Berharap konten sehat jauh dari unsur SARA di Pilkada Serentak
Merdeka.com - Media diharapkan bersikap netral dan menghindari pemberitaan berbau provokasi, apalagi SARA saat Pilkada Serentak nanti. Cara ini harus dilakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Hanura Arief Suditomo mengatakan instrumen hukum seperti UU ITE, UU Pokok Pers, dan juga KUHP harus diterapkan sesuai dengan proporsinya. Dengan begitu jika terjadi pelanggaran bisa ditindak dengan peraturan yang berlaku.
"Saya pikir itu tatanan yang bisa kita lakukan. Yang pasti media harus bisa mencerdaskan, bukan untuk saling mengadu domba," ujar Arief dalam keterangannya, Rabu (7/2).
-
Kenapa media massa harus mendorong pemilu damai? Dalam hal ini, media massa sebagai media arus utama berperan untuk menjadi “pemadam kebakaran“ terhadap konten-konten di media sosial yang kredibilitasnya masih dipertanyakan.
-
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk menjaga kerukunan di pemilu? Terakhir, akan dijelaskan cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga harus aktif dalam menegakkan toleransi selama pelaksanaan pemilu. Berikut cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat, bisa dipraktikkan: 1. Menjaga Komunikasi yang Positif: Masyarakat dapat memastikan bahwa komunikasi dengan sesama warga negara tetap positif dan hormat meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
-
Siapa yang diminta untuk bersikap netral dalam Pilpres 2024? Kedudukan Polri berada di bawah Presiden. Ari meminta institusi kepolisian untuk menjaga kehormatan, profesionalitas, dan integritas, sebagaimana diamanahkan oleh konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan kode etik profesi.
Arief menambahkan bahwa penegakan hukum menjadi cara terbaik untuk mengerem dan meminimalisasi terjadinya politisasi dan kampanye hitam melalui media. Dalam hal ini, ia menilai stakeholder media sudah tahu batasan-batasan apakah berita itu bisa disiarkan atau tidak.
Arief juga mengajak seluruh kontestasi di Pilkada Serentak 2018 menggunakan cara-cara baik dan damai untuk meraih kemenangan. Dia menambahkan, pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di masa lalu harus jadi pelajaran, misalnya terjadi polarisasi sosial, politik, perpecahan yang sulit direkatkan kembali.
"Apakah itu mau diperparah? Tentu tidak kan. Kalau kita mau memperparah, ingat suatu saat bisa menjadi bumerang. Sebaliknya, kalau kita mau berinvestasi tentang menjalankan proses politik yang sehat dan jauh dari unsur SARA, maka nanti akan menghasilkan investasi yang baik," tuturnya.
Dia sangat menyayangkan jika ada pihak memakai cara-cara kotor demi kekuasaan yang jelas-jelas korbannya adalah rakyat. Mereka itu, lanjutnya Arief, bisa saja kelompok atau perorangan yang pikirannya terlanjur diracuni dan terkontaminasi paham radikal yang penuh unsur SARA.
"Apakah politisi mau melakukan perbaikan terhadap situasi tersebut dengan membersihkan paham tersebut dari benak masyarakat?" tanya Arief.
Baginya, imbauan paling pas buat seluruh pihak, baik yang memilih maupun yang dipilih adalah menghindari cara seperti itu yang akan membebani, baik jangka pendek atau panjang. Menurutnya, cepat atau lambat, penderitaan akibat fitnah atau adu domba akan berimbas secara pribadi maupun kelompok.
"Kalau mau berpikir jernih, problem yang tidak perlu seperti SARA itu seharusnya bisa dieliminir sejak dini. Karena SARA adalah hal yang bisa menggerogoti keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPolri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif
Baca SelengkapnyaAnggota Polri agar tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis. Jangan main-main dengan netralitas, karena ini harga mati.
Baca SelengkapnyaMereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Baca SelengkapnyaIa mengingatkan agar berpolitik secukupnya, bersaudara selamanya
Baca SelengkapnyaDua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca SelengkapnyaKapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi mengungkapkan, meski tahapan Pilkada telah memasuki pemungutan suara, pihaknya terus bergerak melakukan pengamanan.
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca SelengkapnyaIsa juga meminta kerja sama masyarakat dalam menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif selama pelaksanaan tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta untuk bijak dalam menyaring informasi untuk menghindari provokasi.
Baca Selengkapnya