'Basah kuyup' Ruhut Sitompul bela Ahok di Pilgub DKI
Merdeka.com - Nama Ruhut Sitompul masuk dalam tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Susunan tim pemenangan itu telah diserahkan ke KPU DKI pada Selasa lalu.
Di tim pemenangan, Ruhut didaulat menjadi juru bicara. Hal ini membuat Ruhut kegirangan. Ruhut mengucapkan terima kasih atas kepercayaan atas tanggung jawab yang diberikan pendukung Ahok-Djarot.
Ruhut berjanji tidak akan setengah-setengah bekerja demi memenangkan Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Sebab menurut Ruhut basah-basah sekalian tak boleh setengah-setengah.
-
Siapa yang menjadi ketua tim pemenangan RK-Suswono di Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana proses pilkada Sumut 2024? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah mekanisme demokratis yang bertujuan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah, seperti gubernur, bupati, atau walikota. Melalui Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan daerah mereka.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
"Semua. Jadi aku terima kasih. Karena aku diajarkan orangtuaku. Kalau mandi itu basah, enggak boleh setengah-setengah," kata Ruhut, Rabu (5/10).
Ruhut mengaku sudah diberi jadwal padat untuk menggalang opini masyarakat saat proses kampanye. Dia berjanji akan menjalankan tugas barunya dengan maksimal. Bahkan, Ruhut siap menginap di rumah warga demi memenangkan Ahok-Djarot.
"Mulai sekarang mereka sudah jadwalkan aku banyak, kalau perlu nginap di rumah penduduk DKI ini untuk meyakinkan mereka kenapa Ahok," kata Ruhut.
Ruhut bahkan rela mundur dari posisinya sebagai anggota DPR dan koordinator Polhukam Partai Demokrat. Hal itu bakal dilakukannya demi upaya buat memenangkan Ahok-Djarot.
"Kalau nanti masih kurang, akhir reses ini aku mundur dari DPR. Mantap enggak?," katanya.
Ruhut mengaku tidak masalah harus mundur dari semua jabatannya saat ini. Menurutnya, sikap tersebut menunjukkan dirinya tidak haus akan jabatan atau kekuasaan.
"Ya enggak apa-apa. Aku hanya mau buktikan sama semua orang di dunia ini, jabatan bukan segalanya bagi Ruhut. Orang boleh ngotot mau jadi anggota DPR, jabatan aku 3 tahun lagi aku tinggalkan untuk memenangkan Ahok," pungkasnya.
Sejak awal Ruhut memang sudah terang-terangan mendukung Ahok di Pilgub DKI. Ruhut bahkan berani berseberangan dan melawan kebijakan Partai Demokrat yang memilih mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Ruhut bahkan kerap perang statement dengan elite Demokrat terkait pilihannya mendukung Ahok-Djarot. Sanksi dari Demokrat pun bakal segera keluar buat Ruhut.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto memastikan Ruhut akan diganjar sanksi. Komisi Pengawasan saat ini tengah bekerja mempertimbangkan sanksi yang cocok diberikan kepada Ruhut sesuai dengan pelanggaran yang dibuat.
"Saat ini sidang masih diproses terus dan Pak Ruhut. Insya Allah dalam waktu tidak lama lagi pasti ada sanksi-sanksi yang disampaikan oleh Komwas," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).
Agus menyebut keputusan yang diambil Komisi Pengawasan Demokrat akan disampaikan kepada Ketum Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen Hinca Pandjaitan untuk kemudian diumumkan.
"Yang tentunya nanti hasil-hasil dari Komwas itu disampaikan kepada Ketua Umum dan Sekjen untuk deklarasikan sanksinya adalah seperti ini seperti ini seperti ini," tegasnya.
Agus menegaskan rencana pengunduran diri Ruhut dari jabatan koordinator Polhukam Demokrat adalah keinginannya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan sanksi yang akan diberikan.
"Tentunya seluruh pelanggaran dalam tanda kutip pelanggaran dari partai politik tentunya pasti ada sanksi nya yang kita ketahui bahwa saya mendengar dari media Bang Ruhut mengundurkan diri dari jabatan koordinator polhukam itu adalah keinginan Bang Ruhut sendiri tidak ada hubungannya dengan sanksi yang diproses sekarang ini," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, dirinya mendapatkan kabar langsung dari Babah Alun mengenai rencana batal maju Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang di dalamnya ada Partai Golkar, hendak mengusung Ridwan Kamil di Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut perlu sosok yang mampu menangani permasalahan mendesak.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca Selengkapnya