Berebut posisi Cawapres Jokowi, syarat religius dan Islam moderat dianggap tepat
Merdeka.com - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) memaparkan hasil kajiannya terkait sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berpotensi mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Ada tiga nama yang santer disebut bakal menjadi Cawapres Jokowi yakni Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar dan Muhammad Zainul Majdi.
Romahurmuziy saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan Muhammad Zainul Majdi menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Ini tiga tokoh yang muncul di permukaan," kata Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad dalam diskusi bertajuk "Berebut Cawapres Jokowi 2019; Peluang Koalisi Nasionalis-Santri” di Warung Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia No.41, Menteng, Jakarta, Minggu (11/2).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mendorong penyelenggara pemilu Jawa Tengah agar berintegritas? Nana mengapresiasi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang berupaya mewujudkan penyelenggara pemilu yang berintegritas melalui rapat koordinasi tersebut.
-
Apa yang dibutuhkan Ganjar dari Cawapres? Ganjar Pranowo membutuhkan pasangan yang merupakan tokoh yang bersih, berpengalaman, berintegritas, dan punya citra positif di rakyat karena keberaniannya menegakan keadilan.
Menurutnya, ketiga sosok tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Baik dari sisi religius maupun nasionalisme. Kedua sisi itu membuat ketiganya dianggap cocok mendampingi Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan pada periode 2019-2024.
Selain ketiga nama tersebut, ada sejumlah sosok lain yang juga dijagokan mendampingi Jokowi. Yakni Jenderal Polisi Budi Gunawan yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Inteligen Negara (BIN). Ada pula Agus Harimurti Yudhoyono. Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Hingga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Syarat calon wakil presiden diusulkan dari kalangan santri, religius dan nasionalis, agar Jokowi tidak diserang dengan isu SARA. Dia menilai ada tiga kekurangan Jokowi. Pertama, dianggap kurang religius dan kurang dekat dengan santri. Kedua, mudah diserang isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Ke tiga, dianggap belum memenuhi janji kampanye (Tri Sakti-Nawacita).
"Dari ke tiga aspek kekurangan itu, religiusitas dan isu SARA bisa menggerus elektabilitas Jokowi," sambungnya.
Menurut Yasmin, guna menutup tiga kekurangan tersebut idealnya Jokowi harus memilih sosok Cawapres yang memiliki integritas tinggi, rekam jejak bersih dan religius. Sosok Cawapres juga sebaiknya berasal dari kalangan Islam Moderat.
"Sebaiknya jangan memilih sosok yang menyandera Jokowi. Dia harus berlatarbelakang religius dari kalangan Islam moderat sehingga mampu menutupi kekurangan Jokowi pada aspek kedekatan dengan kaum santri," kata dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu dicari figur yang mengerti segala hal bersangkutan dengan teknis penyelengaraan negara.
Baca SelengkapnyaNama Yusril salah satu yang diusulkan menjadi Cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo tentunya akan mempertimbangkan masukan para kiai itu.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Perindo Yusuf Lakaseng menilai Andika memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh Ganjar untuk memenangkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kriteria pemimpin itu bisa dilihat dari fisik, sifat hingga program.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan, jangan pilih pemimpin hanya berdasarkan sosok, tanpa melihat pikiran dan hatinya.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah melontarkan statement terkait potensi Ganjar Pranowo berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPerkembangan politik nasional kian menunjukkan tanpa rasa malu.
Baca SelengkapnyaNusron menyebut isu standar moral ini muncul karena perbedaan kepentingan politik saja.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca Selengkapnya