Beda dengan PKS, Gerindra belum akui kekalahan di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Partai Gerindra Jawa Barat menghargai keputusan PKS yang secara eksplisit mengaku kalah dalam pertarungan di Pilgub Jabar. Namun, mereka memastikan bahwa hal itu tidak mewakili pernyataan tim koalisi pasangan cagub-cawagub Sudrajat-Syaikhu (Asyik).
Ketua DPW Gerindra Jabar, Mulyadi menyebutkan, pihaknya masih melakukan penghitungan manual terkait raihan suara paslon Asyik di Pilgub Jabar.
"Pernyataan (Ketua PKS Jawa Barat) Pak Nur Supriyanto, yang merilis hasil perhitungan suara tidaklah mewakili tim pemenangan Asyik. Pernyataan itu mengatasnamakan PKS Jawa Barat, kami menghormati sikap dan langkah tersebut," katanya saat dihubungi, Kamis (5/7) malam.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Bagaimana cara PDIP memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa yang diputuskan PKB soal Pilkada Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Tim pemenangan Asyik masih mengawal proses penghitungan yang sudah dalam tahap kabupaten/kota. Di samping itu, tim pemenangan gabungan belum selesai merekap hasil suara dan masih mengumpulkan data C1 dari seluruh TPS di Jawa Barat.
Dia menegaskan, tim pemenangan akan tetap menjunjung tinggi demokrasi dan menaati konstitusi dengan menunggu hasil pengumuman KPUD Jawa Barat pada 9 Juli 2019 mendatang.
Dengan kata lain, dia dan seluruh tim pemenangan akan menerima hasil resmi dari KPU. Namun, jika ada ketidakcocokan perolehan suara antara versi pengumuman KPUD dengan rekapitulasi versi C1 asli yang dimiliki Tim Gabungan, ada langkah yang akan ditempuh.
"Selama hasilnya adil dan jujur tentu kami menghormati. Tapi sejauh ini, Kami berkeyakinan yang dinyatakan menang itu resminya dari kpu. Kami tidak mau melegitimasi kemenangan dari quick count," ucapnya.
"Apalagi sebelumnya mereka (lembaga survei) yang merilis survei pasangan Asyik berada di bawah (saat masa kampanye). Mana bisa kami percaya," tegasnya.
Dia meminta kepada seluruh warga Jawa Barat khususnya pendukung pasangan Asyik, agar tetap menahan diri, bersabar menunggu pengumuman resmi, menjaga ketertiban demokrasi dan menghormati konstitusi.
"Kita tidak membiasakan klaim klaim karena itu kontra produktif. Jangan tergiring opini. Proses penghitungan sedang dilaksanakan. Belum ada yang ditetapkan menang. Logika itu yang ingin kami sampaikan," terangnya.
"Kami masih optimis. Berdasarkan penghitungan manual, sementara ini kita unggul tipis. Tapi kami belum mau mengklaim," ucapnya.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui kekalahan di Pilgub Jabar 2018. Calon yang disusung mereka, Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di belakang pesaingnya, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Berdasarkan hasil hitungan internal PKS, Ridwan Kamil meraih suara terbanyak dengan angka 7.175.804 atau 32,9 persen. Sedangkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 6.302.254 suara atau 28,9 persen.
Adapun di posisi ketiga ditempati pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan raihan 5.610.051 atau 25,7 persen. Sedangkan pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan berada di posisi terakhir dengan raihan suara 2.754.631 atau 12,6 persen.
Ketua DPW PKS Provinsi Jawa Barat Nur Suprianto memastikan angka yang dirilis merupakan hasil akhir penghitungan dari seluruh TPS di Jawa Barat berdasarkan data C1.
"Ini berdasarkan hasil real count tim kami," katanya di Kantor PKS Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu (4/7).
Meski begitu, PKS mengaku data yang dimiliki bukan menjadi jaminan angka rekapitulasi akhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar. Untuk itu, mereka mengaku akan tetap menunggu hasil penghitungan resmi pada 8 Juli mendatang.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra menghargai proses yang berjalan dalam dinamika Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra membuka komunikasi dengan PKS dan juga partai lain.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan pernah menjadi oposisi di masa kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2004-2014
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP memastikan sangat solid sepanjang mendukung Ganjar-Mahfud hingga saat ini
Baca SelengkapnyaLangkah PKS langsung memasangkan Anies dengan Sohibul dinilai akan menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman juga mengaku sudah ada lobi-lobi secara informal kepada elite.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyebut, komunikasi dengan PKS bukan hal aneh. Sebab PKS adalah kawan lama Gerindra dan sering bersama dalam kontestasi pilpres.
Baca Selengkapnya