Asal tak gaduh, Pilgub DKI diyakini berlangsung seru
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 resmi diikuti sebanyak tiga pasangan calon. Saat menerima pendaftar terakhir, yaitu pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno memastikan hanya ada tiga pasangan yang mendaftar.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Edy Soeparno memprediksi Pilgub DKI tahun 2017 akan berjalan menarik. Asalkan, dalam perjalanannya seluruh elemen dapat mampu menjaga demokrasi, ketertiban dan tak membuat kegaduhan.
"Saya pikir kalau demokrasi di DKI Jakarta ini kita bisa tujukan dengan cara yang betul-betul tertib, lancar, tanpa adanya kegaduhan, saya pikir ini bisa menjadi suatu tontonan yang menarik," kata Edy di KPU DKI, Jakarta, Jumat (23/9).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
Edy menambahkan apabila dapat menghindari hal tersebut, maka Pilgub DKI akan menjadi suatu persembahan bagi Indonesia. Sebab, DKI Jakarta merupakan barometer politik di tanah air yang dipertontonkan dapat dicontoh bagi daerah-daerah lain.
"Ini merupakan suatu persembahan bagi Indonesia bahwa DKI Jakarta yang selama ini bagai barometer politik Indonesia ternyata bisa memberikan contoh bagi seluruh pilkada lainnya di Indonesia," katanya.
Seperti diketahui, Pilgub DKI Jakarta diikuti oleh tiga pasangan bakal calon. Di antaranya, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem. Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP mengusung pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni. Terakhir, Partai Gerindra dan PKS mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Ahok dan Djarot merupakan pasangan pertama yang mendaftar ke KPU DKI pada hari pertama pendaftaran, Senin (21/9). Setelah itu, di hari terakhir pendaftaran, secara bergantian pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni dan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang mendaftar pada Jumat (23/9) malam.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaNyanyian dan yel-yel serta sorak sorai para pendukung menggema saat para cagub-cawagub DKI Jakarta ambil nomor urut pada Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaDebat diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelumnya sempat beredar kabar kalau seharusnya bukan Pramono Anung yang mendampingi Rano Karno, tapi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaNasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaEriko menilai, partai-partai lain akan memperhatikan pasangan tersebut.
Baca SelengkapnyaIngin Pilkada Jakarta Hanya 2 Kubu, PKS Bakal Yakinkan PKB dan PDIP Terima AMAN
Baca SelengkapnyaMeski begitu, hal ini dapat dipidana apabila narasi tersebut sampai ke tahap fitnah yang diarahkan kepada calon kepala daerah saat proses kampanye.
Baca SelengkapnyaSetelah proses tanggapan masyarakat selesai pada 18 September 2024, akan ada proses klarifikasi mengenai tanggapan masyarakat tersebut hingga 21 September.
Baca SelengkapnyaMardani pastikan hubungan PKS dengan Anies tetap terjalin dengan baik, walau sudah berbeda haluan politik.
Baca SelengkapnyaKetua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menyampaikan, penetapan dilangsungkan usai pihaknya menggelar rapat pleno tertutup.
Baca Selengkapnya