Beda visi dengan PAN, penyebab Lucky Hakim merapat ke NasDem
Merdeka.com - Politisi Lucky Hakim merapat ke partai besutan Surya Paloh, NasDem. Lucky mengungkapkan alasan kepindahan ke NasDem, karena sudah tak satu visi dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Alhamdulillah saya sudah berpindah partai dari yang lama ke yang baru yaitu NasDem, ada beberapa sebab tapi yang pasti tentunya saya sudah tidak sepaham lagi dengan yang lama jadi perbedaan visi inilah yang membuat saya tidak nyaman lagi," kata Lucky, Selasa (1/5).
"Saya yakin mereka juga tidak nyaman dengan keberadaan saya yang sudah sering tidak sepakat dengan kebijakan-kebijakan mereka, jadi saya bergerak dan berubah, ini merupakan gerakan perubahan saya ke arah yang lebih baik. Maka saya menyatakan dengan bangga dan bahagia bahwa saya pindah partai. Sekarang saya adalah kader NasDem, gerakan perubahan," tambah dia.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Bagaimana PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution telah diumumkan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) melalui Surat Keputusan dengan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
-
Siapa yang dipecat tidak hormat dari jabatan Ketua KPU? Pemecatan dilakukan berdasarkan hasil putusan sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Rabu (3/7) kemarin.
Lucky mengaku ada omongan miring terkait kepindahannya dari PAN karena tak mendapat rekomendasi maju Pilkada Bekasi. Namun dia membantah.
"Rumor miring tentang saya pindah karena tidak didukung PAN ikut pilkada kota Bekasi jelas-jelas itu fitnah, saya masuk NasDem itu tanggal 20 April 2018 ini setelah saya mundur dari PAN. Itu beberapa bulan setelah urusan rekom pilkada selesai. Saya kan keluar dari PAN karena saya ini diPAW alias dipecat dari fraksi oleh DPP mereka sendiri, secara sepihak, tertanggal 31 Januari 2018, itu dia biang keroknya," jelas Lucky.
"Jadi agar tetap kondusif maka saya memilih mundur dari PAN tanggal 11 April 2018 agar tidak terkesan seperti ada perebutan jabatan. Nah hal inilah yang membuat saya tidak sepakat dengan kebijakan DPP PAN, ini bukan salah siapa-siapa kok kalau sudah tidak sepaham lagi, toh sekarang posisi saya sudah digantikan oleh kader PAN yang lain, yang mana saya pikir itu bisa menjadi giliran pengabdian antar kader ya silakan saja" ujar Lucky.
Dia mengungkapkan, alasan memilih NasDem sebagai kendaraan politiknya karena tak ada transaksi mahar saat mengusung kadernya atau mendukung kandidat dalam pilkada.
"Semenjak menjadi anggota DPR saya jadi kenal banyak kader-kader dari macam-macam partai dan dari situ saya bisa melihat dan menilai secara pendapat pribadi saya, dimana yang bisa bekerja dengan tenang dan tidak ribut-ribut soal PAW adalah di NasDem dan yang paling utama yaitu NasDem adalah partai tanpa mahar, tidak dipungut biaya apapun bila kita mencalonkan diri menjadi kepala daerah, baik kader internal maupun kader eksternal," kata Lucky.
"NasDem mengusung dan mendukung tanpa syarat, dan ini secara pribadi sudah saya cek dan terbukti. Bisa ditanyakan langsung ke Kang Ridwan kamil untuk jadi gubernur apakah diminta uang mahar oleh NasDem, juga ke kandidat bupati kabupaten Bandung Barat Pak Umbara, NasDem tidak memungut mahar sama sekali," tutur dia.
Bersama NasDem, dia mengaku akan berjuang memenangkan pemilu legislatif 2019 di kota Bekasi dan Depok, target memperoleh satu dari enam kursi di dapil ini. "Saya yakin NasDem akan mendapatkan satu kursi dan InsyaAllah itu adalah saya bilamana masyarakat masih mempercayakan suaranya pada saya untuk mewakilinya di DPR RI, ikhtiar dan doa InsyaAllah qobul," tutup Lucky.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto juga menjelaskan alasan Bobby Nasution diberhentikan sementara Gibran Rakabuming yang juga cawapres nomor urut 2 tidak dipecat.
Baca SelengkapnyaAdik Raffi Ahmad, Nisya Ahmad dilantik menjadi anggota DPRD Jawa Barat pada Senin (2/9).
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan perlakuan berbeda antara Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
Baca SelengkapnyaGhufron menempuh mekanisme internal partai usai diganti dari DPR 2024-2029 dan diberhentikan sebagai kader.
Baca SelengkapnyaPemecatan Jokowi tercantum dalam Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Baca SelengkapnyaDPP PDIP didesak segera memproses pemberhentian antarwaktu Cinta Mega.
Baca SelengkapnyaSecara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.
Baca SelengkapnyaLukman juga mengaku dimintai pendapatnya soal kepemimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai ketua umum.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaHasyim menjelaskan surat yang dikeluarkan pihaknya itu hanya sebagai usulan ke DPP PDIP untuk memecat Bobby.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, bahwa Gibran sudah pamit dan sudah tidak boleh beranggota politik ganda.
Baca SelengkapnyaNama Tia kemudian digantikan dengan kader PDIP lainnya, yakni Bonnie Triyana
Baca Selengkapnya