Arteria Dahlan: Yang Enggak Sopan Saya atau Emil Salim?
Merdeka.com - Politikus PDIP Arteria Dahlan tak merasa melanggar etika atau norma kesopanan saat berdebat dengan Prof Emil Salim di Acara Mata Najwa, Rabu (9/10) malam. Dia mengatakan, perdebatan terjadi karena ingin menjaga marwah DPR.
Arteria merasa tersinggung dengan Emil Salim yang menganggap lembaga DPR ini tidak baik. Karena itu, perdebatan dengan tema awal 'Ragu-Ragu Perppu' terjadi hingga menuai pro dan kontra.
"Yang enggak sopan saya apa dia? Pertanyaannya kan gitu, lembaga DPR yang kehormatannya diserang di muka umum, seolah dia orang bersih, siapa yang tidak tersinggung?" jelas Arteria kepada merdeka.com, Kamis (10/10).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang mempertanyakan Tapera di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
-
Apa yang dibahas dalam dialog DPR RI? “Tentunya lewat dialog ini, kita bisa menjembatani diskusi untuk membahas agenda strategis dari setiap anggota AIPA dengan Tiongkok. Karena tentu setiap negara punya isu dan concern tersendiri yang harus ditindaklanjuti. Termasuk mendalami isu-isu skala kawasan dan regional yang juga harus diselesaikan bersama,“ urai Puteri.
-
Kenapa anggota DPR kritik Erick Thohir? Diketahui cuplikan video dalam unggahan akun Youtube @SATU BANGSA tersebut merupakan momen saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI dari Komisi VI terkait kasus yang terjadi di BUMN. Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Kenapa Angger Dimas marah? Angger Dimas menyatakan bahwa ia merasa sangat marah atas tindakan Yudha Arfandi yang diduga telah menenggelamkan Dante di kolam renang.
Dia menegaskan, hanya berperan menjaga marwah DPR yang kerap dipandang negatif. Apalagi, banyak anggota DPR yang kalah membangun opini soal Perppu KPK.
"Ini hanya pilihan sikap, selama ini anggota DPR santun, tapi dibully, karena gagal membangun opini penerbitan Perppu," jelas dia.
Arteria pun curiga ada upaya memanipulasi substansi perdebatan tentang Perppu KPK. Tapi, dipelesetkan menjadi sikap dia yang dianggap tidak sopan terhadap tokoh senior Emil Salim.
Tolak Minta Maaf
Netizen pun geram dengan sikap Arteria Dahlan. Sejumlah tokoh pun hingga ikut bicara di Twitter. Salah satunya, budayawan yang sekaligus dalang, Sudjiwo Tedjo. Dia mendesak agar Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri turut minta maaf atas apa yang dilakukan Arteria.
"Mbak Mega sebaiknya minta maaf kepada Bapak Emil Salim atas perlakuan kasar anggotanya terhadap sesepuh kita bersama itu. Bahkan bila salah pun, orangtua tak boleh dikasari. Begitu adab kita mengajar. Permintaan maaf langsung dari yg bersangkutan, sudah tidak level lagi, Mbak," tulis @sudjiwotedjo.
Namun Arteria tetap kukuh pada pendiriannya. Dia menegaskan, tidak ada yang salah dengan sikapnya saat berdebat dengan Emil Salim. Dia pun heran, kenapa persoalan itu dikaitkan dengan Megawati.
"Enggak perlu, ini tanggung jawab saya, ngapain tanggung jawab bu Mega, enggak perlu kita dengarin semua orang. Tanya juga dong masyarakat lain yang mendukung sikap saya," jelas Arteria.
Rocky Gerung Ikut Komentar
Perdebatan yang ditayangkan di acara Mata Najwa pada Rabu (9/10), membuat warganet geram. Dalam potongan video di media sosial, Arteria tidak hanya beradu argumen dengan Emil Salim, bahkan Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas, Feri Amsari tak diberi kesempatan bicara.
Influencer, Rocky Gerung menyindir kebiasaan 'ngamuk di studio' dalam kicauannya. Bahkan, dia mengingatkan, DPR bertugas untuk mengingatkan Presiden, bukan malah memarahi rakyat.
"Si anggota DPR itu adalah watchdog (anjing pengawas). Tugasnya adalah menggonggongi Presiden. Bukan menyalak pada tuannya, yaitu rakyat," tulis @rockygerung.
Tidak hanya menjadi trending topic, informasi diri Arteria Dahlan di Wikipedia Indonesia juga jadi sasaran kekesalan warganet. Sebab, warganet merusak artikel Arteria Dahlan di Wikipedia Indonesia.
"Wikimin tidak mengerti kenapa Wikipedia yang harus menjadi sasarannya. Toh, bukan ybs. pembuat artikelnya dan yang jelas dirugikan adalah kami. Masa bodoh wikimin dikatakan tidak seru karena tidak lucu. Melucu memangnya selalu harus merugikan pihak lain? Bhay," tulis akun resmi Wikipedia Indonesia, @idwiki.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka bertengkar usai Sahroni meminta Anggota PDIP Safaruddin menyertakan bukti atas tudingannya ke polisi.
Baca SelengkapnyaPerdebatan terjadi antara Ahmad Sahroni dan Arteria Dahlan disebut bak drama Korea. Hal ini membuat Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran tertawa.
Baca SelengkapnyaKeributan itu antara Arteria Dahlan dengan Ahmad Sahroni selaku pimpinan rapat.
Baca SelengkapnyaSaat itu dibahas sekitar 496 Daftar Inventaris Masalah (DIM) dengan beberapa bagian.
Baca SelengkapnyaArteria tegas mengatakan tidak ada penguasa yang bisa melawan konstitusi.
Baca SelengkapnyaAdapun pembahasan rapat terkait persiapan penegakan hukum Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik ini, Arteria mengaku kepada Komjen Fadil bahwa rasa persaudaraan Komisi III DPR sudah hilang.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR PDIP, Arteria Dahlan menyinggung, soal kerusuhan jelang pengesahan RUU Pilkada
Baca SelengkapnyaBenny K Harman mengaku terpesona melihat keributan itu layaknya drama korea.
Baca SelengkapnyaPara anggota DPD RI mewakili daerah pemilihan masing-masing sehingga memiliki hak yang sama, termasuk untuk menjadi pimpinan lembaga tinggi negara itu.
Baca SelengkapnyaIrma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Arteria Dahlan dan Masinton Pasaribu keluar Gedung DPR untuk menemui demonstran.
Baca Selengkapnya