Begini suara pemilih muslim di Pilgub DKI versi survei LSI Denny JA
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil survei bertajuk 'Berebut Suara Muslim, Polarisasi Agama, Etnik dan Gender dalam Pilkada Jakarta'. Setidaknya ada 4 isu yang dibahas dalam survei yang dilakukan pada 5-11 Januari 2017.
Salah satu isu yang diangkat dalam surveinya, LSI Denny JA berupaya mencari tahu alur suara pemilih muslim Pilgub DKI Jakarta. Dari 880 responden, ada 85 persen merupakan pemilih muslim dan sisanya 15 persen pemilih non-muslim (minoritas).
Dari 85 persen base pemilih muslim, 39,6 persen memilih pasangan nomor urut 1 Agus-Sylvi, 28 persen memilih pasangan Ahok-Djarot dan 23,4 persen memilih Anies-Sandi. Sementara dari 15 persen base pemilih non-muslim, 2,8 persen memilih Agus-Sylviana, 82,2 persen Ahok-Djarot dan 1,4 persen memilih Anies-Sandi.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Kaesang-Ahmad Luthfi unggul di Pilgub Jateng? Sebab, elektabilitas baik Ahmad Luthfi maupun Kaesang secara pribadi sudah unggul dibanding nama lain.
"Ahok menang sangat, sangat, sangat telak di pemilih minoritas non muslim sementara Agus menang di pemilih muslim," kata peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Menurut Adrian, Ahok-Djarot menang di segmen pemilih muslim yang menganggap Ahok tak menistakan agama. Sebagaimana diketahui, saat ini Ahok tengah berstatus terdakwa dalam perkara dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Ahok menang di segmen pemilih muslim yang memiliki persepsi bahwa yang bersangkutan tidak menista agama dengan persentase 73,2 persen. Kemudian Agus 8,6 persen dan Anies 10,1 persen.
Sementara itu Ahok kalah di segmen pemilih muslim yang menilainya telah menista agama dengan 14,1 persen. Suara beralih ke Agus sebanyak 47,2 persen dan Anies 28,5 persen.
"Namun masalahnya segmen ini hanya berjumlah kurang dari separuh segmen pemilih muslim gang beranggapan Ahok menista agama," jelas Adrian.
Adrian melanjutkan bila polarisasi pemilih muslim ini bertahan hingga 15 Februari 2017 nanti maka pasangan petahana sangat beresiko.
"Pemilih muslim pro memang cukup membawa ke putaran kedua, tapi jika tidak bertambah maka akan tersingkir diputarkan kedua. Ahok memerlukan jumlah muslim yang menganggap dirinya tidak menista agama lebih banyak lagi," terang Adrian.
Sementara itu, cagub nomor urut 3 Anies hanya unggul di segmen pemilih muslim berpendidikan tinggi hingga jenjang universitas dengan persentase suara 34,3 persen. Baru kemudian disusul Ahok 27,1 persen dan Agus 26,5 persen.
"Agus malah menang di sisa segmen. Pemilih muslim penghasilan menengah bawah, Agus mendapatkan 40,1 persen, Ahok 27,1 persen, Anies 21,4 persen. Penghasilan menengah atas Rp 3,5 juta, Agus 37,1 persen, Ahok 27,8 persen, Anies 29,4 persen. Pemilih muslim pendidikan SMA, Agus mendapatkan 41,8 persen, Ahok 28,2 persen, Anies 20,9 persen," rinci Adrian.
Terkait segmen organisasi masyarakat di kalangan NU Agus mendapatkan suara 39,6 persen, Ahok 24,6 persen, Anies 25,3 persen. Kemudian di Muhammadiyah, Agus bersaing dengan Anies dengan sama-sama mendapat 27,8 persen suara. Ahok hanya 16,6 persen.
"Ahok hanya unggul mutlak di pemilih non-muslim di Ibu Kota dengan base 15 persen. Agus hanya 2,8 persen, Ahok 82,2 persen, dan Anies 1,4 persen. Sisanya 13,6 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab," ujar Adrian.
Untuk diketahui LSI Denny JA mengadakan survei pada 5-11 Januari 2017 dengan metode survei multistage random sampling. Dalam survei ini melibatkan 880 responden yang diwawancarai tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Sementara margin eror sebesar lebih kurang 3.4 persen.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaPrabowo juga unggul dipilih ormas Islam lain selain NU dan Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaBasis massa NU dan Muhammadiyah mayoritas bermuara ke Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Baca SelengkapnyaNU menjadi ormas Islam yang paling tinggi tingkat kepuasannya terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dengan 78,4 persen.
Baca Selengkapnya