Baca Ikrar, Puan Sebut Indonesia Masih Dirongrong Dalam dan Luar Negeri

Merdeka.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10). Puan kembali didaulat untuk membacakan ikrar yang kemudian diamini oleh para peserta upacara.

"Di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Puan.

Dalam upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Puan terlihat mengenakan baju kebaya berwarna merah dipadukan dengan warna putih dan mengenakan kain batik coklat.

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini dipimpin Presiden Joko Widodo. Selain Presiden dan Ketua DPR, upacara dihadiri oleh Wakil Presiden, Ketua MPR, Ketua DPD, dan jajaran kabinet.

Ikrar Lengkap

Berikut isi Ikrar lengkap yang dibacakan Puan Maharani:

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya: bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.

Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jakarta, 1 Oktober 2022Atas Nama Bangsa IndonesiaKetua DPR RI,

Dr.(H.C.)Puan Maharani