Bentuk timses internal, PDIP klaim tak ambil alih peran Nusron Wahid
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno membantah adanya perebutan ketua tim pemenangan Ahok-Djarot. Pernyataan ini menyusul pembentukan tim pemenangan internal PDIP yang dianggap akan mengambil alih peran Nusron Wahid.
Meski begitu, dia mengingatkan nakhoda tim pemenangan Ahok-Djarot seharusnya bisa fokus pada tugasnya. Sebab, tugas ketua timses dinilainya cukup berat, misalnya mencari dan mengatur dana kampanye, hingga mengatur strategi pemenangan Ahok-Djarot.
"Enggak ada. Emang ini proyek, yang jadi ketua tim harus rajin-rajin mencari dana, rajin membagi alokasi beban tugas. Kalau orang politisi pasti tahu lah, sudah diberikan amanah pasti harus konsentrasi tidak akan memberikan waktu yang lain," kata Hendrawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
Hendrawan menegaskan timses PDIP berbeda dengan timses gabungan 3 parpol yang telah terbentuk. Tujuan pembentukan timses, katanya, untuk menggerakkan massa pendukung di tataran bawah.
Ditambahkannya, tiap parpol telah memiliki timses masing-masing dan kemudian akan disatukan dalam tim gabungan 4 partai. "Oh itu beda, kan nanti ada tim gabungan nanti ada tim dari masing-masing partai yang mengirimkan nanti disatukan," tegasnya.
"Jadi yang penting adalah internal dulu, kalau solid pergerakannya kuat kemudian digabungkan dengan kekuatan yang sejalan dengan dibangun sinergitas dan soliditas," sambung dia.
Lebih lanjut, Hendrawan memastikan tim pemenangan internal PDIP sudah terbentuk, dan ketua juga telah diputuskan. Akan tetapi, dia enggan menyebut siapa kader yang ditunjuk sebagai ketua timses internal PDIP.
"Internal sudah dibicarakan dan diputuskan ketuanya. Iya sudah ada, biar sekjen yang mengumumkan," pungkasnya.
Sebelumnya, PDIP segera membentuk tim pemenangan internal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub DKI 2017. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, tim tersebut di luar dari tiga partai yang telah mengusung Ahok.
Kami sekarang membentuk tim kampanye di internal PDIP yang akan bertanggungjawab menggerakkan seluruh simpatisan, anggota dan kader termasuk kerjasama terhadap seluruh sumberdaya yang dimiliki PDIP," kata Hasto di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (25/9).
Kata Hasto, tim yang diusung oleh PDIP memiliki tugasnya masing-masing. Termasuk yang berkampanye di media sosial.
"Masing-masing kan punya tugas sendiri-sendiri, ada tim yang bergerak di Sosmed, ada tim yang bergerak berdasarkan segmen tertentu," ujarnya.
Namun, lanjutnya, tim tersebut akan terus berkomunikasi dengan ketiga partai pengusung Ahok-Djarot.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran Bocorkan Ada Parpol Koalisi Anies dan Ganjar Merapat usai Putusan MK
Baca SelengkapnyaTKN tidak mempermasalahkan apabila parpol pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD menolak tawaran gabung koalisi.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan Presiden Jokowi sangat patuh terhadap konsitusi dan rakyat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membantah pasangan nomor urut 2 tidak bisa blusukan
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya enggan berandai-andai soal kadernya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan ekonomi seperti nilai tukar rupiah yang lemah.
Baca SelengkapnyaDalam proses Pilkada, PDIP tidak melihat rivalitas pada saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menyerap suara arus bawah mengenai sikap yang harus diambil oleh partai.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menolak mengungkap lebih dalam maksud pernyataan penguasa pegang kartu truf ketum parpol.
Baca SelengkapnyaDudung juga menyinggung ada purnawirawan yang mendukung salah satu peserta Pemilu.
Baca Selengkapnya