Batal dukung Deddy Mizwar-Syaikhu, Gerindra siap 'cerai' dari PKS
Merdeka.com - Koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terancam bubar di Pilgub Jabar 2018. Ini ditandai dengan pernyataan Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi yang merasa pengusungan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu sebagai balon Gubernur Jabar dan balon wakil Gubernur Jabar tak menunjukkan progres positif.
"Gerindra akan kembali mengkaji memunculkan kandidat lain, ini semua dilakukan untuk kepentingan masyarakat Jabar dan rencana strategis Gerindra pada 2019," kata Mulyadi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/9).
Mulyadi pun meminta PKS untuk memahami sikap politik yang diambil Gerindra Jabar. Soalnya, Gerindra menginginkan Pilgub Jabar 2018 bagian dari mensukseskan ajang tahun politik nasional pada 2019 mendatang.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
"Saya berharap PKS bisa memahami sikap Gerindra, kami tidak mau gagal dalam Pilgub Jabar, salah satu parameter Gerindra untuk maju mengusung dengan syarat harus menang, untuk itu kami akan kembali mengkaji dan membuka semua potensi kandidat dan partai yang bisa kerjasama," terangnya.
Latar belakang terancamnya kongsi ini sendiri dikatakan Mulyadi karena pasangan tersebut tidak cukup menggembirakan pasca diumumkan Agustus 2017 lalu.
"Buat DPD Partai Gerindra Jabar, pasangan yang diberita kan 17 Agustus lalu untuk mengusung pasangan Demiz-Syaikhu, sejauh ini menjadi sulit direalisasikan," katanya.
Menurut Mulyadi, yang cukup membuat berat hati Gerindra mendukung pasangan ini lantaran terucap keinginan Ahmad Syaikhu yang masih ingin memimpin Kota Bekasi. Pernyataan itu harus diseriusi Gerindra Jabar.
"Karena pertimbangan atas kesiapan kandidat dan PKS ,belum lagi statement Pak Saikhu kemarin diacara konsolidasi PKS Kabupaten Bandung ,beliau mengatakan kalau boleh memilih, beliau lebih suka tetap di Kota Bekasi dan juga merasa namanya belum dikenal di Jabar," imbuhnya.
Belum lagi konsolidasi kedua partai pasca diumumkannya pasangan tersebut belum ada pembahasan lebih jauh untuk membahas strategi pemenangan. Gerindra mengaku tidak pernah komunikasi dengan PKS untuk membicarakan formulasi kerja sama koalisi.
"Karena sampai hari ini tidak ada komunikasi dari pengurus PKS untuk membicarakan bagaimana formulasi kerjasama koalisi, baik program Pilgub Jabar,Tim dan segala aspek bagi upaya untuk memenangkan Pilgub 2018," tandasnya.
Sekretaris Umum DPD PKS Jabar Abdul Hadi Wijaya mengatakan, pihaknya tidak mau menanggapi serius pernyataan Mulyadi yang ingin menarik dukungan pada pasangan tersebut. Pihaknya memilih untuk menunggu instruksi atau arahan DPP PKS terkait pernyataan Ketua DPD Gerindra tersebut. Pasalnya, ranah koalisi atau persekutuan yang dibangun antara kedua partai sudah ada ditangan DPP.
"Bentuk kerja sama itu ada pada tataran DPP. Jadi kita serahkan saja. Kami PKS tidak berniat menanggapi itu karena itu ranah DPP, jadi tidak elok. Ini bukan keputusan akhir," terangnya saat dikonfirmasi terpisah merdeka.com.
Menurut dia, PKS saat ini tengah fokus pada tiga hal menghadapi musim politik 2018 nanti. Pertama yakni konsolidasi semua struktur partai. "Kedua kita sedang sosialisasi pilkada terkait calon-calonnya yang akan diusung," jelasnya. Selanjutnya tengah dalam upaya peduli kemanusiaan akan krisis yang terjadi di Rohinya Myanmar. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaDedi sesumbar, menjelang Pilgub atau Pilkada serentak tahun 2024, cukup banyak tokoh, komunitas dan kelompok masyarakat yang memberikan dukungan untuknya.
Baca SelengkapnyaGerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku siap jika ditugaskan maju pada Pilgub Jabar
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra memutuskan mengakhiri kerjasama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara terkait nasib Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) setelah PKB merapat ke Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaBima Arya mengikuti PAN sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung penuh pencalonan Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jabar.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca Selengkapnya