Bentuk Tim Kecil, Demokrat-NasDem-PKS Bahas Detail Kerja Sama Pemilu 2024
Merdeka.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut, komunikasi dengan NasDem dan PKS akan diintensifkan. Maka itu, telah dibentuk tim kecil untuk terus menjalin komunikasi secara intensif.
"Ya kalau misalnya dengan teman-teman NasDem dan PKS sudah disepakati kita punya komunikator perwakilan dari setiap partai yang akan membahas secara intens," ujar Herzaky saat dihubungi, Rabu (6/7).
Masing-masing partai menunjuk seorang yang menjadi komunikator yang menjadi penghubung komunikasi NasDem, Demokrat dan PKS. Herzaky merahasiakan siapa orang yang telah ditunjuk.
-
Siapa saja yang terlibat dalam komunikasi? Pengirim pesan adalah orang atau entitas yang mengirimkan pesan, sedangkan penerima pesan adalah orang atau entitas yang menerima pesan.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang Partai Perubahan? Usai pernyataan Anies yang ingin mendirikan partai baru, di media sosial beredar Anies membentuk Partai Perubahan dan mengimbau masyarakat untuk ikut bergabung bersama partai barunya.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
"Sebenarnya ada komunikator perwakilan dari partai yang sudah ditunjuk dari masing-masing partai. Tetapi siapanya kami tidak bisa bicara," ujar Herzaky.
Tim ini akan membahas hal-hal yang lebih detail terkait kerja sama menuju Pemilu 2024.
"Sehingga ada agenda lebih mendetail memerlukan waktu cukup panjang juga kita membahasnya maka ada tim kecil yang kita sepakati," kata Herzaky.
Sebelumnya, Partai NasDem, PKS dan Demokrat akan membentuk tim kecil untuk melakukan pendalaman nama calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal diusung. Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan dalam waktu dekat akan ada rencana pertemuan lanjutan.
"Rencana ya kita akan ada pertemuan lagi dalam waktu dekat, tapi tidak sebesar apa yang, kalau kemarin itu kan rombongan besar-besaran, mungkin lebih tim kecil untuk mendalami itu," ujar Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/7).
Dalam pertemuan NasDem dengan PKS dan Demokrat sebelumnya belum membahas nama. Baru membahas platform kerjasama ke depan.
"Belum masuk nama, masih melihat catatan tentang pemilu, kalau mau berkoalisi seperti apa, belum mengerucut. Mungkin pertemuan berikutnya baru bicara nama," kata Willy.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief memberikan kode atas ajakan tersebut jika Kantor PDIP dan Kantor PPP dekat dengan Kantor Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaHermawi mengaku, tak hanya dengan kubu Prabowo, terbuka peluang berkoalisi juga dengan paslon nomor urut 3.
Baca SelengkapnyaTidak disebut siapa saja elite PKB yang menjalankan komunikasi dengan kubu lawan di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaNasDem optimis koalisi dengan PKS berjalan mulus karena di beberapa wilayah memiliki kesamaan pemahaman untuk kerja sama.
Baca SelengkapnyaDemokrat terus melakukan komunikasi dengan partai lain untuk menjajaki koalisi.
Baca SelengkapnyaKomunikasi politik tetap dibangun meski beda poros.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB belum memutuskan arah dukungan untuk Pilgub Sumatera Utara 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, PDIP juga membahas peluang kerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat dikabarkan mendapat jatah empat menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran
Baca SelengkapnyaMenurut Syaikhu ada beberapa nama yang masih dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaApabila PPP ingin membuat poros baru, ada beberapa syarat yang dipatok Demokrat.
Baca Selengkapnya