Batal Jadi Panelis Debat Pilpres 2019, Ini Respon Bambang Widjojanto

Merdeka.com - Bambang Widjojanto menerima dan tak mempermasalahkan jika ia bersama dengan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo batal menjadi panelis debat calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019. Awal debat capres-cawapres sedianya akan digelar pada 17 Januari 2019 mendatang.
"Saya baru baca WA ba'da Subuh ini dari KPU. Informasinya benar. Biarlah yang terbaik untuk bangsa ini yang kelak akan terjadi. Semoga kemuliaan yang menjadi tujuan serta setiap keputusan dan kebijakan yang diambil didoakan hanya untuk kemaslahatan," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (5/1).
Menurut mantan Wakil Ketua KPK ini, kejahatan korupsi masih menyandera dan sangat kuat untuk mencengkram bangsa Indonesia.
"Faktanya, intensitas kejahatan korupsi masih menyandera dan kian kuat mencengkram bangsa ini, sehingga ada banyak peluang untuk berkiprah dan terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi dimana pun saja," ujarnya.
Bambang ingin, siapa pun yang akan menjadi presiden nanti agar bisa mensejahterakan rakyat dan mampu memunculkan rasa keadilan sosial.
"Sudah 73 tahun kemerdekaan, semoga janji republik sesuai pembukaan konstitusi untuk menghadirkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat segera diwujudkan oleh presiden yang akan dipilih rakyat di April tahun 2019 ini," tegasnya.
"Semoga akal sehat dan kewarasan tetap menuntun bangsa itu. Jayalah Nusa dan Pertiwiku," sambungnya.
Sebelumnya, Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo ditarik dari daftar panelis debat calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019. Keduanya ditarik atas permintaan tim kampanye capres nomor urut 01 dan 02.
"Ada dua nama, yakni pak Adnan Topan dan pak Bambang Widjojanto. Masing-masing itu, diusulkan oleh Paslon 01 dan 02. Paslon 01 dan 02 memutuskan untuk mengurangi satu panelis usulan mereka sendiri. Nah yang dikurangi adalah pak Bambang Widjojanto dan Pak Adnan Topan, begitu," kata Wahyu saat dihubungi, Sabtu (5/1).
Ia pun menjelaskan, penarikan kedua nama dari daftar panelis juga atas kesepakatan antara Tim Kampanye Nasional (TKN), Badan Pemenangan Nasional (BPN), KPU dan Bawaslu. Kesepakatan itu setelah pihaknya melakukan rapat pada malam tadi.
"Iya, betul itu (udah sepakat semua). Belum (ada pernyataan tertulis yang Adnan baca). Yang kami bisa sampaikan dalam rapat (malam) tadi antara TKN dan BPN, beserta KPU. Dalam rapat koordinasi tadi, tim kampanye 01 dan 02 menarik masing-masing satu ekor usulan panelisnya," ujarnya.
Nama-nama calon panelis debat yang disepakati yaitu, Prof Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum UI), Prof Bagir Manan (Mantan Ketua MA), Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM), Bivitri Susanti (Ahli Tata Negara), dan Margarito Kamis (Ahli Tata Negara).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya