Bambang Soesatyo kesal BAP miliknya di KPK bocor
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mempertanyakan beredarnya Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dirinya yang menjadi sumber pemberitaan di sebuah majalah. BAP kasus simulator SIM tersebut diyakini politikus Golkar itu palsu.
"Menurut saya beredarnya Berita Acara Pemeriksaan (BAP) palsu yang isinya seolah-olah saya mengakui tudingan penyuapan. Itu adalah cara-cara licik dalam upaya pembunuhan karakter. Jelas ini ada pihak yang memainkannya," tegas Bambang dalam siaran persnya, Selasa (12/3).
Bambang menegaskan dirinya percaya dengan integritas penyidik maupun KPK sebagai institusi. Menurutnya, BAP yang masih dalam proses dan belum masuk proses persidangan tergolong rahasia negara. "Siapapun pihak yang membocorkan dapat dipidana," ujarnya.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
"Saya sendiri sebagai saksi setelah menandatangani dan memberi paraf lembar demi lembar pada BAP tersebut bersama penyidik, tidak boleh memiliki berkas tersebut. Karena itu adalah hak penyidik," imbuhnya.
Jadi, lanjut Bambang, isi pemberitaan yang menyebutnya mengakui telah menerima uang dalam kasus simulator SIM tidak dapat dianggap sebuah informasi yang benar. "Bahkan cenderung membentuk opini seakan-akan saksi terbukti menerima uang dari penggiringan anggaran. Ini menyesatkan," cetusnya.
Dia menegaskan, dalam kasus simulator SIM, fakta yang ada tidak pernah sekalipun adanya notulen rapat di Komisi III maupun Banggar yang pernah mencatat adanya rapat soal anggaran simulator SIM.
"Ini fakta. Sekali lagi, notulen rapat, UU, PP yang menegaskan soal anggaran-anggaran yang harus melalui pembahasan sudah menjadi bukti formil yang sulit dibantah," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu trik yang kerap dilakukan yakni dengan mengecilkan bandwidth saat melakukan pengajuan melalui sistem lelang.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaNama Sadikin Rusli disebut-sebut dalam sidang perkara korupsi BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaTrik yang kerap dilakukan yakni dengan mengecilkan bandwidth saat melakukan pengajuan melalui sistem lelang.
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaKetua KPU Solo Bambang Christanto diduga memberi informasi palsu kepada sejumlah pengurus struktural DPC PDIP Solo
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku terkejut terkait dengan kasus yang melibatkan tiga hakim PN Surabaya atas kasus Ronald Tannur.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai kebocoran data pemilih merupakan keteledoran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai Pemkab Bogor yang diperas oleh pegawai KPK gadungan inisial YS.
Baca SelengkapnyaTim penyidik KPK mendadak menyita handphone Kusnadi dengan dalih dipanggil orang Hasto.
Baca SelengkapnyaBudi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca Selengkapnya