dengan segala kompetensi dan pengalamannya. Ini bukan perpecahan, tapi dinamika," katanya.
Ia menambahkan, kader dan pengurus partai tidak perlu kebablasan karena dikhawatirkan akan membiaskan agenda utama partai membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.
"Ini lebih berat, apalagi ada ancaman gelombang ketiga," pungkas Bima.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengaku sedih karena akhirnya harus berbeda jalan dengan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKetua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menayangkan iklan terbarunya di berbagai media sosial tanpa sosok Ganjar.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar melambung tinggi berdasarkan hasil survei Litbang Kompas.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menjunjung, saran dari Ketua TPN, jika ada tindakan pelarangan atau penindasan untuk segera lapor.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaSebab tidak ada hubungan yang buruk antara PDIP dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPDIP bukan hanya mendekati PKB saja. Kata Said, komunikasi PDIP dengan Partai Gerindra juga terus dilakukan.
Baca Selengkapnya