Beban Gibran dan Bobby Setelah Menang Pilkada
Merdeka.com - Gibran Rakabuming Raka bersama pasangannya Teguh Prakosa berhasil menjadi pemenang Pilwakot Solo dalam versi hitung cepat. Tidak hanya Gibran, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution pun berhasil menjadi wali kota Medan versi hitung cepat.
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo menilai, kemenangan Gibran dan Bobby sebagai dinasti politik. Sebab dalam dinasti politik menjelaskan masih ada hubungan keluarga antara Gibran dan Jokowi.
"Menurut saya by definisi itu adalah dinasti politik, karena satu ada dinasti dari ke bapak ke anak, cucu dan sebagainya atau ada hubungan darah di dalam politik modern yang seharusnya lebih pada populer vote pada pilihan rakyat yang lebih banyak," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (11/12).
-
Apa tanggapan Gibran terkait usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi? 'Nggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu.' Wali Kota Solo yang juga anak pertama Presiden Jokowi itu mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena memang belum ada pembicaraan terkait usulan itu.
-
Bagaimana Gibran merespon pertanyaan mengenai usulan Jokowi? 'Saya belum bisa menanggapi,' kata Gibran berkilah. Demikian juga saat ditanyakan apakah isu tersebut sekadar usulan atau hanya wacana, Gibran meminta awak media untuk bertanya kepada yang mengusulkan.'Silakan bertanya pada yang mengusulkan ya. Makasih,' tutup dia.
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang menilai Gibran bisa jadi cawapres Prabowo? Ia mengakui saat ini sudah ada dua calon yang digadang-gadang akan mendampingi Prabowo yaitu Erick Thohir dan Gibran Rakabuming. 'Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,' jelas Indaru.
-
Bagaimana Gibran jadi cawapres Prabowo? 'Apakah dengan begitu Gibran akan menjadi cawapres Prabowo? Jawabannya, Gibran memenuhi syarat. Tinggal pertanyaan itu ditujukan ke Gibran. Apakah mau menjadi cawapres atau tida? Karena pada akhirnya semua dikembalikan ke Gibran,' kata Saleh melalui pesan tertulis, Selasa (17/10).
-
Bagaimana Gibran dilantik? Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih berlangsung hari ini, Minggu (20/10/2024), di Gedung DPR-MPR Jakarta.
Dia menjelaskan, dinasti politik tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain seperti Amerika Serikat pun terdapat keluarga dinasti. Contohnya seperti keluarga Kennedy hingga Bush. Walaupun demikian, Kunto menilai, problem saat ini adalah apakah dinasti politik tersebut bisa memberikan manfaat untuk masyarakat.
"Ketika dinasti politik dan maju dalam panggung politik dan menjadi pejabat publik pertanyaannya, apakah dia hanya memanfaatkan kekuasaan bapaknya atau dia memang punya kapabilitas? Sehingga dia didorong oleh jaringan atau jejaring sosial yang mungkin dia sudah punya privilage," ungkapnya.
Kunto menjelaskan, fenomena dinasti politik tidak menjadi masalah. Tetapi problemnya di Indonesia publik sering kali melihat kepala daerah yang sudah periode kemudian memajukan anak atau istrinya yang kebanyakan tidak memiliki kompetensi dan kredibilitas memadai.
"Itulah yang membuat dinasti politik punya asosiasi negatif di Indonesia. Kita belum sepenuhnya menerima dinasti politik ini," jelasnya.
Dia menerangkan, dengan kemenangan Gibran dan Bobi di Pilkada 2020 membuat beban tersendiri. Yaitu membuktikan bahwa mereka memiliki kompetensi dan kredibilitas yang memadai.
"Menurut saya beban Gibran dan Bobby setelah pilkada ini membuktikan bahwa dia memiliki kompetensi dan kredibilitas yang memadai sehingga dia tidak hanya maju karena bapaknya atau bapak mertuanya. Dia maju karena punya kompetensi dan itu yang harus dibuktikan setelah jadi wali kota," tutupnya.
Sebelumnya diketahui Di Pilkada Solo, hasil hitung cepat lembaga Vox Poll menunjukkan pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa unggul 86,65 persen. Sedangkan pasangan Bagyo-Supardjo 13,34 persen. Suara masuk sudah 100 persen, Rabu (9/12).
Lembaga survei Charta Politika juga sudah 100 persen suara masuk. Hasilnya, Gibran unggul 87,2 persen dan Bagyo 12,8 persen.
Dari dua hasil tersebut, Gibran unggul telak. Namun, penetapan pemenang tetap menunggu real count dari KPUD.
Pasangan Gibran-Teguh diusung Pasangan yang diusung oleh PDIP itu didukung oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa. Partai Solidaritas Indonesia dan Partai NasDem. Sedangkan Bagyo-Supardjo merupakan pasangan dari jalur independen. Pilkada Solo hanya diikuti dua pasangan calon saja.
Sementara itu, hasil hitung cepat yang dilakukan Charta Politika dan Populi Centre menunjukkan keunggulan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rahman.
Hasil tersebut diketahui usai suara masuk 100 persen pada pukul 17.40 WIB. Hasil quick count Charta Politika, Bobby Nasution dan Aulia Rahman unggul dari rivalnya.
"Persentasenya, 55,2 persen untuk pasangan Bobby-Aulia, sedangkan 44,8 persen untuk pasangan nomor urut 1 Akhyar-Salman," tulis Charta Politika dalam hasil surveinya.
Bobby Nasution dan Aulia Rahman juga menang Pilkada Medan dari hasil quick count lembaga survei Populi. Hasil quick count pada pukul 20.25 WIB menunjukkan, pasangan calon Bobby Afif Nasution – Aulia Rachman unggul dengan 53,28 persen. Jauh meninggalkan pasangan Akhyar Nasution – Salman Alfarizi dengan 46,72 persen.
Untuk diketahui, Pilkada Kota Medan diikuti dua pasangan calon. Pasangan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, diusung PKS dan Partai Demokrat. Partai pengusung ini hanya memiliki 11 kursi di DPRD Kota Medan.
Pasangan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman diusung koalisi 8 partai yang menguasai 39 kursi di DPRD Kota Medan, yakni PDIP, Partai Gerindra, Golkar, NasDem, Hanura PAN, PSI, dan PPP.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan Jokowi membangun dinasti politik menguat setelah Gibran Rakabuming Raka didorong menjadi cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaSetelah Jokowi, sudah ada Gibran yang sukses menjadi Wali Kota Solo dan Bobby sebagai Wali Kota Medan serta Kaesang yang saat ini baru terjun ke dunia politik.
Baca SelengkapnyaHubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDia pun menuding peranan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara.
Baca SelengkapnyaKomarudin mengaku memahami perasaan Bobby yang tetap ingin berada di PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi mempersilakan masyarakat untuk menilai terhadapnya.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan polemik keanggotaan anak dan menantu Presiden Jokowi sudah tutup buku.
Baca SelengkapnyaPro kontra usai deklarasi Gibran menjadi bacawapres, Presiden Jokowi dituduh membangun dinasti politik
Baca SelengkapnyaHal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.
Baca Selengkapnya"Soekarno pun presiden, nggak bisa menjadikan Bu Mega jadi calon wakil presiden, Pak Harto pun nggak bisa. Kenapa? Karena nggak punya prestasi," katanya.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Kaesang ke PSI menambah daftar panjang keluarga Jokowi masuk dunia politik.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca Selengkapnya