Belum tentukan sikap, Demokrat pastikan tak jadi penonton di Pilpres 2019
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan, partainya tidak akan abstain di Pilpres 2019. Menurutnya, Demokrat tidak akan jadi penonton atau pasti memberikan dukungan pada salah satu yang akan ikut dalam pesta demokrasi tersebut.
"Kami tetap mengambil keputusan apakah ke Jokowi apakah ke Prabowo apakah ke bukan Jokowi dan bukan Prabowo. Kami tetap menyusun," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7).
Hinca mengatakan, keputusan untuk tidak abstain juga telah ditetapkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Maka, tambahnya, pilpres tahun depan tak akan sama dengan Pilpres 2014 lalu.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Apa yang sedang dilakukan PDI Perjuangan terkait pilkada 2024? Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
"Iya itu juga dari kami seperti itu (tetap mengusung)," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR ini menuturkan, Partai berlambang mercy itu tidak akan memberikan syarat yang muluk-muluk. Salah satunya memiliki visi misi yang sama dan sisanya bisa segala sesuatunya harus dibicarakan lebih lanjut karena Demokrat memiliki 10 persen suara.
"Jangan lupa bahwa Demokrat punya 10 persen lebih juga sehingga kita bisa mendiskusikan banyak sekali tentang hal-hal yang kita anggap penting," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jajaran elite Gerindra yang datang di antaranya Prasetyo Hadi, Sugiono, Budi Djiwandono, hingga Andre Rosiade.
Baca SelengkapnyaSebagai pendiri, Hengcky menegaskan tidak ada orang yang berani memecatnya.
Baca SelengkapnyaSikap akhir Demokrat untuk Pilkada Jakarta dan daerah lainnya masih menunggu arahan DPP.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat belum menentukan langkah politik usai merasa dikhianati mitra koalisi Partai NasDem dan bakal capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, hari ini para Ketum partai KIM akan bertemu mematangkan pembahasan soal cawapres Pabowo.
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaHerzaky menegaskan, partainya tak akan mendukung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Baca Selengkapnya