Benarkah tak ada yang bisa kalahkan Ahok di pilgub DKI?
Merdeka.com - Jelang Pilgub DKI Jakarta 2017, aura panas kian hari kian terasa di ibukota. Dari nama-nama yang belakangan ini sering disebutkan, elektabilitas calon incumbent Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terlihat masih diunggulkan untuk kembali memimpin.
Sejumlah nama mulai bermunculan menjadi penantang Ahok di Pilgub tahun depan. Mulai dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, pengusaha Sandiaga Uno hingga musisi Ahmad Dhani (diusung PKB) disebut akan menjadi penantang Ahok.
Yusril misalnya, pengacara kondang ini yakin dapat mengumpulkan sejuta KTP dalam tempo tiga bulan untuk mengalahkan dukungan atas Ahok. Tak saja bermain opini, Yusril juga sudah dilirik beberapa parpol untuk mengusungnya.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa hasil Quick Count Pilkada DKI 2017? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Hasil quick count Pilkada DKI 2017, siapa yang menang? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Sebagaimana Yusril, Ahmad Dhani pun terlihat serupa. Bos Republik Cinta Management ini bahkan beberapa kali berusaha mencuri hati warga DKI dengan mendatangi Kawasan Kalijodo yang digusur Ahok untuk kembali dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Sementara Sandiaga Uno terus bergerilya ke sejumlah wilayah DKI untuk mendapatkan simpati warga. Mendatangi sejumlah acara demi meningkatkan elektabilitas.
Di atas kertas, pencapaian Ahok sebagai Gubernur DKI memang menarik perhatian warga Jakarta. Popularitas Ahok belum ada yang menandingi. Apalagi, Teman Ahok mengaku sudah mengumpulkan KTP dukungan hingga 700 ribu lebih.
Benarkah tak ada lawan yang bisa kalahkan Ahok?
Menurut pengamat politik Boni Hargens, kinerja Ahok adalah salah satu tolak ukur bisa terpilih kembali nantinya. Kepercayaan masyarakat yang begitu besar kepada Ahok selama ini justru akan mengalahkan popularitas dari calon lawannya.
"Saya belum melihat ada calon lain yang bisa menyaingi Ahok di 2017. Aspek kinerjanya sudah terbukti. Karena kinerja yang menjamin elektabilitas. Kinerja lebih penting dari popularitas," kata Boni ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (1/3).
Boni membandingkan, Ahok dan Ridwan Kamil sebagai contoh. Jika diukur dari luas wilayah pemerintah dan segala tingkat pencapian, Ahok jauh lebih unggul ketimbang Ridwan. Untuk mengalahkan Ahok, kata, Boni pembandingnya adalah Ridwan harus terlebih dahulu menjadi gubernur Jawa Barat.
"Ridwan memang bagus dan populer tapi rekam jejaknya di Jakarta belum ada. Ridwan Kamil masih butuh pembuktian di Jabar. Maka lebih cocok Ridwan Kamil maju di Jabar I baru ke DKI I," jelas Boni.
Sementara itu, lanjut Boni, peluang Yusril dan Ahmad Dhani sangat kecil. Tak perlu menggunakan tolak pembanding, keikutsertaan keduanya dinilai Boni hanya sebagai strategi untuk redamkan Ahok sedini mungkin namun belum cukup waktu untuk mampu mengalahkannya.
"Saat ini belum ada yang kalahkan Ahok. Yusril dan Ahmad Dhani cs hanya catatan kaki," tukas dia.
Tentu, ditambahkan Boni, segala sesuatu bisa saja terjadi, Yusril, Ahmad Dhani atau siapapun saja bisa mengalahkan Ahok. Penting bagi Ahok adalah adanya parpol pengusung.
"Ada catatan untuk Ahok. Meski populer dan kinerja bagus, Ahok tetap butuh parpol karena pertarungan politik di Jakarta yang rumit dan keras," tandas Boni.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaJakarta ke depannya akan berhubungan dengan rezim Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaPDIP bicara peluang Anies Baswedan berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini tidak akan muncul lagi isu politik identitas di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya