Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beda dengan PKS, Gerindra belum akui kekalahan di Pilgub Jabar

Beda dengan PKS, Gerindra belum akui kekalahan di Pilgub Jabar Sudrajat-Ahmad Syaikhu. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Gerindra Jawa Barat menghargai keputusan PKS yang secara eksplisit mengaku kalah dalam pertarungan di Pilgub Jabar. Namun, mereka memastikan bahwa hal itu tidak mewakili pernyataan tim koalisi pasangan cagub-cawagub Sudrajat-Syaikhu (Asyik).

Ketua DPW Gerindra Jabar, Mulyadi menyebutkan, pihaknya masih melakukan penghitungan manual terkait raihan suara paslon Asyik di Pilgub Jabar.

"Pernyataan (Ketua PKS Jawa Barat) Pak Nur Supriyanto, yang merilis hasil perhitungan suara tidaklah mewakili tim pemenangan Asyik. Pernyataan itu mengatasnamakan PKS Jawa Barat, kami menghormati sikap dan langkah tersebut," katanya saat dihubungi, Kamis (5/7) malam.

Orang lain juga bertanya?

Tim pemenangan Asyik masih mengawal proses penghitungan yang sudah dalam tahap kabupaten/kota. Di samping itu, tim pemenangan gabungan belum selesai merekap hasil suara dan masih mengumpulkan data C1 dari seluruh TPS di Jawa Barat.

Dia menegaskan, tim pemenangan akan tetap menjunjung tinggi demokrasi dan menaati konstitusi dengan menunggu hasil pengumuman KPUD Jawa Barat pada 9 Juli 2019 mendatang.

Dengan kata lain, dia dan seluruh tim pemenangan akan menerima hasil resmi dari KPU. Namun, jika ada ketidakcocokan perolehan suara antara versi pengumuman KPUD dengan rekapitulasi versi C1 asli yang dimiliki Tim Gabungan, ada langkah yang akan ditempuh.

"Selama hasilnya adil dan jujur tentu kami menghormati. Tapi sejauh ini, Kami berkeyakinan yang dinyatakan menang itu resminya dari kpu. Kami tidak mau melegitimasi kemenangan dari quick count," ucapnya.

"Apalagi sebelumnya mereka (lembaga survei) yang merilis survei pasangan Asyik berada di bawah (saat masa kampanye). Mana bisa kami percaya," tegasnya.

Dia meminta kepada seluruh warga Jawa Barat khususnya pendukung pasangan Asyik, agar tetap menahan diri, bersabar menunggu pengumuman resmi, menjaga ketertiban demokrasi dan menghormati konstitusi.

"Kita tidak membiasakan klaim klaim karena itu kontra produktif. Jangan tergiring opini. Proses penghitungan sedang dilaksanakan. Belum ada yang ditetapkan menang. Logika itu yang ingin kami sampaikan," terangnya.

"Kami masih optimis. Berdasarkan penghitungan manual, sementara ini kita unggul tipis. Tapi kami belum mau mengklaim," ucapnya.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui kekalahan di Pilgub Jabar 2018. Calon yang disusung mereka, Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di belakang pesaingnya, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

Berdasarkan hasil hitungan internal PKS, Ridwan Kamil meraih suara terbanyak dengan angka 7.175.804 atau 32,9 persen. Sedangkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 6.302.254 suara atau 28,9 persen.

Adapun di posisi ketiga ditempati pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan raihan 5.610.051 atau 25,7 persen. Sedangkan pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan berada di posisi terakhir dengan raihan suara 2.754.631 atau 12,6 persen.

Ketua DPW PKS Provinsi Jawa Barat Nur Suprianto memastikan angka yang dirilis merupakan hasil akhir penghitungan dari seluruh TPS di Jawa Barat berdasarkan data C1.

"Ini berdasarkan hasil real count tim kami," katanya di Kantor PKS Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu (4/7).

Meski begitu, PKS mengaku data yang dimiliki bukan menjadi jaminan angka rekapitulasi akhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar. Untuk itu, mereka mengaku akan tetap menunggu hasil penghitungan resmi pada 8 Juli mendatang.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Gerindra soal Tawaran Partai Koalisi Prabowo ke PKS Jadi Cawagub Ridwan Kamil
Respons Gerindra soal Tawaran Partai Koalisi Prabowo ke PKS Jadi Cawagub Ridwan Kamil

Gerindra menghargai proses yang berjalan dalam dinamika Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP

PKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.

Baca Selengkapnya
Gerindra Soal Anies-Sohibul Iman: Deklarasi PKS Belum Penuhi Kuota Pencalonan
Gerindra Soal Anies-Sohibul Iman: Deklarasi PKS Belum Penuhi Kuota Pencalonan

Partai Gerindra membuka komunikasi dengan PKS dan juga partai lain.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Cawapres Anies, Gerindra: Koalisi dengan PKB Bubar!
Cak Imin Cawapres Anies, Gerindra: Koalisi dengan PKB Bubar!

PKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Buka Suara PDIP Bersiap Jadi Oposisi di Era Pemerintahan Prabowo
VIDEO: Ganjar Buka Suara PDIP Bersiap Jadi Oposisi di Era Pemerintahan Prabowo

PDI Perjuangan pernah menjadi oposisi di masa kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2004-2014

Baca Selengkapnya
Perolehan Suara Pilpres Ganjar Paling Bawah, PDIP Pastikan Partai Pengusung Tetap Solid
Perolehan Suara Pilpres Ganjar Paling Bawah, PDIP Pastikan Partai Pengusung Tetap Solid

Sekjen PDIP memastikan sangat solid sepanjang mendukung Ganjar-Mahfud hingga saat ini

Baca Selengkapnya
PKB Nilai PKS Blunder Langsung Pasangkan Anies-Sohibul Iman: Tutup Pintu Koalisi dengan Partai Lain
PKB Nilai PKS Blunder Langsung Pasangkan Anies-Sohibul Iman: Tutup Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Langkah PKS langsung memasangkan Anies dengan Sohibul dinilai akan menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung mendukung Anies.

Baca Selengkapnya
PKB Membelot ke NasDem, Gerindra Tegaskan Tak Pernah Khianati Kawan Seperjuangan Meski Golkar dan PAN Gabung
PKB Membelot ke NasDem, Gerindra Tegaskan Tak Pernah Khianati Kawan Seperjuangan Meski Golkar dan PAN Gabung

PKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin

Maman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
Ditolak Partai Gelora Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS Tak Masalah jadi Oposisi
Ditolak Partai Gelora Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS Tak Masalah jadi Oposisi

Menurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Emang Anies Sudah Fiks Maju, Enggak Juga
Gerindra: Emang Anies Sudah Fiks Maju, Enggak Juga

Habiburokhman juga mengaku sudah ada lobi-lobi secara informal kepada elite.

Baca Selengkapnya
Gerindra Akui Lobi PKS untuk Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta: Kita 2 Kali Pilpres Bareng
Gerindra Akui Lobi PKS untuk Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta: Kita 2 Kali Pilpres Bareng

Habiburokhman menyebut, komunikasi dengan PKS bukan hal aneh. Sebab PKS adalah kawan lama Gerindra dan sering bersama dalam kontestasi pilpres.

Baca Selengkapnya