Bela elektabilitas Sandiaga, PKS ungkap kemenangan di DKI kalahkan Ahok
Merdeka.com - Penunjukan Sandiaga Uno sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto di sisa waktu pendaftaran cukup mengejutkan. Apalagi sejumlah pihak menilai elektabilitas Sandiaga masih sangat kecil untuk maju di Pilpres 2019.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid membantah elektabilitas Sandiaga rendah. Sebab, nama Sandiaga memang tidak pernah masuk dalam daftar lembaga survei arus utama dalam bursa capres-cawapres 2019.
"Siapa bilang rendah, dia menang Wagub. Bahwa kemudian untuk Pilpres memang nama beliau sama sekali baru," ujar Hidayat usai mengantar Prabowo-Sandiaga mendaftar di KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
-
Siapa yang menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju tidak khawatir dengan wacana duet Sandiaga-AHY? Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menjelaskan, Koalisi Indonesia Maju yang partainya bangun dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, serta PKB dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak khawatir dengan poros tersebut.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Apa yang diputuskan PKB soal Pilkada Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
Seolah tak ingin diremehkan, Hidayat pun mengingatkan momen-momen saat Anies Baswedan-Sandiaga Uno diusung PKS dan Gerindra pada Pilkada DKI 2017. Kala itu elektabilitas keduanya jauh di bawah pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
"Ingat ketika dulu dimajukan Cagub Cawagub, Anies-Sandi itu elektabilitasnya paling rendah. Ahok sudah 43 persen, beliau 4 persen. Tetapi beliau menang," kata HNW.
Dia pun optimis pasangan Prabowo-Sandiaga bakal memenangi pertarungan di Pilpres 2019. Sebab, menuturkan dia, bangsa Indonesia sudah mulai cerdas dan dewasa dalam memilih.
"Mereka bisa membandingkan satu calon dengan calon yang lain secara objektif, bukan sekedar dari partai pendukungnya apa, atau sekedar figurnya bagaimana, tapi kinerjanya selama ini bagaimana," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini tidak akan muncul lagi isu politik identitas di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang belum memutuskan ingin maju dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024-2029.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, hasil survei keluar sebelum para calon resmi mendaftar.
Baca SelengkapnyaPutri Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri ini pun tak menampik.
Baca SelengkapnyaPendiri Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan bahwa PKS merupakan tulang punggung kubu Anies-Imin dalam mendulang suara.
Baca SelengkapnyaElektabiitas cawagub Jakarta Suswono paling kecil dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca Selengkapnya