Bekali Caleg NasDem, JK pesan jadi anggota DPR jangan '5D'
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kepada bakal calon anggota legislatif DPR dari Partai Nasdem agar tidak menjadi legislator berpredikat 5D. Pernyataan itu disampaikan ketika memberikan pidato dalam penutupan pembekalan caleg NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/9).
Adapun singkatannya, kata JK, datang, duduk, diam, duit, ditangkap. Karena itu, ketua umum Golkar itu mengingatkan menjadi anggota DPR harus memiliki modal kuat.
"Kalau anda ingin pintar berdebat itu, harus baca terus, jangan hanya baca majalah, (tapi) baca buku, ikut diskusi supaya terhindar dari 4D, datang, duduk, diam, duit, bisa-bisa 5D, ditangkap," kata JK di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/9).
-
Kenapa Pj Gubernur Kaltim ingatkan warga tentang hak pilih? Masyarakat yang sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pun diimbau dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.
-
Apa saja syarat jadi caleg? Sementara berdasarkan hasil verifikasi administrasi, mantan narapidana tidak perlu mengumumkan ke publik apabila vonis hukumannya kurang dari lima tahun penjara.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa pesan Irhan Nugraha terkait Pilkada? 'Pemilu bukan perbuatan kesyirikan dan kekafiran, kita harus intropeksi yang salah harus diperbaiki,' tuturnya.
-
Apa yang DPR ingatkan OJK? 'Menurut kami, rencana pencabutan moratorium ini harus dilakukan secara hati-hati dengan berbagai pertimbangan yang komprehensif.
JK menjelaskan, sebagai anggota legislatif, harus memiliki sebuah modal penting. Dia meminta para caleg membekali diri memahami sistem nasional dan program pemerintah.
"Karena itu harus punya modal mengetahui sistem nasional mengetahui keadaan kita lihat program kedepan itu yang sangat penting sebagai modal utama," tuturnya.
Dia menambahkan, ketika sudah menduduki kursi legislatif, perlu namanya kesabaran. Sebab, jika pendapatnya ingin didengar, harus bisa menghargai pendapat orang lain. Hal itu bakal banyak ditemui dalam rapat-rapat di Senayan.
"Anggota DPR modalnya kesabaran, orang mendengar terus menunggu giliran berbicara, itu modal juga, kalau gak sabar nunggu mendengar orang, anda tidak didengar orang," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, mantan ketua umum Golkar itu meminta para calon anggota legislatif aktif mensosialisasikan program partai kepada masyarakat pemilih. Pada saat bersamaan, menurut JK, NasDem harus memposisikan diri sebagai pendukung pemerintah. Dia meminta para caleg itu mempromosikan diri sejalan dengan program pemerintah.
"Posisi NasDem posisi partai pemerintah, jadi harus sejalan dengan program pemerintah, karena kalau berlawanan timbul nanti pertanyaan dari masyarakat. Anda tidak perlu berkampanye berbicara pemerintah, tapi sejalan dengan pemerintah sehingga betul-betul ada positioning karena keberhasilan anda apabila pemerintah berhasil," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Netralitas aparat dan pejabat negara dalam pemilu menjadi pembahasan JK saat bertemu capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan di debat 2019 menyinggung cara memilih pemimpin.
Baca SelengkapnyaGagasan itu dikatakan Surya Paloh perlu dihormati.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, Jokowi tiba di JCC sekitar pukul 18.45 WIB.
Baca SelengkapnyaJK berharap agar Ganjar jika terpilih menjadi presiden di 2024 mendatang harus mengikuti jejak Megawati sebagai pemimpin yang demokratis.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi II DPR Fraksi Nasdem, Saan Mustofa meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) waspada adanya rezim di Pemilu maupun Pilkada.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan tentang netralitas kepada pejabat negara
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan kembali janji di debat 2019, saat Presiden Joko Widodo meminta untuk tidak memilih pemimpin diktator
Baca Selengkapnya