Bagi-bagi kursi Wantimpres, Jokowi disebut jilat ludah sendiri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik sembilan anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) untuk membantunya di pemerintahan. Sembilan nama itu, enam berasal dari politisi dan sisanya kalangan ekonomi sampai kiai NU.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik LIPI Firman Noor mengatakan, penunjukan orang-orang tersebut membuktikan bahwa Jokowi tak bisa merealisasikan janji kampanyenya dulu. Di mana menurut dia, bagi-bagi kursi untuk tim pemenangan sangat kental terjadi.
"Apa yang dibayangkan akan terjadi sebuah tim kerja yang memang bebas dari kepentingan partai tidak terbukti, itu sebuah statemen yang pernah disampaikan. Mungkin statement Jokowi over confidence pada saat itu, akhirnya terbukti tidak dilakukan," ujar Firman saat dihubungi, Senin (19/1).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Budi Arie menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.'Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63,' kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Firman menilai, memang dalam bekerja dibutuhkan sosok yang cocok dari segi chemistry. Akan tetapi, lanjut dia, hal ini menunjukkan Jokowi tidak konsisten karena dulu berjanji tidak mau bagi-bagi kursi.
"Pada akhirnya memang siapapun itu butuh sekelompok orang yang secara chemistry cocok agar bisa langsung bekerja, dari sisi itu bisa dipahami, cuma di sisi lain menimbulkan kritik bahwa Jokowi jilat ludahnya sendiri karena mungkin terlalu bersemangat akhirnya dia butuh dukungan politik dari partai yang ada," terang Firman.
Firman menambahkan, jabatan Wantimpres hanya sekadar memenuhi bagi-bagi kursi politik saja. Sementara dia merasa yakin jika nantinya, ada yang lebih didengarkan oleh Jokowi ketimbang Wantimpres sendiri.
"Sebetulnya hanya simbolis saja Jokowi berikan jatah saja sama partai pendukung. Memang dia butuh mendengarkan banyak pihak tapi saya rasa secara politik (Wantimpres) tingkatnya lebih ada yang bobotnya lebih dia dengar, jauh lebih dipertimbangkan," tambah dia.
Soal pembagian jatah kursi Wantimpres, dia melihat SBY lebih profesional. Meskipun dia mengakui, jika orang-orang yang ditunjuk oleh Jokowi juga merupakan tokoh yang mampu menjalankan tugasnya sebagai Wantimpres.
Diketahui, Jokowi sudah melantik 9 anggota Wantimpres. Mereka adalah Abdul Malik Fajar, Ahmad Hasyim Muzadi, Yan Darmadi (NasDem), M Yusuf Kartanegara (PKPI), Rusdi Kirana (PKB), Sidarto Danusubroto (PDIP), Sri Adiningsih, Subagyo Hadi Siswoyo (Hanura) dan Suharso Monoarfa (PPP).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Jokowi akan dinilai oleh publik. Sehingga, PKS menyerahkan semua itu kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan, tren di kalangan politisi soal sebutan kepada dirinya yakni 'Pak Lurah'.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJokowi blak-blakan ada politikus yang memanfaatkan namanya dan mengklaim mendapat restu.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai pernyataan Jokowi soal kode 'Pak Lurah' hanya candaan.
Baca Selengkapnya"Setiap Mas Ganjar datang lalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintili."
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnya