Baru dibuat Jokowi, tim independen sudah diserang DPR
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim independen untuk menyelesaikan perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Jokowi menjelaskan pembentukan tim untuk memberikan masukan kepadanya.
"Ya kan enggak apa-apa kan. Wantimpres juga kasih pertimbangan. Kemudian tim (independen) juga berikan masukan-masukan. Semakin banyak masukan semakin baik," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/1).
Tim awalnya beranggotakan tujuh, berasal dari berbagai latar belakang profesi. Lantas dalam perkembangannya, jumlah tim bertambah dua, sehingga total ada sembilan anggota.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
Mereka adalah mantan Wakapolri Oegroseno, mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar, Guru Besar Fakultas Hukum UI Hikmahanto Juwana, mantan pimpinan KPK Erry Riana, mantan Ketua KPK Tumpak Hatorangan, tokoh Muhammadiyah Buya Syafii, Sosiolog Imam Prasodjo, dan mantan Kapolri Jenderal Polisi Sutanto.
Dari sembilan anggota, Syafii Maarif diangkat sebagai ketua tim independen. Sedangkan Wakil Ketua Jimly dan Sekretaris Hikmahanto.
"Kita pilih yang paling tua jadi ketua Pak Syafii Maarif," kata Jimly.
Baru juga sehari terbentuk, tim independen sudah mendapat serangan dari politikus senayan. Siapa saja mereka? Berikut ulasan merdeka.com:
Politikus PDIP: Tim independen bisa jadi bola panas bagi Jokowi
Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang berharap tim independen yang dibentuk Jokowi bisa bekerja objektif. Selain itu, mereka dituntut melepas kepentingan pribadi dalam menangani masalah yang terjadi antara Polri dan KPK. Jika salah mengambil keputusan, malah menimbulkan bola liar dan menambah kisruh di dua institusi itu. "Karena kalau tim ini lakukan investigasi ternyata pekerjaan mereka menyimpang, maka akan menimbulkan bola liar," kata Junimart di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1).
PKS sebut Jokowi buang-buang waktu bikin tim independen
Politikus PKS Nasir Djamil mengatakan, tim independen yang ditunjuk oleh Jokowi tidak perlu dibentuk secara formal. Mengingat, Presiden memiliki Wantimpres dan Staf Presiden untuk membantunya memberikan masukan dalam mengambil keputusan. "Tim independen tidak perlu diformalkan. Sebab Presiden punya Wantimpres, punya staf presiden," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1). Lebih lanjut, Anggota Komisi III DPR RI itu menyebut Presiden Joko Widodo membuang waktu dengan membentuk tim independen. Seharusnya keberadaan Wantimpres dan Staf Kepresidenan dioptimalkan. "Menurut saya Presiden buang-buang waktu. Terlebih banyak yang ragu dengan indepedensi tim itu. Jadi lebih baik Presiden lebih mendengarkan Wantimpres dan Staf Presiden," katanya.
Desmond curiga tim independen hanya dijadikan bumper Jokowi
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menaruh curiga dengan tim independen yang dibentuk Jokowi, untuk penyelesaian kasus Polri dengan KPK.Menurutnya, keberadaan tim independen bakal dijadikan 'bumper' Jokowi untuk menghadapi kritikan masyarakat. Karena seolah-olah tim itu ditunjuk untuk membuat kebijakan. "Saya pikir ini cuma bemper. Hari ini kita perlu ketegasan Jokowi, terlepas dari situasi ini (kisruh Polri dengan KPK)," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1). Jika hal itu terjadi, politikus Gerindra itu merasa kasihan karena tim tersebut sudah mencoba bekerja secara maksimal. "Kasihan mereka, sudah bekerja serius, akhirnya cuma jadi bemper Jokowi, agar seolah-olah minta masukan tokoh-tokoh ini," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi dituding cawe-cawe dalam kepengurusan PDI Perjuangan (PDIP) periode 2019-2028.
Baca SelengkapnyaTenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan Jokowi bukan ketua umum partai politik dan ketua koalisi.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan alasan tak mengundang, lantaran Presiden Jokowi tampak sibuk dan menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Mahfud menyindir langkah Presiden Jokowi sebagai politik yang salah.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaKurnia berharap, apa yang menimpa KPK di era Firli Bahuri tidak terulang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi kabar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap menjadi oposisi 5 tahun mendatang
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang diwakili oleh para sekjen partai menggelar rapat hari ini di DPP Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca Selengkapnya