Bantah Bayar Rp 500 Ribu, BPN Prabowo Sebut Ada yang Manfaatkan Nenek Inaq
Merdeka.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menepis tuduhan memberi uang Rp 500 ribu kepada seorang nenek-nenek yang hadir dalam kampanye capres Prabowo Subianto di lapangan Karang Pule NTB, Selasa (26/3). Nenek itu dipeluk dan dicium oleh Prabowo saat hadir di kampanye.
Juru Bicara BPN Taufan Rahmadi menegaskan, nenek-nenek bernama Inaq Irah tersebut tak menerima uang sepeser pun dari pihaknya.
"Beliau menegaskan bahwa beliau tidak pernah menerima uang untuk naik ke panggung kampanye, benar-benar murni karena ingin bertemu Bapak Prabowo," kata Taufan kepada merdeka.com, Rabu (27/3).
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo dengan calon menteri? 'Ada yang sudah mengusulkan dan sedang diprofiling disimulasikan ya nanti pada waktunya akan disampaikan kembali kepada ketua umum yang bersangkutan,' kata Dasco, saat diwawancari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9).
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Caleg DPR RI asal NTB itu menambahkan, saat ini timnya sedang mencari pria yang memanfaatkan nenek tersebut supaya mengaku diberi uang Rp 500 ribu.
"Tim relawan Prabowo-Sandi akan mencari laki-laki yang memanfaatkan nenek ini," ucapnya.
Taufan juga mengirimkan video klarifikasi dari nenek tersebut yang dibuat oleh pihaknya. Dalam pengakuanya, nenek-nenek itu membantah menerima uang Rp 500 ribu.
"Gak pernah terima uang, ndak pernah dibayar, ndak ada saya dibayar," kata nenek itu saat ditanya tim Prabowo-Sandi.
Sebelumnya, Dalam kampanye terbuka di lapangan Karang Pule NTB, Selasa (26/3), Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto tampak di atas panggung memeluk seorang nenek. Fotonya viral di media sosial.
Momen mesra itu diunggah oleh Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam twitternya, Dahnil mengatakan, nenek itu merangsek naik ke panggung minta bertemu Prabowo.
"Di NTB seorang nenek merangsek naik panggung. Berbisik, menitipkan pesan, menitip harap untuk anak cucu agar diperjuangkan Pak @prabowo dan bang @sandiuno," tulis Dahnil dikutip merdeka.com, Rabu (27/3).
Setelah foto tersebut beredar, sosok nenek tersebut muncul kembali dengan sebuah video. Dalam video itu sang nenek mengaku mendapatkan uang Rp 500 ribu setelah pertemuannya dengan Prabowo.
"(Dapat) Rp 500 ribu, salaman gini tangannya begini, dipeluk, dicium, salam dua jari Pak Prabowo," kata nenek tersebut di video.
Vlog tersebut diambil bersama seorang pria. Diduga kerabat dekat sang nenek. Sang pria itu kemudian menekankan bahwa dirinya pendukung Capres nomor 01Jokowi. Namun, sang nenek tetap pada pendiriannya dukung Prabowo.
"Kalau saya pilih Pak Jokowi," kata pria itu.
"Ah Pak Jokowi enggak ada apa-apanya," tutup nenek tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca SelengkapnyaCAN melakukan penipuan terhadap pacar, orang tua, istri hingga mantan pacarnya dengan total kerugian hingga Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaTiga personel Polres Tebo pun dipanggil Bidang Propam Polda Jambi setelah viralnya dugaan permintaan uang kepada orang tua korban perkosaan, LM (37).
Baca SelengkapnyaKeduanya berkenalan melalui aplikasi perjodohan sekitar awal Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca Selengkapnya