Bandingkan Pemilu berdarah di Filipina, Wapres JK bersyukur di Indonesia aman
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018 bakal memasuki fase penetapan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Beberapa calon kepala daerah sudah menyusun strategi untuk bisa mengalahkan lawan politiknya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini Pilkada serentak 2018 dapat berjalan lancar. JK sapaan akrabnya, mengatakan, selama gelaran Pemilu tak pernah ada konflik berkepanjangan hingga berujung kerusuhan dan jatuhnya korban.
"Kita bersyukur bahwa dari semua pemilu berjalan dengan relatif aman, walaupun berbeda caranya, berbeda metode yang kita pakai," ujarnya.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Apa perbedaan utama Pemilu dan Pilkada? Meskipun kedua proses ini bertujuan untuk memilih pemimpin dan perwakilan rakyat, mereka memiliki perbedaan mendasar yang sering kali membingungkan masyarakat awam.
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Bagaimana Pemilu dan Pilkada dilakukan? Proses pelaksanaan Pemilu menjunjung asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
Wapres JK membandingkan Pemilu di Indonesia dengan Filipina, Pakistan dan India. Pemilu di negara-negara tersebut selalu menimbulkan konflik dan korban.
"Kalau Pemilu di Filipina, kalau tidak meninggal 20, 30, sampai 50 orang bukan Pemilu namanya. Begitu juga di Pakistan selalu timbulkan konflik, di India juga timbul konflik," ucapnya.
Wapres JK mengapresiasi proses demokrasi tidak menyebabkan pertumpahan darah seperti di ketiga negara itu. Sebab, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi. Terlebih, dari sisi pengamanan sudah terjamin.
"Tanpa pengamanan yang baik dan kesadaran masyarakat, itu semua menggambarkan bahwa kesadaran masyarakat akan arti dari pada demokrasi sudah lebih baik," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK kemudian bicara tentang demokrasi. Menurut dia, banyak yang salah kaprah dalam memahami demokrasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan Indonesia saat ini harus bersyukur karena kita hidup dalam kedamaian tanpa ada konflik.
Baca SelengkapnyaMeskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan hal biasa apabila nantinya ada pihak yang tak puas dan menggugat hasil Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya mengungkapkan hasil pengamanan selama Pilpres, Pemilihan Legislatif hingga mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal, kata Titi, demokrasi sejatinya sistem nilai yang harus ditegakkan dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan untuk semua.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga menilai Pemilu 2024 lebih adem dan damai
Baca SelengkapnyaJokowi tak mempermasalahkan masyarakat yang memaki-maki dan membully presiden.
Baca Selengkapnya