Banyak warga Cianjur tak minat ikut Pilkada tahun ini
Merdeka.com - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hari ini menggelar Pilkada buat menentukan pemimpin mereka yang baru. Namun sayang, kabarnya minat masyarakat menyalurkan suara justru minim.
Tingkat partisipasi warga menyalurkan aspirasi pada Pilkada Cianjur tahun ini menurun dibandingkan pemilihan sebelumnya. Bahkan, partisipasi warga di masing-masing TPS tidak sampai 50 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap.
Menurunnya angka partisipasi warga diakui para ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di sejumlah wilayah di Cianjur. Sebab dari ratusan warga tercantum dalam DPT, hanya sebagian yang menyalurkan aspirasinya dan datang mencoblos ke Tempat Pemungutan Suara.
-
Siapa yang tidak ikut Pilkada 2024? Seluruh provinsi yang ada di Indonesia akan melaksanakan Pilkada serentak 2024 kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Siapa saja yang bisa ikut Pilkada? Calon kepala daerah bisa berasal dari partai politik atau independen dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh KPU.
-
Siapa yang bisa ikut Pilkada? Pilkada: Berfokus pada tingkat lokal, memilih kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota, serta anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
-
Bagaimana cara masyarakat berpartisipasi di Pilkada 2024? Masyarakat diharapkan menggunakan hak pilih mereka dengan bijak untuk menentukan pemimpin yang terbaik.
-
Bagaimana jika calon tunggal tak raih 50%? 'Sekiranya pasangan calon tunggal tidak memenuhi syarat ketentuan untuk dinyatakan terpilih, yaitu dengan ketentuan memperoleh suara sah lebih dari 50 persen, ternyata tidak melampaui batas ketentuan tersebut sebagaimana yang diatur dalam Pasal 54 D Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, maka akan diadakan pemilihan pada pemilihan selanjutnya. Kapan pemilihan selanjutnya? Yaitu pada 2029,' kata Idham menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (31/8).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Ketua KPPS 21 Perumahan Pesona Cianjur Indah, Desa Nagrak, Didih Wiradz mengatakan, dari 760 DPT, hanya 281 warga menyalurkan aspirasinya. Bahkan hingga ditutupnya pemilihan, angka itu tidak bertambah.
"Pada Pilkada lalu, tingkat partisipasi warga cukup tinggi dibandingkan kali ini. Di mana tahun lalu angka partisipasi warga lebih dari 50 persen. Kami tidak tahu pasti apa penyebabnya. Namun surat undangan untuk mencoblos telah kami sampaikan seluruhnya," kata Didih, seperti dilansir dari Antara, Rabu (9/12).
Kondisi senada juga disampaikan sejumlah kepala desa di wilayah utara, seperti Kecamatan Cipanas, Pacet, Karangtengah, Cikalongkulon, dan Karangtengah, serta sejumlah wilayah di selatan. Di sana, tingkat keikutsertaan warga menurun drastis dibandingkan Pilkada sebelumnya.
"Untuk tingkat aspirasi warga di wilayah kami cukup tinggi dibandingkan wilayah lain, mencapai 60 persen. Meskipun angka tersebut menurun dibandingkan Pilkada sebelumnya yang mencapai 80 persen," kata Kepala Desa Cijagang, Kecamatan Cikalongkulon, Zulkarnaen Kartadireja.
Zulkarnaen melanjutkan, hasil perolehan akhir suara pasangan nomor tiga mendominasi di wilayah itu. Dengan raihan suara di atas 50 persen dibandingkan pasangan lain. Bahkan, hal sama terlihat dari perolehan hasil akhir di 17 desa lainnya di wilayah itu.
"Perolehan suara pasangan nomor tiga unggul di hampir seluruh desa yang ada di Kecamatan Cikalongkulon. Rata-rata raihan suara di masing-masing TPS di atas 50 persen," ujar Zulkarnaen. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu menyebut, menurunnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta harus menjadi refleksi bersama.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen.
Baca SelengkapnyaKubu RIDO mengungkit Pilkada Jakarta 2017 yang dimenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi.
Baca SelengkapnyaAngka partisipasi pemilih hanya tercapai 71,92 persen dari target 75 persen.
Baca SelengkapnyaHasil monitoring KPUD DKI Jakarta menunjukkan warga yang memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur hanya 50 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut KPU ada kemungkinan penurunan partisipasi pemilih ketimbang Pemilihan Presiden (Pilpres).
Baca SelengkapnyaRIDO menilai, KPU DKI Jakarta tak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana Pilkada.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) melaporkan Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta ke DKPP. Ini pelanggaran yang diadukan.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan fakta kurangnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSampai hari ini, sudah 27 kabupaten/kota merampungkan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaKPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi satu-satunya daerah yang angka golputnya turun dibanding provinsi lainnya pada Pilgub 2024.
Baca Selengkapnya