Bantah Sekjen NasDem, Demokrat Tegaskan Tak Ada Kader Membelot Dukung Jokowi
Merdeka.com - Partai Demokrat membantah ada kadernya di daerah yang membelot mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate.
Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan spekulasi seperti yang diucapkan Jhonny adalah hal biasa di tahun politik seperti sekarang.
"Saya juga tidak paham, persepsi yang dimainkan beliau, karena terkait dengan komitmen PD dan Kadernya, kami yang lebih tahu. Biasa, tahun-tahun politik muncul pengamat atau paranormal politik yang mencoba membuat prediksi yang sangat spekulatif," kata Didik saat dihubungi merdeka.com, Jumat (14/12).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
Didik memastikan, kader Demokrat tegak lurus dengan keputusan partai di Pilpres 2019. Yakni mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kami tahu garis politik dan keputusan serta komitmen politik Partai Demokrat dalam Pilpres 2019," tegas Didik.
Sebelumnya, kinerja Jokowi selama empat tahun memimpin Indonesia dinilai membuat banyak orang puas. Karena itulah, yang diyakini menjadi penyebab kader PAN di Sumsel mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Padahal, DPP PAN memutuskan untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.
Sekjen NasDem Johnny G Plate meyakini, alasan kader PAN dukung Jokowi karena kinerja pemerintah selama ini.
"Kader-kader PAN di Sumatera Selatan misalnya mungkin melihat kinerja Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo-Jusuf Kalla bermanfaat bagi Sumsel. Dia bangun jalan, bangun rel kereta, bandara yang bagus, irigasi yang bagus. Sehingga mungkin saja partai lain juga sekarang memberikan dukungan pada Pak Jokowi, namun tidak ditunjukkan kepada publik," kata Jhonny di depan ruang paripurna, Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (13/12).
Dia juga mencontohkan, Partai Demokrat di daerah-daerah sudah banyak yang mendukung capres petahana tersebut. Bahkan ada yang secara terus terang menunjukkan dukungannya kepada publik.
"Contohnya saja Demokrat itu sudah banyak yang dukung Pak Jokowi di daerah-daerah. Termasuk juga PAN dan ini juga tidak menutup kemungkinan bagi yang lain-lain," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaBudi Arie Setiadi mengatakan, banyak partai yang mau menampung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah resmi dipecat oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaNasDem memastikan pihaknya tidak berada di luar kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaPDIP sudah tidak menganggap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga sebagai kader. PDIP sudah tidak sejalan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaNasDem merespons rencana Presiden Jokowi melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tegas membantah tudingan cawe-cawe menyodorkan putra bungsungnya untuk Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaNasDem tetap menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan Prabowo meski kader NasDem tidak ada di kabinet.
Baca SelengkapnyaNama Anies Baswedan sempat menjadi kandidat untuk maju sebagai bakal Calon Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPernyataan Masinton itu didasarkan dari sikap Jokowi yang sejauh ini belum menentukan sikap.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku tidak level menjawab tuduhan Fahri Hamzah.
Baca Selengkapnya