Benarkah ada real count Cikeas dan Mabes Polri?
Merdeka.com - Hari pencoblosan pemilu presiden memang telah usai. Namun, situasi saat ini tak kalah hebohnya dari masa kampanye. Publik merasa dibingungkan oleh hasil quick count lembaga survei yang memenangkan pasangan capres-cawapres masing-masing.
Ketika permasalahan quick count hampir mereda, seiring imbauan KPU kepada kedua kubu menahan diri hingga tanggal 22 Juli nanti, muncul isu yang tak kalah heboh. Mabes Polri disebut mengeluarkan hasil quick count dan rekapitulasi Pilpres 2014. Versi ini banyak dimuat di laman media sosial simpatisan capres, salah satunya simpatisan Prabowo , Alfian Afriadi.
Dalam data tersebut dijelaskan data awal perhitungan Polri yang bertugas di 270.000 TPS di 33 provinsi di 359 kabupaten kota, pasangan nomor urut 1 Prabowo - Hatta mendapat 52,3 persen suara. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Jokowi - JK mendapat suara 47,7 persen.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Mengapa quick count penting dalam Pemilu? Quick count dapat memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu sebelum real count selesai. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan politik dan mengantisipasi kemungkinan konflik atau kontroversi.
-
Siapa yang merilis hasil Quick Count? Beberapa lembaga survei mulai melansir pergerakan Quick Count Pilpres 2024.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Bagaimana cara menentukan pemenang Pemilu? Tahapan pemilu adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat melalui pemungutan suara.
-
Bagaimana cara memilih capres dan cawapres? Untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu Presiden 2024, setiap warga negara Indonesia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin; Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el, paspor dan atau surat perjalanan laksana paspor;Dalam hal pemilih belum mempunyai KTP-el sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan d, dapat menggunakan kartu keluarga;Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Polri pun dibuat gerah dengan munculnya kabar tersebut. Kadiv Humas Irjen Pol Ronny F Sompie berkali-kali menekankan netralitas Polri. Menurutnya, polisi yang ditugaskan mengawal pemilu hanya menjaga dan mencatat hasil pemilu di tiap TPS.
"Bahwa posting tersebut tidak benar. Polri tidak pernah mem-publish data yang diperoleh dari hasil pencatatan di TPS karena hasil pencatatan Polri hanya untuk kepentingan penegakan hukum," ungkap Kadiv Humas Irjen Pol Ronny F Sompie kepada wartawan, Jakarta, Jumat (11/7) lalu.
Usai isu itu mereda, beredar kabar di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor mengadakan tabulasi penghitungan suara. Bedanya kalau Mabes Polri quick count, Cikeas justru dituding mengeluarkan hasil real count.
Yang pertama menyebarkan kabar tersebut diduga adalah anggota timses Prabowo - Hatta Marwah Daud Ibrahim. Dalam keterangan tertulis kepada wartawan, dia mengatakan data real count Cikeas menunjukkan 54 persen suara untuk pasangan Prabowo - Hatta, 46 persen untuk pasangan Jokowi - JK.
"Alhamdulillah, hasilnya semua sama. Insya Allah Prabowo Hatta menang. Amin Ya Rabbal Alamin," klaim Marwah.
Namun pengakuan Marwah tersebut dibantah keras oleh Jubir Presiden SBY, Julian Pasha. Menurutnya, Cikeas tak pernah membuat tabulasi penghitungan suara.
"Kami menegaskan bahwa tidak pernah ada tabulasi penghitungan suara di Cikeas atau Tabulasi Cikeas Center," Julian Pasha kepada merdeka.com, Minggu (13/7).
Menurut Julian, di Cikeas yang ada adalah fasilitas video conference agar Presiden bisa berkomunikasi dengan jajaran pimpinan TNI baik di pusat maupun di daerah. Video itu, lanjutnya, bertujuan untuk mengetahui situasi di lapangan.
Selain dua isu tersebut, sepertinya bakal banyak kejutan lagi menyongsong hasil resmi Pilres 2014 yang akan diumumkan KPU pada 22 Juli 2014.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata selisih persentase Pilpres antara quick count CSIS dengan KPU adalah 0,25%.
Baca SelengkapnyaQuick Count Akhir Cyrus Network-CSIS: Prabowo-Gibran 58,25%, Anies-Cak Imin 24,91 %, Ganjar-Mahfud 16,84 %
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Prabowo-Gibran ojo kesusu dan sabar menunggu hasil resmi dari KPU meski menang telak di quick count.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta sudah melaporkan hasil pemungutan suara sebesar 15.495 dari 30.766 TPSĀ atau 50,36%.
Baca SelengkapnyaKesimpulan CSIS dari Quick Count 90,8 Persen Suara Masuk: Pilpres 2024 Satu Putaran
Baca SelengkapnyaQuick Count dari berbagai lembaga menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Baca SelengkapnyaDalam hitung cepat atau quick count, Prabowo-Gibran unggul mencapai 50% lebih kemudian di susul Anies-Cak Imin lalu Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaSoal perolehan suara Prabowo-Gibran di hitung cepat yang mencapai 59%, JK menilai hasil itu hanya hitungan sementara bukan merupakan hasil akhir Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Departemen dan Perubahan Sosial CSIS Arya meyakini hasil dari selisih quick countnya dengan hasil real KPU tidak akan berbeda jauh
Baca SelengkapnyaDilihat di situs resmi KPU pemilu2024.kpu.go.id, terdapat 78,08 persen data yang sudah masuk pada pembaharuan terakhir, Senin (4/3) pada pukul 13.00.15 WIB.
Baca SelengkapnyaApa itu quick count dan exit poll? Apa bedanya dengan real count?
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah telah diketahui siapa pemenang dalam Pilkada yang digelar 27 November 2024.
Baca Selengkapnya