Beri dana kampanye Rp 16 M, Sandi sebut uang halal keringat sendiri
Merdeka.com - Selama masa kampanye putaran kedua Pilgub DKI, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengeluarkan dana Rp 17,9 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 89 persen berasal dari kantong pribadi Sandiaga Uno sebagai cawagub DKI Jakarta. Sandiaga mengaku, dana kampanye Rp 16 miliar tersebut murni hasil keringatnya sendiri.
"Yang dari saya, semua dari saya sendiri," kata Sandiaga di Jakarta, Senin (17/4).
"Kami kedepankan bahwa ini dari hasil usaha saya sendiri, hasil keringat sendiri, uang halal yang saya gunakan untuk membantu agar proses demokrasi kita lebih baik ke depan," sambungnya.
-
Kenapa Andre Taulany ingin jujur tentang dana kampanyenya? Saya akan jujur, pada saat itu saya menghabiskan sekitar 700 jutaan. Sebagian dari uang itu adalah milik saya sendiri, tapi tetap ada sponsor juga. Itu tidak bisa disangkal, saya hanya berbicara jujur.
-
Apa yang Andre Taulany gunakan untuk dana kampanyenya? Jika dulu saya, 700 juta itu saya perinci. Saya menggunakan sejumlah besar uang itu untuk membuat atribut-atribut (kampanye) dan baliho.
-
Bagaimana Andre Taulany mendistribusikan dana kampanyenya? Jika dulu saya, 700 juta itu saya perinci. Saya menggunakan sejumlah besar uang itu untuk membuat atribut-atribut (kampanye) dan baliho.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Kenapa Ganjar ucapkan terima kasih ke Sandiaga? Dalam pidatonya, Ganjar secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga.
-
Kenapa Sandiaga Uno membagikan 'jurus' ini? Tujuannya, dia berucap agar para bawahan lekas mendapat jabatan hingga gaji yang naik.
Jumlah rinci pengeluaran dana kampanye telah dilaporkan kepada KPU DKI Jakarta. Sandiaga mengklaim, laporan pengeluaran dana kampanye timnya paling transparan dibandingkan lawan politiknya.
"Ini paling transparan dan kami tidak gunakan akun-akun lain untuk membungkus sumbangan dari pengusaha-pengusaha besar," ungkap Sandiaga.
Tak hanya itu, dia juga mengklaim sebagai satu-satunya calon kepala daerah yang melaporkan LHKPN dua kali selama proses Pilgub DKI Jakarta. Padahal hal tersebut tak diharuskan oleh pihak penyelenggara pemilu.
"Saya satu-satunya calon kepala daerah yang memasukkan LHKPN dua kali, putaran pertama maupun putaran kedua, walaupun tidak ada keharusan," ucapnya.
Sebelumnya, Selama masa kampanye putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, Anies-Sandi menghabiskan Rp 17,9 miliar. Melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, tim sukses Anies-Sandiaga mengumpulkan dana kampanye Rp 18 miliar.
Dana itu diperoleh dari Sandiaga sebagai donatur terbesar yakni Rp 16 miliar atau hampir 89 persen. Dana kampanye juga datang dari badan hukum swasta sekitar Rp 1,5 miliar atau 8 persen. Dan, saldo awal dana kampanye sekitar Rp 553 juta.
Dana itu digunakan untuk penyebaran bahan kampanye sebesar Rp 4 miliar, iklan sebesar Rp 250 juta, pertemuan tatap muka sebesar Rp 1 miliar, pertemuan terbatas Rp 50 juta. Untuk kebutuhan peralatan kampanye, tim Anies-Sandi merogoh Rp 10 juta, dana operasional sebesar Rp 830 juta. Pengeluaran terbesar untuk kegiatan lain yang nilainya Rp 10 miliar.
Kegiatan lain yang dimaksud adalah konsolidasi penguatan struktur partai pengusung yang membutuhkan dana Rp 7,9 miliar, penguatan relawan Rp 146 juta, koordinasi dan pelatihan relawan sebesar Rp 2 miliar, dan untuk kebutuhan survei Rp 440 juta. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas AMIN mengajak kubu pasangan capres lain untuk naik kelas.
Baca SelengkapnyaSudirman Said mengakui, kucuran dana ke AMIN tak sebesar ke pasangan capres-cawapres lain.
Baca SelengkapnyaSyarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, para relawan membuat atribut dengan biaya sendiri. Sudirman mengatakan, jika dijumlah nilainya begitu besar.
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca SelengkapnyaSemua peserta dijadwalkan melaporkan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) pada 24 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSumbangan dana kampanye tersebut digunakan oleh para relawan untuk membuat rompi dan baju
Baca SelengkapnyaCaleg DPR RI dari Partai Demokrat, Syarifuddin Dg Punna buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP Sandiaga Salahuddin Uno terpaksa nyeker atau tidak mengenakan alas kaki saat memberikan sambutan di depan simpatisan partainya.
Baca SelengkapnyaLaporan dana kampanye itu harus jelas dan tidak adanya sumbangan dari hamba Allah.
Baca SelengkapnyaPosisi SYL sebagai menteri maka wajar jika memberikan sumbangan lebih besar
Baca Selengkapnya