Banyak kader korupsi, Nusron sebut Golkar butuh refleksi total
Merdeka.com - Koordinator Bidan Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I Partai Golkar Nusron Wahid menilai partainya perlu koreksi dan refleksi menyeluruh terkait perilaku kader. Usulan ini menyusul banyaknya kader Partai Golkar yang tersangkut kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tujuannya agar Partai Golkar kehendakan dan aspirasi rakyat. Apalagi, sejak lama Golkar mengusung jargon ' Suara Golkar, Suara Rakyat'.
"Kita perlu reflektif dan perlu koreksi total," kata Nusron di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/10).
-
Apa tujuan utama Partai Golkar saat ini? Kata dia, seluruh kader agar fokus terhadap kemenangan tersebut, dan mengabaikan isu perlunya Munaslub Partai Golkar yang dimunculkan pihak-pihak tertentu.
-
Apa tujuan Partai Golkar saat berdiri? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa Golkar penting? Kondisi geopolitik dan geo-ekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan ASEAN-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam ASEAN Common Statement.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
Menurut Nusron, salah satu kehendak rakyat adalah partai harus menerapkan prinsip pemerintahan yang bersih dan mendukung upaya pemberantasan korupsi. Dia menilai, ada manajemen yang salah yang dijalankan Golkar sehingga banyak kader yang melakukan korupsi.
"Ini kan tentu ada sesuatu yang salah dalam manajemen pengelolaan partai, ada yang salah dalam maksud dan tujuan berpolitik mencapai kekuasaan. Kok sampai kemudian 7 orang dalam sebulan," tegasnya.
Berdasarkan analisisnya, penyebab masalah tersebut bisa karena beberapa faktor. Semisal, mahar politik, politik transaksional atau mental kader yang hanya memikirkan uang.
"Ada proses biaya politik tinggi di dalam diri Golkar, bisa mahar, bisa transaksional di aktivitas politik di partai atau bisa juga yang bersangkutan tamak ingin berlomba-lomba menumpuk kekayaan dari jabatan. Bukan untuk berlomba lomba mencapai kebaikan dalam rangka kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kepala BNP2TKI ini menawarkan solusi agar Partai Golkar membuat sistem yang tegas untuk mencegah kader melakukan praktik korupsi.
"Nah ini kan harus dikoreksi, koreksinya apa? Partai Golkar harus punya komitmen yang tegas, harus membuat instrumen sistem yang jelas, agar supaya tidak ada kader yang bertindak dan berperilaku korupsi. Itu refleksi harus kita bangun," ucap Nusron. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaSebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSurat tersebut bahkan sudah ditanda tangani oleh tujuh kader Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaRumor Jokowi akan menjadi Ketum Golkar muncul menyusul beredarnya surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPerubahan AD/ART bukan untuk satu orang saja. Melainkan, untuk menyesuaikan situasi dan kondisi ke depan.
Baca SelengkapnyaDalang Munaslub bermaksud untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar merapatkan barisan.
Baca SelengkapnyaMaman menilai bahwa majunya Gibran perlu dijadikan momentum khusus karena berhasil mempercepat regenerasi kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan Presiden Jokowi sangat patuh terhadap konsitusi dan rakyat.
Baca Selengkapnya