Bakal Jadi Menhan, Ini Kritik Prabowo Saat Debat dengan Jokowi soal Pertahanan RI
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hampir dipastikan menjadi menteri pertahanan di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Saat menjadi capres di Pilpres 2019 lalu, berkali-kali mantan Pangkostrad itu mengkritik lemahnya pertahanan Indonesia. Mampukah Prabowo mewujudkan visinya itu?
Menjadi menteri, tentu menjadi pembantu presiden. Jokowi pernah mengatakan, seorang menteri harus menjalankan visi dari presidennya. Tapi, apakah Prabowo akan mendapatkan keistimewaan menjalankan visinya soal pertahanan seperti yang pernah dipaparkan dalam visi misinya saat menjadi capres?
Untuk mengingatkan kembali visi dan misi Prabowo soal pertahanan, berikut pernyataan yang dia sampaikan saat Debat Keempat Capres 2019 lalu yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu 30 Maret lalu.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
-
Apa rencana Prabowo terkait kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa saja yang sedang digodok Prabowo untuk kabinet? 'Dari Gerindra sudah ada nama-namanya. Tapi mohon maaf belum bisa di publikasi. Ya kan itu dinamis masih dalam penggodokan,' kata dia.
Prabowo Subianto: Anggaran kita Terlalu Kecil
Hari ini kita akan bicara tentang ideologi pemerintahan, pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional. Saudara-saudara bagi kami Pancasila adalah ideologi final, Pancasila adalah hasil suatu kompromi besar suatu kecemerlangan dari generasi pendiri bangsa kita.
Pancasila berhasil mempersatukan ratusan kelompok etnis, ratusan suku, agama-agama besar, budaya-budaya berlainan, dengan bahasa yang berlainan, kompromi ini yang menghasilkan Republik Indonesia karena itu kami bertekad untuk mempertahankan Pancasila sampai titik darah yang terakhir.
Saya dari sejak 18 tahun telah tanda tangan sumpah untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Kalau ada yang mau mengubah ini akan saya hadapi dengan semua kekuatan yang ada pada diri saya.
Di bidang pemerintahan kami berpendapat bahwa lembaga-lembaga pemerintah harus kuat, baru negara kuat, baru program-program pembangunan bisa dilaksanakan. Tidak mungkin program yang sehebat apapun kalau lembaga-lembaga pemerintah itu lemah, kalau terlalu banyak korupsi, kalau jual beli jabatan, negara tidak mungkin melaksanakan pembangunan.
Saya, kami berpendapat bahwa kalau kami menerima mandat kami akan membersihkan lembaga-lembaga pemerintah, kami akan memperkuat lembaga-lembaga pemerintah, kami akan perbaiki seluruh kehidupan kualitas hidup seluruh aparat pemerintah. Supaya kita akan menghilangkan sekuat tenaga korupsi yang ada di republik ini.
Saya berpandangan bahwa korupsi di Indonesia sudah dalam taraf yang sangat parah, kalau penyakit saya kira ini sudah stadium empat, dan rakyat yang saya ketemu di mana-mana seluruh Indonesia tidak mau negara ini terus seperti ini. Mereka ingin negara dengan pemerintahan yang tidak korup.
Di bidang pertahanan keamanan kita terlalu lemah, anggaran kita terlalu kecil ini akan kita perbaiki kemudian di bidang hubungan internasional kita menganut seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak.
Kita akan baik dengan semua negara dengan semua kekuatan di seluruh dunia kita akan baik kita akan mencari hubungan yang saling menguntungkan tapi juga kita akan mempertahankan dan membela rakyat kita yang utama. Bagi kita membela rakyat adalah kehormatan yang sangat mulia. Demikian ini yang ingin saya sampaikan dan kami bertekad menuju indonesia menang.
Prabowo Kritik Jokowi Dapat Laporan yang Salah
Saat sesi debat dengan Jokowi, Prabowo sempat mengkritik Jokowi dapat laporan yang salah dari bawahannya. Jokowi awalnya menyatakan anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp107 triliun atau kedua terbesar setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, Prabowo menaksir angka tersebut hanya 5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan 0,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Rasio itu jauh dari Singapura yang anggaran pertahanannya mencapai 3% dari PDB. Prabowo lantas menyindir Jokowi mendapatkan laporan yang salah dari bawahannya soal kemampuan tempur dan pertahanan Indonesia.
"Masalah pertahanan keamanan, mungkin Pak Jokowi dapat briefing yang kurang tepat," kata Prabowo.
Jokowi menimpali, ia telah memerintahkan Kementerian Pertahanan membangun tiga divisi tempur baru yang berada di Gowa (Sulawesi Selatan), Sorong (Papua Barat), dan Biak (Papua). Selain itu dia memerintahkan TNI menggelar pasukan di empat titik, yakni Natuna, Morotai, Saumlaki, dan Biak. Jokowi menilai pernyataan Prabowo tersebut seolah tak percaya dengan TNI. Padahal, Jokowi sebagai masyarakat sipil sangat percaya pada kekuatan TNI. Dalam pembenahan alat utama sistem pertahanan (alutsista), Jokowi meminta anggaran pertahanan diberikan kepada industri dalam negeri terkait.
"Saya percaya TNI dalam menjalankan kedaulatan negara," kata Jokowi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaUsai menang di Pilpres 2019, Jokowi ternyata datang ke kediaman Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo berseloroh soal cawapres usai penyerahan motor listrik kepada anggota TNI-Polri di Kementerian Pertahanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap melakukan sejumlah persiapan menghadapi debat. Salah satunya menjaga kesehatan fisik.
Baca SelengkapnyaPrabowo dinilai berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaGagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memikirkan rakyat tak mampu.
Baca SelengkapnyaAnies mempertanyakan kebijakan Prabowo untuk memperkuat pertahanan dari serangan cyber.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaPrabowo dinilai mendapatkan dukungan dari Jokowi di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai Meutya sebagai pimpinan Komisi I DPR sangat paham dengan isu-isu pertahanan ketimbang pihak lain.
Baca Selengkapnya