Bandingkan dengan kubu Jokowi, Wasekjen PKB nilai koalisi Prabowo belum berbentuk
Merdeka.com - Wasekjen PKB Jazilul Fawaid melihat peta politik yang tengah mendera kubu koalisi Prabowo Subianto. Meskipun Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS sering menggelar pertemuan, namun belum ada kesepakatan yang tercapai. Terutama soal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo.
Dia membandingkan dengan segala persiapan yang dilakukan telah dilakukan kubu koalisi Joko Widodo. Kubu Jokowi sudah sampai persiapan membahas teknis tim pemenangan dan strategi kampanye.
"Saya dalam konteks dinamika ya. Karena kubu sebelah ini belum selesai. Kalau di kita kan setengah selesai. Kalau di sana bentuknya enggak ada sama sekali kalau kita sudah ada bentuknya," ujar Jazilul di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (2/8).
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang ikut dalam pertemuan Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
-
Apa kesepakatan Prabowo dengan KWI? 'Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,' kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
Jazilul memastikan segala persiapan koalisi pendukung Jokowi sudah matang. Dari situ dia menyimpulkan baru ada 1 pasangan capres-cawapres hari ini. Yakni Jokowi dan cawapres pilihannya.
"Pokoknya sampai hari ini hanya satu pasang, yang sudah jelas," klaim Jazilul.
Dia memprediksi pendaftaran calon presiden dan wakil presiden berpotensi diperpanjang. Sebab, kubu koalisi Prabowo diperkirakan sulit memenuhi waktu pendaftaran yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk diketahui, KPU membuka pendaftaran capres-cawapres pada 4-10 Agustus 2018.
"Kita ini kan masih lama ini kelihatannya ini. Karena pendaftaran tanggal 4 sampai tanggal 10 itu kelihatannya enggak ada yang daftar. Nanti perpanjangan, sebulan lagi," kata Jazilul.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai pertemuan Gerindra, PKS dan PAN pada Selasa (31/7) kemarin tidak menghasilkan kemajuan. Sebab, pertemuan tersebut tidak mencapai kesepakatan untuk memberikan wewenang penuh pada Prabowo Subianto untuk memilih cawapres.
"Ya pokoknya saya pikir belum banyak kemajuan. Kemajuan yang dikatakan kemajuan itu kalau semuanya sepakat menyerahkan kepada Prabowo cawapresnya, tanpa tekanan," kata Syarief saat dihubungi, Rabu (1/8).
"Semua serahkan kepada Prabowo siapa yang mau dipilih. Itu baru ada kemajuan," sambungnya.
Syarief menuturkan, urusan cawapres Prabowo menjadi hambatan untuk terbentuknya koalisi 4 partai, Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN. Sepengetahuannya, PKS dan PAN belum legowo menyerahkan keputusan cawapres kepada Prabowo.
"Ya masih ada sedikit tapi ada kemajuan lah," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duduk bersama secara resmi itu nantinya baru bisa dilakukan jika sudah diagendakan oleh ketua umum partai yang tergabung dalam KKIR.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid tidak menjawab lugas apakah partainya bakal menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan NasDem yang telah tegas menyatakan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut sikap PKB bukan sinyal keretakan koalisi.
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah punya pengalaman berkoalisi sejak bertahun-tahun. Sedangkan PKB bersama Gerindra merupakan barang yang baru.
Baca SelengkapnyaPKB membuka opsi meninggalkan Partai Gerindra dan calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB sebelumnya berkelakar Koalisi Prabowo terancam bubar jika tak kunjung melakukan pertemuan resmi.
Baca SelengkapnyaPKB sebut hubungan Prabowo dan Cak Imin akrab meski sempat pisah jalan
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca SelengkapnyaCak Imin tak mau lagi tetapkan deadline pengumuman cawapres.
Baca SelengkapnyaKetika ditanya nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya, Prabowo tidak menjawab.
Baca Selengkapnya